Pertama kali dirilis pada 2016 silam, “The Crown” menjadi salah satu serial original tersukses Netflix. Serial drama karya Peter Morgan ini fokus pada kehidupan sosok Ratu Elizabeth II dimulai pada 1947, ketika ia menikah dengan Philip dan kini telah sampai pada Season 6, dimana pernikahan Putra Mahkota-nya, Pangeran Charles III telah berakhir dengan Diana.
“The Crown” Season 6 dibagi menjadi dua bagian; Part 1 yang rilis pada 16 November dan Part 2 pada 14 Desember 2023. Ini akan menjadi season terakhir setelah 7 tahun.
Semenjak Season 5, kita mulai mengikuti Ratu Elizabeth II yang dibintangi oleh Imelda Staunton, menghadapi tantangan memasuki masyarakat Inggris yang semakin modern. Mulai dari masalah kenegaraan, serta krisis reputasi kerajaan dengan skandal keretakan pernikahan Diana (Elizabeth Debicki) dan Charles (Dominic West) pada masanya.
Season 6 menjadi awal dari kisah Diana dan Charles yang sudah berpisah. Khususnya Part 1 ini, fokus pada kehidupan pribadi Diana bersama anak-anaknya dan kekasih barunya, Dodi Fayed (Khalid Abdalla).
Keharmonisan Diana dengan Kedua Putra Tercinta, William dan Harry
Dalam total empat episode “The Crown” Season 6 Part 1, terlihat dua hubungan yang mendominasi keseluruhan episode; hubungan Diana dengan kedua anaknya, William dan Harry, serta hubungan romansanya dengan Dodi Fayed. Menunjukan potrait Diana sebagai sosok ibu untuk William, bakal penerus tahta, serta Harry yang masih menjadi anggota kerajaan resmi menjadi hal yang penting dalam kisah putri yang dicintai oleh dunia ini. Ia memang sudah bercerai dari Charles, namun mau tidak mau kerajaan masih memiliki hubungan dengan Diana Spencer karena kedua anaknya, dimana hubungan mereka juga sangat dekat dan harmonis.
Sepanjang empat episode, kita akan melihat interaksi konsisten antara Diana dengan William dan Harry. Membuat kita paham kedekatan dan ikatan emosi antara seorang ibu dan kedua putranya. Dimana penting untuk membangun landasan emosi akan tragedi yang menanti diujung season bagian pertama ini. Sesuai dengan yang selama ini menjadi citranya di publik, Diana adalah ibu yang dekat, sayang, dan tidak terlepaskan oleh William dan Harry.
Chemistry antara Elizabeth Debicki dengan kedua aktor muda yang berperan sebagai anaknya ditampilkan dengan baik. William yang masih remaja dan pemalu, sementara Harry si anak bungsu yang menempel terus dengan ibunya.
Kebenaran dari Romansa Diana dan Dodi Fayed
Setidaknya melalui potrait dalam serial ini, Diana sebetulnya wanita yang tidak luput dari kesalahan. Ia memang humanis, dermawan, dan menawan, namun Diana adalah sosok wanita yang kehilangan arah dalam mencari cinta selama hidupnya. Mungkin salah satu kesalahan terbesarnya adalah masuk dalam “perangkap” Mohamed Al-Fayed (Salim Daw) yang berusaha menjodohkan putranya, Dodi Fayed dengan wanita bangsawan Inggris.
Segala hal yang mencangkup hubungan Diana dan Dodi, berujung pada kecelakaan di Paris, merupakan tragedi yang hingga saat ini masih menimbulkan perdebatan. Terlalu banyak asusmi, spekulasi, bertemu dengan tragedi yang tidak terduga dan mengejutkan bagi semua pihak. Sebetulnya ini menjadi naskah yang mengecewakan karena pada akhirnya fokus pada kronologi kecelakan yang terjadi di Paris. Dengan adegan-adegan yang bisa kita lihat sebagai asumsi dari penulis naskah tentang apa yang terjadi pada beberapa jam terakhir di antara Diana dan Dodi.
Kemunculan “hantu” Putri Diana dalam season ini telah menimbulkan tanggapan negatif dan positif di media. Namun, sebetulnya salah satu adegan yang cukup emosional ketika Diana dan Charles berbincang-bincang untuk terakhir kalinya. Media terobsesi dengan hubungan buruk antara Diana dan Charles, bahwa keduanya saling membenci dan hampir tak memiliki momen bahagia bersama. Ada beberapa kali dalam “The Crown” Season 5 dan 6 bagian pertama ini, dimana komunikasi beradab yang menyetuh terjadi di antara Diana dan Charles.
Terlalu Fokus dengan Diana, The Crown Melupakan Ratu Elizabeth II
Seperti yang telah kita bahas sejauh ini, kita hanya fokus membahas kisah tragis dari Putri Diana. “The Crown” Season 6 Part 1 sangat didominasi oleh sudut pandang Diana dan melupakan sudut pandang Ratu Elizabeth II. Sebetulnya penurunan visi ini telah terasa sejak Season 5. Padahal bisa tetap setia dengan sudut pandang Ratu, hal yang luput dari media pada masanya. Apa yang dilakukan oleh Ratu bersama cucu-cucunya ketika Diana berlibur dengan Dodi Fayed? Seperti apa detilnya ketika Ratu memilih untuk menenangkan cucunya di Balmoral Castle di Skotlandia pasca kabar buruk? Momen-momen tersebut hanya diperlihatkan sepenggal-sepenggal.
Ini mungkin menjadi bagian dengan kualitas paling rendah dari “The Crown”. Setidaknya dalam segi arahan naskahnya. Tidak heran jika Imelda Staunton tidak bisa meneruskan kesuksesan Claire Foy dan Olivia Colman dengan piala Emmy mereka, karena serial ini tidak memberikan kesempatan lebih untuk Staunton sebagai bintang utama.
“The Crown” Season 6 Part 1 juga menjadi pemberhentian yang paling sulit untuk disaksikan. Empat episode benar-benar kronologi dari masa-masa terakhir Diana Spencer. Berbeda dengan season-season sebelumnya dimana setiap episode memiliki agenda yang jelas dan langsung selesai pada episode itu juga. Episode-episode lama juga banyak mengungkap kejadian-kejadian yang dialami oleh Ratu Elizabeth dan anggota kerajaan lainnya, kejadian yang luput dari kenangan media luas.
Kali ini “The Crown” jadi terlihat seperti dramatisir skandal kerajaan yang generik. Ironis bahwa Diana meninggal karena media (paparazzi) dan sampai saat ini, media seperti film dan serial masih mengeksploitasi kisah hidupnya yang tragis.