Connect with us
The Bear
Cr. Frank Ockenfels/FX

TV

The Bear Review: Drama Keluarga & Kekalutan di Dapur Kedai Sandwich

Drama dapur yang panas, bikin frustasi, sekaligus menghibur.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Bear” merupakan serial drama komedi Amerika terbaru dari creator Christopher Storer. Carmen ‘Carmy’ Berzatto (Jeremy Allen White) adalah seorang chef muda yang sukses di New York.

Bekerja di salah satu restoran terbaik, meraih banyak penghargaan, serta reputasi di dunia kuliner lokal. Ia rela meninggalkan karirnya untuk kembali ke Chicago ketika kakaknya, Michael, meninggal secara tiba-tiba. Dalam wasiatnya, Michael mewariskan kedai sandwich-nya, The Original Beef pada Carmy.

Meskipun sedang berada di ambang ke bangkrut, Carmy memiliki ambisi besar untuk membangkitan bisnis keluarga tersebut. Namun pengalaman dan bakat Carmy tidak cukup untuk menyelamatkan The Beef, Ia pun menerima lamaran magang dari chef muda untuk membantunya.

“The Bear” hanya terdiri delapan episode pada season perdananya. Setiap episode juga memiliki durasi pendek, sekitar 20 menit. Kecuali episode terakhir yang berdurasi sekitar 40 menit. Bisa jadi tontonan baru yang tidak terlalu memakan banyak waktu di Disney+Hotstar. Berikut ulasan lengkap, mengapa “The Bear” bisa jadi serial komedi terbaik tahun ini yang sayang untuk dilewatkan.

Kreativitas, Kekacauan, dan Kekalutan di Dapur The Beef yang Dipimpin oleh Carmy

“The Bear” memiliki objektif yang jelas dan sederhana dari sudut pandang protagonis, Carmy. Dengan kemampuan dan bantuan orang-orang disekitarnya, Ia ingin membuat The Original Beef menjadi lebih dari sekadar kedai sandwich biasa. Ia menginkan perubahan dalam manajemen bisnis dan dapur yang lebih efektif agar kedai kakaknya tersebut bangkit dari kebangkrutan.

Sebagai pemimpin baru yang menggantikan Michael, Carmy butuh waktu untuk bisa diterima oleh pegawai-pegawai lama. Begitu juga para pegawai membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan belajar dari Carmy yang berbakat. “The Bear” memiliki komposisi plot dan naskah yang tetap terasa tepat meski fasenya sangat cepat dalam mencapai objektifnya.

Buat kita penggemar cooking show seperti “Hell’s Kitchen”, “The Bear” bisa jadi tontonan yang tak kalah seru. Baik dalam dapur bintang lima maupun kedai sandwich biasa, urgensi dan tuntutan memenuhi pesanan yang cepat selalu menimbulkan lingkungan kerja yang bikin stres. Ada banyak adegan dimana kita akan melihat para chef berdebat, baik perkara sepele maupun serius. Dan setiap aktor dalam serial ini memberikan penampilan akting yang emosional dan memikat.

Sajikan Drama Bertema Dunia Kuliner yang Maksimal

“The Bear” sebagian besar berlatar di dapur The Original Beef. Dengan dapur sederhananya, namun cukup untuk memfasilitasi para chef dalam bekerja maupun berkreasi. Ada bagian pastry dan makanan penutup, spesialis daging, bagian mengusur sayur, dan divisi-divisi penting lainnya dalam dapur profesional.

Penulis naskah serial sangat terlihat memahami manajemen dapur tingkat profesional dan berbagai macam istilah dalam dunia kuliner. Kita juga jadi bisa belajar banyak hal seputar manajemen dapur restoran melalui serial ini.

Sebagai serial tentang bisnis kuliner, kita akan melihat banyak footage makanan yang sangat menggugah selera. Mulai dari sandwich yang mengundang nafsu makan, daging sapi yang terlihat juicy, kue coklat yang menawan, dan masih banyak lagi. Presentasi makanan dalam ini serial sungguh terlihat menggugah. Setiap aktor juga menjalankan peran mereka sebagai chef dengan baik.

Mereka terlihat luwes ketika memotong bahan hingga memasak dengan berbagai perlengkapan. Sebagai drama berlatar di kedai makanan, “The Bear” memiliki produksi yang raw, otentik, dan menyakinkan.

Jangan lewatkan episode 7 dimana kita akan melihat teknik one take shot selama 18 menit. Kalau bisa diberi rating per episode, episode 7 “The Bear” ratingnya adalah sepuluh dari sepuluh. Sempurna.

Drama Keluarga dan Kerja Tim yang Mencerahkan

Tak melulu tentang manajemen dapur dan usaha menyelamatkan bisnis dari kebangkrutan, ada plot drama yang menyentuh dalam “The Bear”. Carmy sendiri secara subtle terlihat memiliki masalah psikis, ditambah masalahnya dengan saudaranya sendiri, Sugar (Abby Elliott) dan Richie (Ebon Moss-Bachrach), manager sekaligus sahabat dekat Michael. Ia juga masih memproses apa yang sedang terjadi semenjak Michael meninggal. Meninggalkannya begitu saja dengan tanggung jawab yang sangat besar, dengan segala kekacauannya.

“The Bear” juga memberikan interaksi bermakna dan menyentuh antar setiap karakter. Setiap karakter memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dan seperti dalam dunia kerja ada umumnya, konflik dan salah paham kerap terjadi. Namun pada akhirnya, setiap orang tidak mampu berjalan sendiri. Mereka membutuhkan dukungan keluarga, begitu juga kerja tim dengan kompromi. Meski tujuannya mencapai kesuksesan dan kesempurnaan, akan selalu ada rintangan baru setiap harinya di The Original Beef-nya. Dan itulah kehidupan nyata.

“The Bear” mengindikasikan adanya season kedua, namun kita belum bisa tahu dengan pasti. Mungkin kita juga tidak akan terlalu menuntut banyak jika serial ini tidak diperbarui. Sebagai serial dengan nuansa silce of life, ending yang disajikan sudah cukup memuaskan. Namun satu yang pasti, “The Bear” adalah salah satu kandidat serial terbaik tahun ini.

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Mr. & Mrs. Smith Mr. & Mrs. Smith

Mr. & Mrs. Smith Review: Marriage Story dengan Laga dan Ledakan

TV

Connect