Connect with us
You People
Netflix

Film

You People Review: Komedi Romantis Angkat Isu Pasangan Interasial

Angkat permasalahan yang timbul karena rasisme, namun tak mampu hadirkan solusi.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“You People” merupakan film komedi romantis terbaru di Netflix yang disutradarai oleh Kenya Barris. Dibintangi oleh Jonah Hill, Eddy Murphy, dan Lauren London.

Ezra Cohen adalah putra dari keluarga Yahudi, sementara Amira Mohammed adalah putri dari keluarga Amerika-Afrika beragama Muslim. Lepas dari perbedaan latar belakang, keduanya jatuh cinta dan memutuskan untuk menjalin hubungan serius. Namun keadaan mulai rumit ketika kedua orang tua mereka mulai terlibat.

Kesadaran akan isu rasisme dan perbedaan budaya belakangan menjadi topik yang relevan sekaligus sensitif untuk dibahas. “You People” menjadi film komedi yang cukup padat dialog, terutama menyinggung black culture dan salah satu golongan konservatif di Amerika, yaitu umat Yahudi.

Kita akan melihat sajian film komedi dengan materi humor yang lepas dan bebas, kembali pada masa dimana komedi bertema rasisme tanpa menyinggung golongan yang bersangkutan.

You People

Masalah yang Dihadapi oleh Pasangan Beda Latar Belakang

Topik utama yang mengisi plot “You People” adalah kesulitan pasangan interasial untuk mempersatukan keluarga mereka. Meski latar belakang agama dan budaya yang diangkat dalam naskah berbeda dengan kebudayaan kita, namun isu pernikahan beda agama masih menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh pasangan di masyarakat kita, bukan? Oleh karena intisari ini, film ini bisa jadi masih relevan dan menarik untuk kita tonton.

Sayangnya, ikatan romantis antara Ezra dan Amira sebagai pasangan dalam kisah ini masih kurang matang. Kita hanya sekadar tahu, keduanya saling mencintai dalam naskah, mereka mulai kencan, hingga akhirnya tinggal bersama. Namun cinta mereka tidak terlalu terasa di permukaan.

Karena terlihat sekali naskah ingin cepat-cepat masuk dalam skenario konflik antara orang tua kedua pasangan. Mempermasalahkan perbedaan agama dan sejarah latar belakang mereka sebagai keluarga Yahudi berkulit putih dan keluarga Muslim berkulit hitam.

Objektif tersebut memiliki presentasi yang sudah cukup on point. Bagaimana sifat rasis tidak hanya dimiliki pada satu sisi golongan, namun siapapun bisa jadi orang yang rasis secara umum. Serta bagaimana sulitnya untuk menyatukan kedua belah pihak yang bertentangan dengan perbedaan dan persepsi yang salah.

You People

Film Komedi Bertema Rasisme yang Mulai Langka

Komedi bertema rasisme tidak terlalu banyak dirilis di era dimana kesadaran pada topik ini justru sedang pada puncaknya. Bukan asal angkat isu rasisme karena topik ini sedang relevan, “You People” memiliki latar belakang konflik yang jelas. Ezra dan Amira masuk dalam generasi milenial yang tidak terlalu mempermasalahkan perbedaan.

Masalah muncul pada kedua orang tua mereka memiliki persepsi yang masih salah karena dari generasi yang berbeda. Akbar, ayah Amira adalah Muslim berkulit hitam yang sangat konservatif. Sementara Shelley, ibu Ezra adalah wanita kulit putih yang berusaha untuk relevan dan menerima woke culture, namun jatuhnya tetap rasis. Karena berusaha untuk tidak rasis termasuk rasisme.

Interaksi yang bersinggungan dengan tema rasisme dan konflik perbedaan dalam “You People” berhasil disampaikan sebagai dialog komedi yang menggelitik. Sangat lucu bagaimana kita bisa mendengar statemen-statemen rasis dan penolakan dari setiap karakter ini terdengar nyata. Orang rasis jelas akan berbicara seperti mereka dan itu terdengar sangat kasar. Namun “You People” sama sekali tidak offensive dalam mengeksekusi setiap leluconnya.

Mampu Sajikan Portrait Masalah dengan Tepat, Namun Gagal Berikan Solusi

Satu hal kelebihan utama “You People” adalah bagaimana naskahnya mengangkat isu rasisme dengan tepat. Premisnya spesifik dan relevan dalam kehidupan kita, yaitu tentang problematika yang dihadapi pasangan dengan banyak perbedaan latar belakangan. Hingga akhirnya secara bertahap mengeksplorasi berbagai perdebatan pelik yang bisa muncul di antara keluarga mereka yang konservatif maupun salah persepsi. Pada poin tersebut, “You People” sangat unggul.

Sayangnya, film ini sendiri terlihat tidak mampu menyelesaikan masalah yang telah mereka buat sendiri. Konklusi yang disajikan terasa terlalu dipaksakan dan sangat klise. Tidak sebanding dengan konflik dengan dialog-dialog rasis brutal yang telah dilontarkan. Tidak ada solusi yang cukup powerful untuk menutup film ini dengan rasa lega.

Satu lagi yang membuat “You People” masih kurang adalah desain produksinya. Mulai dari sinematografi, kualitas kamera, dan editing terlihat sangat murah. Secara keseluruhan, “You People” memiliki satu keunggulan yang patut dipuji, namun kekurangannya lebih banyak untuk memberikan rating sempurna pada film ini.

24 Jam Bersama Gaspar 24 Jam Bersama Gaspar

24 Jam Bersama Gaspar Review: Petualangan di Negeri Distopia Suram

Film

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

American Fiction Review American Fiction Review

American Fiction Review: Film Satir Sajikan Prespektif Baru dari Black Culture

Film

Connect