‘Simmer’ merupakan single solo perdana Hayley Williams yang telah dirilis pada Januari 2020 lalu. Single Alternative Pop tersebut menjadi pembuka dari album solo pertama vokalis Paramore ini, “Petals for Armor”.
Telah rilis pada 8 Mei 2020, album ini dibagi menjadi 3 bagian dalam format EP. Tak sekedar mengeksplorasi musik sebagai soloist, Hayley memiliki banyak gejolak batin dan pengalaman emosional yang selama ini tertahan dan tak mampu diungkapkan ketika dirinya bermusik dalam Paramore.
Album ini berisi kerentanan, trauma, dan bagaimana Hayley menghadapi segala rintangan emosional dalam hidupnya. Setiap track memiliki makna dan nilai personal bagi Hayley, dikemas dengan musik Alternatif Pop yang gelap namun hangat dan menenangkan bagi setiap pendengarnya.
Bagi yang sudah menanti album ini sejak ‘Simmer’ dirilis, pasti memiliki ekspektasi akan track-track lainnya yang memiliki warna musik serupa. “Petals for Armor” akan memenuhi ekspektasi kita dengan sederet track Alternative yang gelap dan hangat. Dengan aransemen musik yang variatif dari satu track ke track lainnya, namun tetap memiliki warna musik dan atmosfer yang berkesinambungan.
‘Simmer’ menjadi track pembuka yang up beat dengan syair tentang mengontrol amarah. Memasuki track kedua, ‘Leave it Alone’, tempo musik menurun dengan instrumen bass dan drum yang pelan dan lembut. Instrumen violin ditambahkan untuk memberi kemasan suram namun menenangkan.
‘Cinnamon’ menjadi track dengan aransemen musik eksperimental bernuansa psychedelic, dengan ketukan dan pola melodi yang playful. Untuk track dengan kompleksitas dalam komposisinya, lagu ini memiliki makna yang sederhana tentang rumah Hayley. Tentang anjing yang tinggal bersamanya, Alf, rutinitas hariannya, dan berbagai aroma yang ia cium, termasuk aroma kayu manis (cinnamon).
Hayley merasa bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang patut disyukuri, ketika berada di rumah dan merasa aman. Setelah bersyair tentang hubungan toxic dalam ‘Creepin’, ‘Sudden Desire’ tentang hawa nafsu yang seharusnya tidak kita miliki pada seseorang. Track satu ini memiliki aransemen musik yang kontras antara verse dan chorus. Ketika verse mengandung melodi Pop R&B yang lembut, chorus memiliki komposisi electronic dengan pembawaan vokal yang emosional.
Memasuki ‘Petals for Armor II’, ada lebih banyak track Pop yang lebih bright secara aransemen musik. Seperti ‘Dead Horse’, dimana Hayley mengekspos penyebab ia bercerai dari mantan suaminya pada tahun 2017 silam.
Kemudian pada track ‘Over Yet’ yang memiliki aransemen Pop Disco. Namun tetap dipadukan dengan track-track lembut yang ‘ sentimental seperti ‘My Friend’ dan ‘Rose/Lotus/Violet/Iris’. Track ‘Why We Ever’ merupakan track yang sangat kental dengan aransemen R&B dengan sentuhan Funk ala lagu Pop Ballad dari era 80-an.
‘Pure Love’ menjadi track pembuka untuk babak “Petals of Armor III”. Lagu yang semakin kental dengan nuansa Pop Funk ini merupakan bentuk karakter baru dari track ‘Dark Horse’. Dimana Hayley menyatakan bahwa jika kita ingin dicintai dengan sempurna, kita harus menunjukan sisi paling rentan dari diri kita.
Melalui track ‘Taken’, Hayley mendeklarasikan dirinya sedang dalam sebuah hubungan. Lagu ini seperti lagu Pop pada umumnya dengan materi genit namun dibawakan dengan cara elegan oleh Hayley.
‘Sugar On The Rim’ merupakan track dengan aransemen Pop eksperimental dengan instrumen full electronic yang up beat. Tampaknya Hayley Williams tak ingin kita mengakhiri album dengan track-track yang mudah dilupakan, karena ‘Watch Me While I Bloom’ dan ‘Crystal Clear’ juga memiliki aransemen eksperimental dengan berbagai unsur instrumen electro.
Secara keseluruhan, “Petals for Armors” merupakan album yang mampu membuat kita mengenal lebih dalam lagi dengan sosok Hayley Williams. Setiap track mengambil materi dari pelajaran hidup dan masa terendah dalam hidupnya.
Dalam segi aransemen musik, album ini menyuguhkan perjalanan yang cukup menarik. Dibuka dengan track-track Alternatif Pop hingga Psychedelic, kemudian ditutup dengan track Pop Disco 80-an hingga musik-musik eksperimental.