Quantcast
St. Vincent: All Born Screaming Album Review - Cultura
Connect with us
St. Vincent: All Born Screaming Album Review

Music

St. Vincent: All Born Screaming Album Review

Annie Clark memaknai sisi buruk dalam kehidupan dari sisi yang menawan dan romantis.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Annie Clark telah lama dikenal sebagai salah satu musisi yang tertantang untuk mendorong batasan dalam musiknya sendiri sebagai St. Vincent, membawakan musik art-rock dengan alunan gitar yang menjadi identitasnya, serta komposisi eksperimental yang rumit.

Sejak debut pada tahun 2007 dengan “Marry Me”, semangat tersebut sudah terpancar dan semakin berkembang pada rilisan-rilisan berikutnya. Pada 2024, “All Born Screaming” menjadi album ke-7 St. Vincent sebagai pembuktian kestabilan sang musisi sebagai komposer dengan musik eksperimentalnya, didampingi dengan penulisan lirik, kisah yang masih berbobot.

Sejak debut pada tahun 2007 dengan “Marry Me”, St. Vincent memikat penikmat musik dengan komposisi musik dengan instrumen gitarnya yang khas. Mengaluni lirik-lirik yang dramatis dan teatrikal, mengeksplorasi topik jati diri, pengasingan, hingga berbagai kritik sosial. Selalu ada kedalaman materi yang dikemas dengan musik “chaos” yang memancarkan semangat dari St. Vincent ketika membicarakan topik yang ia peduli.

Bagi Annie Clark, kehidupan adalah hitam-putih dan membara seperti api. Definisi tersebut menjadi pedoman dalam menentukan warna musik “All Born Screaming”. Kali ini untuk mengaluni kisah tentang bagaimana kehidupan memang sulit, namun tetap sepadan untuk dialami dalam kekacauannya.

“All Born Screaming” adalah album yang terdengar rentan sekaligus penuh harapan dalam segi emosi yang dimuat dalam setiap lagunya. Masih ditulis dengan sentuhan dark ala St. Vincent, namun tetap terasa nuansa romantis dan menawan. Seperti pada lagu “The Power’s Out”, musisi mendeskripsikan dengan segala kekacauannya dan bagaimana hal tersebut datang dari orang-orang yang tinggal di sana. Namun tone yang digunakan lebih terdengar lembut daripada mengkritisi.

Melihat keburukan dari sesuatu yang buruk dengan pendekatan sinis dan kritis sudah biasa, kali ini batasan yang ingin diterobos oleh Clark adalah melihat “keindahan” dalam kekacauan yang juga menjadi bagian dalam kehidupan. Mundur dari gayanya yang edgy pada beberapa album sebelumnya, Clark mengalihkan fokusnya dari elemen ‘kejutan’ ke tema yang lebih menyamankan secara emosional.

Dalam segi musikal, album ini memperdengarkan elemen-elemen teatrikal ala tema James Bond, rock progresif ala Steely Dan, art-pop, hingga industrial rock. Meskipun mengadaptasi berbagai genre, St. Vincent berhasil memilih dan memadukan berabagi elemen tersebut dalam album dengan visi musik dan tema yang sudah mantap dan jelas.

St Vincent

Best Tracks:

Beberapa lagu yang menonjol dalam “All Born Screaming” di antaranya; “Reckless”, ketika kita bicara tentang elemen ala tema James Bond, ini menjadi salah satu track dengan nuansa tersebut. Track mengandung duka dan perasaan berkabung setelah kehilangan orang yang dicintai.

“Flea” menjadi ekspresi akan cinta yang obsesif dalam definisi yang “mengerikan namun tetap menawan dengan pesonanya sendiri. Track ini juga menjadi salah satu yang membawakan showcase instrumen gitar menarik. “Sweetest Fruit” juga menjadi track yang mencuri perhatian dengan alunan komposisinya yang anthemic dan rhythmic, menghasilkan candu.

Tak ketinggalan “Broken Man” dan “Big Time Nothing” telah menjadi single utama yang kuat, menimbulkan ekspektasi tinggi pada album ini yang kini telah terbukti dalam wujud utuhnya.

“All Born Screaming” membuktikan bahwa Annie Clark masih memiliki sentuhan eksperimental, inovatif, dan dramatis dalam meracik musik St. Vincent yang penuh lapisan. Clark memahami sejauh mana ia dapat mengeksplorasi genre, namun mengontrolnya dalam pondasi yang satu tema, menyatuhkan keberagaman, melahirkan musik yang menjadi miliknya.

St. Vincent tampil sebagai headliner Joyland Jakarta 2024, diselanggarakan pada 22 – 24 November di Senayan, Jakarta. Adapun musisi terkenal mancanegara yang akan tampil di festival musik ini, mulai dari AIR, Bombay Bicycle Club, Hyukoh & Sunset Rollercoaster, Blueboy, MONO, Real Estate, serta sederet musisi tanah air terbaik.

The Weeknd The Weeknd

The Weeknd: Hurry Up Tomorrow Album Review

Music

Franz Ferdinand – ‘The Human Fear’ Franz Ferdinand – ‘The Human Fear’

Franz Ferdinand ‘The Human Fear’ Review

Music

Beach House 'Bloom' Album Review Beach House 'Bloom' Album Review

Beach House ‘Bloom’ Album Review

Music

Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri

Adulting Playlist: Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri

Cultura Lists

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect