Connect with us
Photo: Bennett Raglin/Getty Images for BET

Music

DJ Khaled: Khaled Khaled Album Review

Kembali mengulang formula sama, “Khaled Khaled” layaknya pop kultur yang hampa namun memabukkan.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Another One rupanya bukan sekedar jargon untuk pop-brand Khaled. Sang DJ benar-benar terus (dan akan terus, sepertinya) mengadopsi formula yang sama dalam karya-karyanya. “Khaled Khaled” menjadi produk pop kultur nan hampa dan memabukkan berikutnya.

DJ Khaled menggenapkan dirinya tidak sekedar sebagai produser musik sekaligus DJ. Ia merupakan sosok meme viral, social media star, hingga self-help guru melalui rilisan buku dan podcast. Bahkan ia juga memulai akun OnlyFans bersama Fat Joe. Sosoknya melebihi sekedar superstar; berkat keviralan dari berbagai format dan bentuk. Dan rupanya, DJ Khaled belum berencana berhenti merajai internet.

Pertengahan bulan Mei lalu, DJ Khaled merilis album ke-12, “Khaled Khaled.” Formula untuk album ini masih sama dengan beberapa pendahulunya: Khaled menggandeng sederet, tepatnya 28 orang, kolaborator. Mereka terdiri dari penyanyi, musisi, sampai rapper legendaris hingga yang sedang naik daun.

Ada Drake, yang membawakan dua title track dari album ini, “Pop Star” dan “Greece.” Terdapat pula A list superstar (Post Malone, Justin Timberlake, Jay-Z, Big Sean, Cardi B, Justin Bieber), today-in-demand star (Megan Thee Stalion, H.E.R, Lil Baby, Roddy Ricch, Bryson Tiller, 21 Savage), hingga Lil Wayne, Jeremih, Meek Mill, Capelton, dan banyak lain.

Berlebihan bila menyebut “Khaled Khaled” layaknya pesta bagi pop culture dengan gemerlap bintang yang menghiasinya?

Sayangnya selayaknya pesta dengan warna-warni dan keglamoran superstar Hollywood lain, “Khaled Khaled” terasa hampa. DJ Khaled bahkan seolah tidak memiliki jejak apapun dalam lagu ini. “Khaled Khaled” layaknya sebuah kompilasi Radio Summer Hits, yang mungkin memang apik. Namun tidak memiliki makna maupun karakter dari sang bintang utama.

“Popstar” dan “Greece” menjadi dua title track utama. Track kolaborasi dengan Drake ini pun tidak menunjukan adanya presensi dari Khaled; kecuali soundbite “DJ Khaled!” di bagian depan. Kedua track ini bahkan bisa saja masuk ke album Drizzy berikutnya, dan pendengar tidak akan menyangka lagu ini untuk album DJ Khaled.

Track pembuka “Thankful” mengadopsi musik gospel, dengan Lil Wayne dan Jeremih memperlihatkan chemistry sekaligus passion dalam meramu lagu ini. “Every Chance I Get” mempertemukan Lil Durk dan rap Lil Baby dengan sangat apik. Begitu juga dengan kolaborasi antara pemenang Grammy Awards, H.E.R dan Meek Mill serta Migos di “Every Chance I Get.” Sumbangan beat dari Tay Keith membawa lagu ini menjadi summer banger; jangan heran bila “Every Chance I Get” akan meramaikan playlist musim panas di berbagai kanal streaming.

Perpaduan irama dancehall di latar belakang bersama warna suara khas R’n’B ala H.E.R benar-benar memukau di lagu tersebut.

Justin Bieber juga memperlihatkan vokal apik untuk “Let It Go.” Kali ini diramu bersama vokal dari 21 Savage, yang tidak kalah membuat berdecak. “Let It Go” digarap dengan produksi layaknya mega hits lain dari Bieber; bouncy dan rapi dalam balutan irama musik pop mainstream.

Seperti pun Justin Bieber dan H.E.R, Lil Baby mencuri spotlight dalam kolaborasi bareng Roddy Ricch dan Bryson Tiller. “Body in Motion” seakan menjadi bukti bahwa Lil Baby merupakan rapper berkualitas menjanjikan di generasi ini.

Kemampuan memadu padan para superstar hingga melahirkan kolaborasi spektakuler sepertinya menjadi talenta tersendiri DJ Khaled. Setelah memasangkan Justin Bieber dan 21 Savages, ia juga menggandengkan Jay-Z bersama Nas; dua rapper yang sebelumnya diketahui saling bersitegang.

Jay-Z dan Nas saling beradu dalam beat dan flow di “Sorry Not Sorry”. Sayangnya lagu ini tidak memenuhi ekspektasi penggemar sebagai diss track mereka kepada satu sama lain. Melainkan mengangkat tema layaknya lagu rap kebanyakan: menyombongkan diri untuk apa yang mereka capai dan miliki.

Selain mengenai kolaborasi dan kehadiran para mega superstar, “Khaled Khaled” dipenuhi dengan berbagai sample dari lagu-lagu lain. “We Goin Crazy” menggunakan sample “Dey Know” dari Shawty Lo. Sedangkan Justin Timberlake menyanyikan wedding song 2021, “Just Be” dengan sample “All That I Got is You” milik Ghostface Killah.

Diantara sederet star-studded track, “Where You Come From” dari Buju Banton, Capleton, dan Bounty Killer justru paling mencuri perhatian. Tidak saja lagu ini menjadi satu-satunya dengan genre reggae. Melainkan menjadi project yang terdengar paling santai dan tidak pretentious. “Where You Come From” seakan disisipkan karena Khaled benar menyukai track ini. Bukan karena track ini akan mendapat puluhan juta stream.

Sejak album kompilasi “Now That’s What I Call Music”, musikalitas DJ Khaled memang bergeser. Ia tidak lagi hadir dengan hype untuk rap scene natif dari Florida. Namun justru berfokus pada musik pop viral, irama mainstream, kolaborasi superstar, dan penghargaan platinum.

“Khaled Khaled” tidak jauh berbeda. Di album ini DJ Khaled malah mengambil jarak lebih jauh lagi. Seakan membiarkan para kolaborator bekerja auto-pilot. Ia bahkan tidak lagi memberikan adlib atau sekedar teriakan; atau apapun.

Album ini memang memiliki sederet track apik. Produksi berkualitas tinggi dengan kualitas vokal, flow, rap, hingga musik catchy. Namun “Khaled Khaled” sayangnya tidak memiliki presensi dari sang bintang utama sendiri, DJ Khaled. “Khaled Khaled” seakan sebuah pesta mega bintang meriah yang tidak bisa ditemukan siapa tuan rumahnya.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect