“Pony” merupakan album terbaru dari musisi Alex O’Connor yang lebih terkenal dengan nama panggung Rex Orange County. Album ini merupakan album studio yang ketiga setelah “Bcos U Will Never Be Free” dan “Apricot Princess”. Alex mengerjakan sendiri proses rekaman, aransemen lagu, dan penulisan lirik dalam terbarunya ini, dibantu oleh sang produser, Ben Baptie. Hal ini membuat musisi 21 tahun ini mampu mengekspresikan refleksi pribadi yang telah memenuhi pikirannya beberapa tahun ini.
Album “Pony” sarat akan makna kehidupan seputar mid-life crisis dan perdebatan diri tentang; apa aku sudah melakukan yang terbaik? Tema ini pastinya relevan dengan siapapun dari kita yang masih berusaha dalam hidup ini dan terkadang merasakan krisis tentang apa yang sedang kita kerjakan dan mau dibawa kemana kehidupan kita.
Album ini dibuka dengan track berjudul “10/10” yang juga menjadi single utama untuk mempromosikan “Pony”. Lagu ini bercerita tentang kegelisahan dan kegundahan dirinya yang masih membutuhkan waktu untuk berkembang dan mendapatkan nilai 10/10 dalam kehidupan. Setiap lirik dalam lagu ini memiliki makna yang kaya akan perasaan bagi kita yang masih berusaha namun belum juga menghasilkan. Kita ingin sedikit apresiasi karena kita telah merasakan segala tekanan namun tetap berusaha dan tak menyerah dalam kegundahan.
Lagu dengan lirik yang mengisyaratkan kecemasan dan kepasrahan ini dibawakan dengan aransemen musik yang cukup ceria ala Rex Orange County. Kita akan merasakan nuansa nostalgia dengan suara synth yang terdengar seperti konsol game lama dengan beat drum electro yang stabil dengan tempo medium.
Kegelisahan masih terdengar dalam lagu “Always” yang memiliki aransemen pop ballad dengan instrumen piano dan terompet yang memberikan nuansa blues. ‘It’s hard to make yourself believe that it’ll get better when you feel defeated’, lagu ini menyampaikan perasaan putus asa ketika orang-orang disekitar kita meragukan kita tentang apa yang sedang kita lakukan. Ketika mimpi kita tidak terlihat “normal” menurut standar orang lain.
Namun, terselip juga kepercayaan diri dan keyakinan dalam lagu ini yang akan memberikan pendengarnya kekuatan; ‘there will always be a part of me that’s holding on and still believes that everything is fine’.
Di tengah kesusahan, terkadang teman juga menjadi salah satu unsur yang melengkapi kisah ketidak suksesan tersebut. Melalui track “Stressed Out” yang diiringi dengan musik lembut dengan durasi pendek, lagu ini bercerita tentang teman palsu yang hanya senang melihat ketika kita sedang stress dan tidak pernah ada ketika membutuhkan dukungan. Namun mereka tetap mengaku sebagai teman kita.
Alex O’Connor mengungkapkan ketakutannya akan penolakan melalui lagu “Never Had The Balls”. Track ini merupakan salah satu track dengan aransemen musik yang kaya. Kita bisa mendengarkan unsur pop alternatif dan sekali lagi unsur suara synth konsol game yang menjadi salah satu warna musik dalam album “Pony”. Secara bertahap, track ini mengalami penambahan instrumen, mulai dari unsur orkestra hingga solo gitar yang memberikan unsur rock.
Kita akan kembali mendengar musik pop ballad pada track “Pluto Projector”. Lagu ini merupakan single promosional kedua dari album “Pony”. Begitu pula pada track berikutnya, “Every Way” yang memiliki aransemen full piano yang lembut dengan lirik yang mengungkap perasaan kepedulian pada seseorang dan bahwa meski dalam kesusahan, sang penyanyi tetap memikirkan orang tersebut setiap saat.
Dalam track “It Gets Better”, Alex mengungkapkan terima kasih dan harapan pada seorang kekasih yang setia menunggunya dan selalu mendukungnya dengan apapun yang ia kerjakan. Lagu satu ini memiliki aransemen musik pop yang dipadukan dengan sentuhan orkestra yang powerfull seiring berjalannya lagu. Menunjukan kemantapan dan kepastian untuk ingin bersama dengan kekasih yang menjadi subjek dalam lagu ini.
Secara keseluruhan, “Pony” merupakan album tentang sebuah situasi kehidupan yang bisa kita bayangkan dialami oleh siapapun; termasuk seorang musisi terkenal seperti Alex O’Connor. Akan ada banyak orang diluar sana yang merasa relevan dengan setiap track dalam album ini. Dengan tema utama kegundahan dan masa-masa gelap dalam menjalani pekerjaan yang kita dambakan, dengan bumbu kisah pertemanan dan hubungan dengan orang tercinta.