Walt Disney telah menjadi figur yang memberikan pengaruh besar dalam sejarah perkembangan animasi dan film dunia. Walt Disney Studios telah menjadi tim animasi yang membuat standar baru dan mengubah sejarah dalam perkembangan seni animasi.
Dengan usia yang hampir satu abad (kini 98 tahun sejak berdiri pada 1923), telah banyak rilisan film Disney yang tak sedikit menjadi bagian penting dari masa kecil setiap generasi lintas generasi.
Tak selalu menuai kesuksesan, adapula kegagalan projek animasi yang sempat dialami studio animasi ini.
Namun, setiap kegagalan yang terjadi juga tak kalah pentingnya sebagai awal pencapaian baru yang sukses dalam kronologi perkembangan studio Walt Disney. Berikut sederet film animasi esensial dalam sejarah Walt Disney Studios, yang sudah bisa kita tonton di Disney+ Hotstar.
Steamboat Willie (1928)
“Steamboat Willie” memiliki dua alasan besar sebagai animasi paling esensial dalam sejarah Disney. Pertama, animasi pendek ini menjadi debut dari Mickey Mouse, mascot utama studio ini, bersama dengan pasangannya, Minnie Mouse.
Animasi ini juga menjadi projek pertama Disney yang menerapkan teknologi Synchronized Sound. Hanya berdurasi 7 menit, “Steamboat Willie” menceritakan kisah Mickey Mouse yang bekerja di atas kapal dengan Kapten Pete yang kejam.
Snow White and The Seven Dwarfs (1937)
Snow White merupakan Disney Princess generasi pertama yang mengubah bisnis perfilman animasi selamanya. Dalam mewujudkan “Snow White and The Seven Dwarfs”, ada banyak rintangan yang harus dilalui Walt Disney. Idenya diragukan oleh istri dan saudara yang juga bekerja di studio Disney. Menyebutkan bahwa tak akan ada orang dewasa yang mau duduk di bioskop untuk menonton film animasi dengan durasi panjang. Disney juga sampai menggadaikan rumahnya untuk budget produksi ‘Snow White’.
Namun, usaha Disney menerobos batasan berbuah pada kesuksesan. ‘Snow White’ menjadi film animasi durasi panjang pertama dalam sejarah, menjadi awal dari hiburan film animasi yang kita nikmati hingga saat ini.
Fantasia (1941)
“Fantasia” bisa dibilang usaha pertama Disney untuk mengembangkan animasi dengan konsep immersive experience. Kini lebih kita kenal sebagai film 3D dan 4D. Namun, projek ini menjadi salah satu projek gagal dari studio Disney. Pada dasarnya, “Fantasia” menyajikan konsep animasi musikal dengan visualizer. Namun, animasi yang sajikan terlalu abstrak, minimalis, dan cenderung membosankan.
Satu hal yang didapatkan dari “Fantasia” adalah teknologi FantaSound, generasi pertama dari surround sound yang kini kita nikmati ketika menonton di bioskop.
Bambi (1942)
“Bambi” merupakan film animasi pertama yang melibatkan animator perempuan, Retta Scott. Awalnya Ia hanya bekerja di Departemen Cerita, namun Disney melihat bakatnya dalam menggambar dan ingin memberikan kesempatan dengan “Bambi”. Diterimanya Retta Scott dalam tim produksi utama dalam animasi film, telah membuka pintu bagi banyak illustrator maupun animator perempuan di industri seni ini.
The Jungle Book (1967)
“The Jungle Book” memiliki nilai sentimentil dalam sejarah studio animasi ini, karena film ini merupakan film animasi terakhir yang dikerjakan oleh Walt Disney sebelum meninggal. Dari storyboard awal dengan pilihan warna yang gelap, Disney ingin “The Jungle Book” memiliki warna yang lebih vibrant. Ia meyakini bahwa judul ini seharusnya menjadi kisah yang menyenangkan dan menyentuh hati. Walt Disney meninggal pada 15 Desember 1966 di usia 65 tahun.
The Little Mermaid (1989)
Semenjak meninggalnya founding father, Disney Studio sempat mengalami masa-masa sulit untuk melanjutkan visi sang Walt Disney. Flop demi flop dialami oleh studio ini, hingga akhirnya mereka kembali menggebrak industri hiburan dengan merilis film “The Little Mermaid”. Animasi ini sukses meraup keuntungan box office hingga 80 juta USD pada rilisan perdananya. Film ini juga menjadi awal dari era Disney Renaissance, dengan kesuksesan berbagai film yang mengikuti selanjutnya.
Beauty and the Beast (1991)
“Beauty and the Beast” merupakan film animasi pertama yang masuk nominasi Academy Award dalam kategori Best Picture. Bagi kita yang juga menyukai film Disney satu ini, pastinya tak akan pernah melupakan adegan dansa pertama Belle dan Beast yang ikonik. Bukan adegan berdansa biasa, adegan tersebut menjadi awal dari animasi background yang lebih immersive. Menjadi awal dari pengembangan teknologi 3D dalam animasi.
Toy Story (1995)
“Toy Story” merupakan film dengan durasi panjang pertama dari studio Pixar. Menjadikan film tentang mainan hidup ini sebagai film animasi CGI pertama. Kesuksesan “Toy Story” terbukti melalui pendapatan box office yang mencapai 350 juta USD. Penampian Woody dan kawan-kawan menjadi pintu kesuksesan dari film-film animasi Pixar selanjutnya.
https://youtu.be/rNk1Wi8SvNc
Monster’s Inc. (2001)
Sebagai studio animasi 3D dan mengandalkan teknologi CGI, Pixar terus mengembangkan tekniknya untuk menampilkan animasi yang semakin sempurna. “Monster’s Inc.” Merupakan salah satu projek animasi yang mengalami perkembangan secara teknis. Untuk menghasilkan visual bulu Sulley yang fluffy, studio ini menerapkan teknologi computer-generated yang disebut Fizt (kependekan dari Physics Tool). Fizt membuat bulu Sulley memiliki ‘sifat’ untuk menentukan gerakan sendiri, memberikan gerakan objek yang terlihat lebih natural. Fizt juga diterapkan pada pakaian Boo.
Frozen (2013)
Kesuksesan “Frozen” sudah menjadi sesuatu yang kita saksikan pada 2013 silam. Kesuksesan “Frozen” bisa disamakan dengan kesuksesan ‘Snow White’ sebagai film Disney Princess pertama. Disutradarai oleh Jennifer Lee, Ia mencatatkan sejarah baru sebagai sutradara wanita dengan penghasilan box office tertinggi, mencapai lebih dari 1 miliar USD. Bukan hanya dalam skena film animasi, namun juga film secara universal.
