Kita semua pernah jadi anak-anak dan setiap anak memiliki animasi favorit dari generasinya. Mulai dari “SpongeBob SquarePants”, “Hey Arnold!” hingga “Upin & Ipin” adalah beberapa contoh film animasi dengan segmentasi anak-anak yang juga populer di kalangan penonton dewasa di Indonesia. Baik karena efek nostalgia masa kecil atau memang benar-benar lucu, menonton serial animasi masih menjadi trend. Bahkan kini mulai banyak serial animasi dengan genre dewasa, jangan sampai salah!
Mulai dari presentasi visual yang menawan, hingga kualitas ceritanya, masih banyak serial animasi anak-anak yang justru menghibur karena kesederhaan dan batasan temanya. Ini juga bisa menjadi momen seru menonton bersama saudara maupun anggota keluarga kita yang masih di bawah umur. Berikut sederet serial animasi anak-anak yang populer di kalangan penonton dewasa.
Hilda
“Hilda” merupakan serial animasi anak-anak di Netflix yang diadaptasi dari novel grafis karya Luke Pearson. Serial ini menceritakan petualangan seorang gadis berambut biru pemberani bernama Hilda. Tinggal di kota Trolberg, Hilda bertemu dengan berbagai makhluk ajaib, mulai dari raksasa hingga peri.
Serial ini memiliki daya tarik karena cerita yang menarik, animasi yang sederhana namun menawan, dan eksplorasi tema persahabatan, penemuan serta keseimbangan hidup antara dunia gaib dan dunia biasa. “Hilda” memiliki estetika dan konsep yang pas untuk menarik perhatian anak-anak maupun penonton dewasa.
The Dragon Prince
“The Dragon Prince” adalah animasi Netflix Original bergenre fantasi, mengikuti petualangan Callum dan Ezran, pangeran dari ras manusia bersama pembunuh dari bangsa peri, Rayla. Keduanya sama-sama mengharapkan perdamaian dan menghindari perang antar ras, dengan mengembalikan telur naga yang dicuri.
Animasi ini diciptakan oleh Aaron Ehasz dan Justin Richmond. Seperti animasi berlatar fantasi lainnya, “The Dragon Prince” memiliki world building yang kaya dan memikat. Kualitas animasi 3D-nya juga tak kalah memukau dengan presentasi warna yang vibrant. Ini juga menjadi film animasi dengan adegan aksi yang dieksekusi dengan dinamis.
Phineas and Ferb
Phineas dan Ferb memulai petualangan musim panas selama 104 hari, menjadi satu bait lagu pembuka serial animasi terikonik yang pernah kita dengar. “Phineas and Ferb” sendiri telah memenangkan Emmy mencakup 4 musim, dengan episode khusus dan dua film berdurasi penuh. Serial animasi ini menceritakan kisah dua saudara jenius, menciptakan berbagai penemuan unik di kala bosan saat liburan. Meskipun kakak perempuan mereka, Candace, berusaha melaporkan mereka ke ibu mereka, keduanya selalu luput dari pandangan ibunya.
Seperti serial animasi anak-anak pada umumnya, “Phineas and Ferb” sebetulnya memiliki plot yang sangat repetitif. Mulai dari aksi sang saudara, hingga persaingan Perry Platipus dengan Dr. Doofenshmirtz. Namun terkadang kita hanya butuh plot repetitif namun dengan isi konten yang kreatif, menjadi tontonan ringan namun tidak receh.
Gravity Falls
Disney Channel berhasil mencetak sukses dengan “Gravitty Falls”, serial yang sangat populer di kalangan semua usia, dengan karakter-karakter memikat lintas generasinya. “Gravity Falls” berkisah tentang saudara kembar laki-laki dan perempuan, Dipper dan Mabel yang berusia 12 tahun. Meskipun kembar, keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertolak belakang. Setidaknya keduanya sama-sama menikmati waktu bersama memecahkan misteri di Gravity Falls, Oregon saat liburan musim panas.
Daya tarik dari serial animasi ini adalah kemampuannya memenuhi berbagai selera penonton, dengan menggabungkan elemen misteri dan humor. Terutama buat kita penggemar genre horor monster, selalu seru melihat Dipper dan Mabel menghadapi makhluk misterius setiap episodenya. Level misteri dan teka-teki yang diaplikasikan dalam serial ini juga memiliki kedalaman serius dan tidak menyepelekan dirinya dengan label ‘serial anak-anak’.
The Amazing World of Gumball
Dari 2011 hingga 2019 lalu, Cartoon Network menayangkan “The Amazing World of Gumball”, kini bisa kita streaming di HBO GO dan Netflix. Bercerita tentang Gumball, kucing biru yang mengadopsi ikan bernama Darwin yang kemudian menjadi saudara dekatnya. Bersama-sama keduanya mengalami berbagai kejadian absurd di sekolah maupun di kota tempat mereka tinggal. Yang mencolok dari serial ini adalah aplikasi berbagai jenis animasi mulai dari stop-motion, CGI, puppetry, dan variasi visual lainnya.
Meskipun segmentasinya untuk anak-anak, serial ini banyak menyelipkan berbagai komedi dewasa dengan cerdas. Melampaui tampilan visual yang ceria dan sangat menstimulasi imajinasi anak, acara ini konsisten menggali topik yang mendalam seperti kesehatan mental, isu lingkungan, bahkan filsafat. Sangat fleksibel dari berbagai aspek untuk dinikmati penonton dari berbagai usia.
Regular Show
“Regular Show” mungkin lebih masuk spektrum anak-anak remaja karena latar dan gaya humornya. Animasi ini tayang di Cartoon Network pada 2010 hingga 2017. Mengikuti petualangan dua bersahabat, seekor burung bernama Mordecai dan rakun bernama Rigby. Mereka sama-sama bekerja sebagai penjaga dan pengurus taman kota. Dalam menjalani rutinitas sehari-hari, keduanya kerap menghadapi skenario surreal hingga supernatural. Kurang lebih sama dengan “The Amazing World of Gumball” namun tone-nya lebih gelap.
“Regular Show” terkenal dengan gaya humornya yang nyetrik, referensi budaya pop, dan karakter-karakternya yang unik. Serial ini mengeksplorasi tema persahabatan, tanggung jawab, dan tantangan transisi masa remaja menuju pendewasaan.
Steven Universe
“Steven Universe” mengisahkan karakter titular, seorang anak laki-laki yang bercita-cita mendapatkan kekuatan super untu menjadi pahlawan. Namun Steven masih harus bergulat dengan usaha menerima dirinya sendiri sebelum menyelamatkan orang lain. Tak hanya memiliki visual pastel dan musik tenang yang menawan, serial ini juga memuat konsep naskah yang puitis. Hendak menekankan bahwa kekuatan batinlah yang mendefinisikan setiap karakter dalam semestanya. Mendorong penontonnya untuk percaya diri dan menerima diri sendiri.
Meskipun segmentasinya anak-anak, “Steven Universe” jadi salah satu yang paling populer juga di kalangan orang dewasa. Mulai dari humornya, drama keluarga, dan kisah persahabatan yang menyetuh hati. Serial ini memiliki daya tarik spesial yang sentimental pada beberapa aspek.
Adventure Time
Memiliki level popularitas yang serupa dengan “Steven Universe”, “Adventure Time” juga berada di spektrum yang sama sebagai serial animasi anak-anak yang mencuri hati penonton dewasa. Berlatar di negeri fantasi, Land of Ooo, mengikuti petualangan Finn si Manusia dan Jake si anjing. Diciptakan oleh Pendleton Ward, serial anak-anak ini mengadapatasi latar waktu post-apocalyptic, namun untuk anak-anak mungkin hanya terlihat seperti negeri dongeng absurd dan imajinatif pada umumnya.
“Adventure Time” memiliki banyak daya tarik bagi penonton dewasa. Mulai dari kedalaman world-building dan lore-nya, visual, musik, dan humor-humornya yang khas. Serial ini juga memiliki sederet karakter ikonik seperti Princess Bubblegum, Marceline the Vampire Queen, Ice King, Lemongrab dan masih banyak lagi. “Adventure Time” memiliki sentuhan nostalgia dengan tema kenangan dan eksistensi yang diselipkan dalam cerita-ceritanya.
Amphibia
“Amphibia” adalah serila animasi anak-anak yang diciptakan oleh Matt Braly. Tayang perdana pada 2019, kini sudah bisa di-streaming di Disney+ Hotstar mengikuti petualangan Anne Boonchuy, gadis Thai-Amerika 13 tahun yang secara ajaib dipindahkan ke dunia Amphibia, suau rawa yang dihuni oleh katak. Di dunia baru tersebut, Anne berteman dengan keluarga katak antropomorfik, termasuk Sprig Plantar. Bersama-sama dengan kawan barunya, mereka menghadapi tantang di Amphibia, mengungkap misteri sembari mempererat pertemanan.
Serial animasi ini menerima ulasan positif berkat world-building, gaya humor, dan perkembangan karakter yang menarik. “Amphibia” menggabungkan elemen petualangan, fantasi, dan tema perkembangan seorang anak menuju pendewasaan. Diisi dengan sekuen persahabatan, keberanian dan penerimaan akan perbedaan yang mengedukasi anak-anak dan menarik bagi penonton dewasa.
Avatar: The Last Airbender
“Avatar: The Last Airbender” merupakan serial animasi anak-anak yang sempat tayang di Nickelodeon. Masih memiliki cult following hingga saat ini dan tidak diragukan lagi statusnya sebagai salah satu serial anak-anak terbaik sepanjang masa. Banyak dari kita mungkin sudah familiar dengan konsep dari serial ini.
Berlatar di dunia dimana setiap negara memiliki kemampuan mengendalikan elemen; air, tanah, api, dan udara. Perang pecah ketika Avatar menghilang dan negara api menyerang. Kita akan mengikuti Aang, Avatar sekaligus pengendali udara terakhir pada masanya, untuk mengakhiri perang bersama kawan-kawannya.
“Avatar: The Last Airbender” sebagai sajian fantasi menjadi salah satu yang terbaik dalam world-building. Bisa dibilang sempurna dalam berbagai aspek, mulai dari perkembangan karakter, humor, hingga drama tentang persahabatan dan eksplorasi moral manusia. Tak ketinggalan animasi untuk berbagai adegan aksi menggunakan elemen yang seru. Tak heran animasi ini masih sangat populer dan akan segera merilis versi live-action-nya di Netflix.
