Connect with us
The Linda Lindas
Photo via nytimes.com

Music

The Linda Lindas: Growing Up Album Review

Setiap member The Linda Lindas tunjukan potensi maksimal sebagai unit punk rock.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Pada Mei 2021, The Linda Lindas menuai perhatian internet melalui lagu mereka, “Racist, Sexiest Boy”. Sebelum lockdown karena Covid-19, Mila de la Garza (drummer) mendengar pernyataan menyebalkan dari teman sekelas laki-laki-nya. Teman laki-laki tersebut berkata untuk menjauhi orang Tionghoa. Sebagai remaja perempuan yang bergabung dengan band punk, Mila pun mengubah pengalaman buruk tersebut menjadi lagu balas dendam yang manis.

Momen viral pertama The Linda Lindas pun mendapatkan pengakuan dari beberapa nama besar dari industri musik. Salah satunya Hayley Williams, Paramore. Band remaja ini juga sempat tampil dalam film Netflix bertema feminisme, “Moxie” (2021).

The Linda Lindas, merupakan unit rock punk asal Los Angeles terbentuk dari campuran anggota yang masih dalam satu silsilah keluarga. Lucia (gitaris) dan Mila de la Graza merupakan kakak-adik, Eloise Wong (bassist) merupakan sepupu, kemudian ada Bela Salazar (gitaris) berdarah Amerika Latin. Keempat remaja ini mengidentifikasi diri mereka sebagai ‘Linda Linda’ nomor satu dan seterusnya berdasarkan urutan usia. Bela menjadi anggota band paling tua, sementara Mila yang paling muda. 

Telah terbentuk sejak 2018 lalu, The Linda Lindas akhirnya merilis album debut mereka, ‘Growing Up’ di bawah label Epitaph Records pada 8 April 2022. Judul album ini mungkin terdengar klise; sekumpulan remaja Asia, plus Amerika Latin (representasi minoritas di negara Amerika) yang sedang melalui masa remaja di tengah kekalutan pandemi dan ujaran kebencian pada orang Asia.

Namun, “Growing Up” menyajikan musik pop punk dan rock yang telah kita rindukan dan sayang untuk dilalui begitu saja. Setiap member band mendapat bagian untuk menulis lagu masing-masing, yang kemudian dikomposisi bersama. Mereka mengutarakan isi hati sebagai remaja dengan kecemasan, rasa sepi, ketidakmampuan mengendalikan situasi hingga puisi sederhana tentang kucing kesayangan mereka.

Melalui title track “Growing Up”, ‘bertumbuh’ bukan hanya untuk mereka yang muda, setidaknya Lucia tidak pernah yakin apakah mereka akan berhenti tumbuh dewasa. Lagu dikomposisi dengan aransemen pop punk yang catchy dengan hook padat lirik yang sudah jarang kita temukan dalam skena rookie. “Talking to Myself” menjadi track yang ditulis oleh Mila, tentang hal yang paling wajar dilakukan oleh setiap remaja, berbicara dengan diri sendiri. ‘How life just keeps on going, despite all my bad decisions, I’m still here and I’m still living’, menjadi sepenggal lirik bijak dalam memaknai proses bertumbuh dalam kehidupan remaja. 

Track seperti “Fine” dan “Why” wajib kita dengarkan sebelum melabeli The Linda Lindas sebagai band berkedok rock pop generik masa kini. Kedua lagu tersebut menjadi presentasi dari Eloise Wong, member dengan rebel vibe paling kuat dalam unit ini. Jika Lucia dan Mila memiliki vibe pop punk yang lebih chic dengan clean singing, Eloise membawakan lagu-lagu yang lebih keras dengan vibe glam punk layaknya Lita Ford, The Runaways. 

Sementara Bela Salazar menjadi oasis dengan lagu seperti “Cuántas Veces” yang dibawakan dalam bahasa Spanyol. Dialuni aransemen musik bernuansa alternatif rock dengan semburat shoegaze, Ia menyanyikan syair tentang penerimaan diri meski merasa berbeda dengan kebanyakan orang di lingkungannya. 

The Linda Lindas merupakan band punk remaja yang tak hanya memanjakan pendengarnya dengan musik berkualitas, namun juga menjadi wadah positif untuk setiap membernya berkembang di industri musik. Mendengarkan musik mereka akan membuat kita merasa terlibat dalam mendukung potensi mereka yang memang tidak main-main kualitasnya. Setiap member memiliki sesuatu untuk ditampilkan, namun tetap dinaungi dengan wadah yang spesifik; musik pop punk/rock. 

Genre pop punk di skena musisi perempuan belakangan ini sedang mengalami kebangkitan. Lebih dari sekadar materi estetika video klip atau pembawaan di atas panggung, berapa banyak musisi yang telah memenuhi ekspektasi kita akan musik pop punk yang sesungguhnya? Bagi yang mencari rilisan musik punk baru sesungguhnya, “Growing Up” wajib masuk dalam playlist untuk didengarkan.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect