Connect with us
Violent Night
Universal Studios

Film

Violent Night Review: Kisah Santa Claus yang Hangat Namun Brutal

Memberikan twist mengenai Santa Claus, ‘Violent Night’ sajikan drama menarik yang berpadu dengan aksi cukup brutal.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Bagi anak-anak, hadirnya Santa Claus pada perayaan Natal adalah hal yang paling ditunggu-tunggu. Akan tetapi, tak selamanya Natal memberikan kebahagiaan bagi berbagai orang, utamanya yang sudah dewasa dan merasa hidup tidaklah seadil itu. Sekilas, itulah yang ingin dihadirkan dalam ‘Violent Night’.

‘Violent Night’ merupakan film action comedy arahan Tommy Wirkola, dimana salah satu produsernya adalah David Leitch yang terkenal dengan segudang film laganya. Menempatkan David Harbour sebagai pemeran utama, film ini berkisah tentang Santa Claus dengan rutinitasnya mengantarkan hadiah di malam Natal. Ketika ia mulai pesimis dengan pandangannya terhadap manusia, semuanya mendadak berubah kala terjebak dalam home invasion dan harus menyelamatkan keluarga yang terancam di dalam konfliknya.

‘Violent Night’ seakan mengambil konsep cerita yang mirip dengan ‘John Wick’ dan ‘Nobody’, dimana karakter utamanya ingin memiliki hidup layaknya orang pada umumnya dan terjebak pada keadaan yang tidak ia inginkan. Seiring waktu, pandangan karakter utama ini berubah dan seakan memiliki tujuan baru dalam menjalani tugas yang ia miliki sekarang. Inilah yang membuat film ini terasa consumable bagi orang dewasa, utamanya bagi para pencari movie flick yang tidak terlalu berbobot.

Violent Night

Meski memiliki konsep yang sama dengan beberapa karya David Leitch sebelumnya, ‘Violent Night’ ini memiliki ragam distinguishable feature di dalamnya. Seperti premis magis mengenai Santa Claus dan segala seluk-beluk Natal yang diusungnya, membuat film ini tampak seperti another bedtime story yang kerap hadir untuk anak-anak. Akan tetapi, kritik sosial mengenai bagaimana manusia dan anak-anak memiliki high hopes pada sosok yang dianggap mythical di dalamnya membuat film arahan Tommy Wirkola ini terasa lebih menarik.

Hal menarik lain dalam ‘Violent Night’ adalah banyaknya easter egg yang disematkan seiring 112 menit durasinya. Ada beragam pop culture yang diusung, seperti premis home invasion layaknya seri ‘Home Alone’, codename dari penjahat dengan tema Christmas, honorable mention ke berbagai film laga komedi Hollywood ternama seperti seri ‘Paul Blart: Mall Cop’, hingga seremeh karakternya yang mengambil catchphrase dengan homage pada ‘The Hurt Locker’ karya Kathryn Bigelow, membuatnya memanjakan para movie geeks.

‘Violent Night’ sendiri hadir dengan cast yang sebagian besar kurang dikenal oleh penikmat film Indonesia, yang mana hanya ada David Harbour dan John Leguizamo yang lebih familiar dan sudah berseliweran dalam berbagai film laga. Hadirnya dua cast tersebut dengan perannya sebagai protagonis dan antagonis ini setidaknya memberikan spices pada hambarnya akting dari jajaran pemeran dalam film produksi David Leitch ini.

Layaknya berbagai film laga dari David Leitch lain, ‘Violent Night’ hadir dengan adegan laga yang tetap menarik untuk disaksikan. Dengan perpaduan fight scene yang crafty dan brutal, semuanya cukup mampu memacu adrenalin para penonton, walau memang porsinya cukup tertutup dengan elemen dramatis kekeluargaan yang ingin diusung di dalamnya.

Akhir kata, ‘Violent Night’ merupakan popcorn movie ringan yang menyajikan laga menarik dengan sentuhan Christmas-nya. Dengan sentuhan magis, film ini bisa jadi membosankan karena porsi laganya yang terasa minim demi memberikan sinar pada pandangan humanis mengenai Christmas itu sendiri.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect