Connect with us
Yang Hilang Dalam Cinta
Hotstar

TV

Yang Hilang Dalam Cinta Finale Review

Tentang menemukan diri sendiri sebelum jatuh cinta dengan orang lain. 

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Dara (Sheila Dara) kehilangan dirinya karena mencintai Rendra (Reza Rahadian). Satria (Dion Wiyoko) yang sudah mencintai Dara selama bertahun-tahun, menjadi satu-satu orang yang bisa melihat Dara sebagai dirinya sendiri.

“Yang Hilang Dalam Cinta” akhirnya sudah sampai episode finale pada 3 September. Telah merilis dua episode terbaru setiap minggu di Disney+ Hotstar sejak Agustus lalu, serial Yandy Laurens ini telah memikat melalui episode pilotnya. Lebih dari sekadar drama percintaan lokal biasa, ada sentuhan fantasi yang diselipkam dalam kisah Dara dan Satria sepanjang 12 episode.

“Yang Hilang Dalam Cinta” memiliki nuansa percintaan melankolis yang kental. Baik dalam cita rasa naskahnya, kemudian didukung dengan produksi visualnya yang tak kalah maksimal seperti k-drama populer. Mulai dari latar lokasi di hotel mewah, properti baru, hingga penampungan anjing dengan ratusan ekor anjing.

Kita bisa melihat serial lokal ini merupakan salah satu yang niat. Semoga lebih banyak lagi serial lokal yang kualitasnya seperti ini di streaming platform. Namun, apakah kualitas dari episode pilot “Yang Hilang Dalam Cinta” tetap bertahan hingga episode finale yang meninggalkan kesan pada penontonnya? Berikut ulasan selengkapnya.

Yang Hilang Dalam Cinta Review

Produksi Serial dan Kualitas Penulisan Naskah Konsisten

“Yang Hilang Dalam Cinta” berhasil mempertahankan kualitas produksinya yang sudah presentable sejak episode perdananya. Mulai dari sinematografi, tata rias dan busana, hingga pemilihan lagu tema yang sama dan memberikan vibes konsisten. Karena berlatar di sekitar tempat kerja Satria di hotel dan kelas sosial menengah ke atas di Jakarta, kita akan terus melihat latar yang terlihat elit. Setidaknya ada beberapa adegan restoran dan cafe yang terlihat berbeda dan variatif.

Kualitas naskah dalam segi membangun semesta tempat tinggal Dara dan Satria juga maksimal. Ketika adegan pekerjaan, dialog seputar pekerjaan juga dipresentasikan secara profesional. Ada beberapa adegan dimana Satria sebagai manager memperlihatkan kemampuan mereka dalam manajemen krisis. Hal-hal detail seperti ini masih jarang kita temukan dalam serial lokal.

Satu latar yang selalu menarik adalah penampungan anjing yang dijalankan oleh paman (Dwi Sasono) dan tante (Asri Welas) Satria. Kita bisa melihat bagaimana penulis naskah adalah seorang pecinta binatang, khususnya anjing. Selain memberikan dimensi pada semesta serial, aplikasi topik seputar kesadaran menyayangi bintang dalam serial ini terasa cukup mulus dan tidak dipaksakan. Mulai dari suka duka di penampungan anjing, hingga ajakan mengadopsi anjing yang terlantar.

Salah satu aspek yang disayangkan adalah minimnya pengembangan plot dalam sisi investigasi dengan Ringgo Agus Rahman sebagai detektif. Padahal kemunculan Ringgo sebagai detektif pada episode 2 sudah memberikan ekspektasi akan sisi non-romance yang menarik. Karena pada akhirnya elemen fantasi dalam naskah ini diterapkan dalam semesta dengan logika dan kenyataan. Pada bagian ini, kehadiran peran detektif kurang dimaksimalkan dan masih terasa nanggung penyelesaiannya hingga akhir serial.

Satria yang Hopeless Romantic, Dara yang Terlalu Lemah

Nuansa melankolis yang kental melingkupi dua karakter utama Dara dan Satria awalnya terasa hangat. Namun lama-lama akan ada masa dimana hubungan keduanya terasa hambar dan tidak jelas mau dibawa kemana. Bukan jenis ketidakjelasan yang membuat kita penasaran, melainkan lelah. Lama-lama kita jadi sadar bagaimana Satria adalah protagonis yang hopeless romantic alias bucin banget sama Dara. Satria setidaknya hanya memiliki dua sifat, bucin dengan Dara dan pekerja keras sebagai manajer hotel. Hanya dua sisi itu saja yang kita lihat dari Satria.

Tak hanya Satria, ada saatnya juga kita menyadari bahwa Dara tidak pantas untuk diperebutkan oleh Satria maupun Rendra. Memang intinya adalah Dara yang kehilangan dirinya karena terjebak dalam hubungan toxic, ada plot hole dalam pengembangan latar belakang karakter Dara.

Setiap episode, kita akan melihat flashback masa remaja Dara dan Satria, kemudian lanjut ke masa sekarang. Kita akan seperti melihat dua Dara yang berbeda. Dara yang masih muda terlihat mendominasi, bukan tipe perempuan yang sepertinya mudah ditindas. Namun Dara dewasa langsung dipresentasikan sebagai perempuan yang terjebak dalam kendali kekasihnya.

Memutuskan untuk menambahkan plot hubungan toxic, interaksi antara Rendra dan Dara tidak memiliki pondasi yang cerita yang kuat. Kita cuma tahu Rendra karakter yang abusive, sementara Dara hanya bisa mengalah. Padahal salah satu isu kuat yang membuat hubungan toxic terasa kompleks adalah ketika keduanya terlihat saling mencintai meski di tengah interaksi yang tidak sehat. Kita tidak dibuat percaya bahwa keduanya terlalu cinta untuk mengakhiri hubungan. Penonton jadi bias dengan Satria yang selalu terlihat baik pada Dara.

Pelajaran Menemukan Diri Sendiri Sebelum Jatuh Cinta dengan Orang Lain

Meski memiliki beberapa plot hole dalam pengembangan karakter dan kehambaran di pertengahan episode, “Yang Hilang Dalam Cinta” ditutup dengan episode finale yang damai. Dengan pencerahan yang cukup samar, namun menarik bagi kita yang mampu menyadari visi dari penulis naskah. Bahwa dalam kisah ini, bukan Dara saja yang kehilangan dirinya, Satria juga kehilangan dirinya selama bertahun-tahun karena terlalu bucin dengan Dara.

Ini bukan tentang Dara berakhir dengan Rendra atau Satria, namun tentang bagaimana karakter-karakter ini harus menemukan dirinya dulu sebelum jatuh cinta dengan orang lain.

Pada akhirnya, “Yang Hilang Dalam Cinta” merupakan serial romansa lokal dengan produksi dan naskah berkualitas. Meski masih ada kekurangan di beberapa aspek, secara keseluruhan telah menunjukan potensi Yandy Laurens untuk menginspirasi dan membangkitan kualitas serial lokal. Meski tidak memiliki kekuatan untuk menjadi serial yang fenomenal, sebetulnya ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari kisah Dara dan Satria.

Buat yang belum nonton, “Yang Hilang Dalam Cinta” merupakan serial yang binge-worthy, per episode cuma sekitar 20 menitan, hanya di Disney+ Hotstar.

24 Jam Bersama Gaspar 24 Jam Bersama Gaspar

24 Jam Bersama Gaspar Review: Petualangan di Negeri Distopia Suram

Film

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Connect