Connect with us
A Christmas Carol (2019)

Cultura Lists

Film & Serial Adaptasi A Christmas Carol

Novel klasik Inggris Charles Dickens yang telah diadaptasi ke berbagai hiburan budaya pop modern.

“A Christmas Carol” merupakan novel klasik bertema Natal karya novelis Inggris, Charles Dickens. Novel yang rilis pada 1843 kini telah diadaptasi ke berbagai judul film, animasi, hingga serial bertema Natal dengan muatan pelajaran kehidupan.

Sudah seperti “Groundhog Day” (1993), “A Christmas Carol” telah menciptakan ‘genre’ baru yang tidak pernah ada habisnya diadaptasi berkali-kali oleh sutradara dan penulis naskah di skena modern.

Membahas “A Christmas Carol” plot yang sama akan selalu muncul dalam kepala kita. Kisah seorang pria tua yang kikir, Ebenezer Scrooge adalah satu-satunya pengusaha yang membenci Natal di kota. Kehangatan Natal bahkan tak mencairkan hatinya yang membeku untuk berbagi sedikit kebaikan di perayaan yang semarak ini.

Pada malam Natal, Ia didatangi oleh tiga roh Natal dari masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan harapan Ia mampu mengubah kepribadiannya sebelum semuanya terlambat.

Ada berapa banyak adaptasi “A Christmas Carol” oleh Charles Dickens di skena film dan serial? Berikut daftar lengkapnya!

Scrooge (1970)

“Scrooge” yang disutradarai oleh Ronald Neame menjadi salah satu adaptasi film dari era 70an. Dibintangi oleh aktor Albert Finney sebagai Ebenezer Scrooge. Adaptasi satu ini dieksekusi sebagai film musikal. Naskah secara keseluruhan mengadaptasi materi sumber, yait novel Charles Dickens.

Dengan deretan karakter yang sama dan sekuen perjalanan ajaib Scrooge di malam Natal bersama tiga roh melintasi waktu. Sekuen petualangan Scrooge bersama para roh Natal diiringi oleh sederet lagu yang dikomposisi oleh Leslie Bricusse.

Scrooged (1988)

Kalau “Scrooged” versi sutradara Richard Donner menjadi adaptasi pertama yang melakukan modifikasi dari versi Dickens. Dibintangi oleh Bill Murray, ia berperan sebagai Frank Cross, seorang executive di suatu stasiun televisi yang egois dan sinis. Hingga pada suatu malam Natal, ia dikunjungi oleh roh dari masa lalu, masa sekarang, masa depan.

Membuat Cross menerima pencerahan untuk mengubah sifatnya yang buruk dalam menjalankan profesinya. Kita jadi bisa melihat bagaimana template ‘A Christmas Carol’ bisa dirombak berkali-kali dengan subyek dan sekuen event yang berbeda. Namun pada akhirnya memiliki pesan yang tetap sama.

Barbie in A Christmas Carol (2008)

Jika Scrooge adalah pengusaha dan Cross adalah seorang executive, Eden Starling adalah seorang penyanyi sopran terkenal di London. Ia memiliki theatre pertunjukannya sendiri dan mempekerjakan pekerja seni lainnya. Eden membenci Natal dan hanya mementingkan pekerjaannya, bahkan tidak memberikan hari libur pada pekerja di theatre-nya. Pada malam Natal ia pun dikunjungi oleh tiga roh Natal untuk mengubah caranya memaknai Natal.

Ada banyak cerita klasik yang telah diadaptasi oleh semesta Barbie. “A Christmas Carol” mendapatkan versi Barbie dan sebetulnya memiliki pelajaran yang moral yang patut diajarkan pada anak-anak. Karena film animasi Barbie secara umum memang memiliki segmentasi penonton anak-anak.

A Christmas Carol (2009)

“A Christmas Carol” karya Robert Zemeckis menjadi adaptasi film animasi terbaik yang sayangnya underrated. Buat kita yang sama sekali tidak pernah menonton adaptasi “A Christmas Carol”, versi animasi rilisan 2009 ini patut jadi pilihan pertama. Mungkin pada titik ini, berbagai adaptasi Christmas Carol mulai underappreciated karena sudah terlalu banyak dan naskahnya begitu-begitu saja. Meski rilis pada era 2000an, menonton “A Christmas Carol” versi Robert Zemeckis memiliki kualitas animasi yang masih sangat memikat hingga saat ini.

Animasi ini juga memiliki line up aktor sebagai pengisi suara dengan penampilan berkesan. Jim Carrey sendiri mengisi suara Scrooge dan ketiga roh Natal, namun setiap penampilan memiliki range suara yang berbeda-beda. Begitu pula Gary Oldman yang mengisi suara Bob Cratchit, pegawai Scrooge, dan Jacob Marley, rekan bisnis Scrooge yang telah meninggal. Kemudian ada Colin Firth sebagai keponakan Scrooge, Fred.

“A Christmas Carol” versi satu ini memiliki presentasi yang creepy sekaligus menyentuh hati. Baik dalam presentasi animasi dan naskahnya.

Ghosts of Girlfriends Past (2009)

“Ghosts of Girlfriends Past” merupakan film komedi romantis yang dibintangi oleh Matthew McConaughey sebagai Connor Mead, ‘Scrooge’-nya film versi ini. Namun kali ini protagonis kita bukan pengusaha kikir, melainkan fotografer yang playboy dan menghancurkan pernikahan adiknya sendiri. Ali-ali pada malam Natal, Connor dikunjungi oleh mantan-mantan kekasihnya semalam sebelum hari pernikahan adiknya.

Film ini berlatar pada liburan musim dingin, jadi masih terasa nuansa Natalnya. Komedi romantis ini juga bisa dikategorikan sebagai comfort movie seperti “The Holiday”, “Last Christmas”, dan tontonan romantis ringan lainnya pada musim liburan akhir tahun.

The Man Who Invented Christmas (2017)

Setelah banyak film dan animasi adaptasi Charles Dickens yang menjadi bagian besar dalam perayaan Natal, kita bisa mengetahui kisah dibalik Christmas Carol melalui “The Man Who Invented Christmas”. Film ini disutradarai oleh Bharat Nalluri, dibintangi oleh Dan Stevens sebagai Charles Dickens, kemudian ada Christopher Plummer, Jonathan Pryce, Simon Callow, Morydd Clark, dan Miriam Margolyes.

Diceritakan Charles Dickens adalah novelis yang kala itu sedang terpuruk dan mengalami krisis finansial. Dickens pun menggunakan kisah hidup ayahnya sebagai inspirasi untuk menulis ‘A Christmas Carol’. Menjadi titik balik kesuksesannya sebagai novelis Inggris.

A Christmas Carol (2019)

Selalu ada dua tema yang bisa diangkat dalam adaptasi Christmas Carol. Tema yang lebih ringan dan menghibur untuk sajian yang lebih family friendly, atau tema horor yang suram dan creepy. Serial “A Christmas Carol” versi Nick Murphy terdiri dari tiga episode yang rilis pada 22 Desember hingga 24 Desember 2019, episode terakhir tepat jatuh pada malam Natal.

Dieksekusi dalam format serial berdurasi sekitar 50 menit per episode, membuat sajian kisah Scrooge kali ini lebih panjang dan eksploratif. Dengan presentasi tema horor yang lebih kelam dan dialog yang lebih mendalam. Dibintangi oleh Guy Pearce sebagai Ebenezer Scrooge, kemudian ada Andy Serkis, Stephen Graham, dan Joe Alwyn.

Scrooge: A Christmas Carol (2022)

Kalau yang satu ini merupakan adaptasi animasi terbaru dari sutradara Stephen Donnelly. “Scrooge: A Christmas Carol” merupakan sajian animasi musikal yang semarak dan cocok jadi tontonan keluarga musim liburan ini. Dengan visualisasi adegan musikal yang semarak dan warna-warni. Dipermanis dengan berbagai koreografi yang menawan.

Luke Evans mengisi suara Ebenezer Scrooge, ia juga menunjukan kemampuannya bernyanyinya yang berkesan. Kemudian ada aktris lainnya juga yang memeriahkan jajaran pengisi suara. Mulai dari Olivia Colman, Jessie Buckley, Fra Fee, Jonathan Pryce, dan Johnny Flynn. “Scrooge: A Christmas Carol” bisa di-streaming di Netflix.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect