Berasal dari dua genre musik berbeda, Pink dan Rag ‘n’ Bone Man menjadi kolaborasi yang tidak terduga. Meski keduanya berhasil menyuguhkan penampilan terbaik melalui single “Anywhere Away From Here.”
Single “Anywhere Away From Here” dirilis dalam rangkaian promosi jelang perilisan album baru Rag ‘n’ Bone Man di awal bulan depan. ‘Life by Misadventure’ digadang-gadang akan menyusul kesuksesan ‘Human,’ album debut yang melejitkan nama Rag ‘n’ Bone Man.
Album rilisan 2017 tersebut sukses membawa nama Rag ‘n’ Bone Man dikenal secara luas. Terutama setelah ‘Human’ bertengger manis di peringkat atas Official U.K. Albums Chart dan meraih penghargaan di BRIT Awards.
Menggandeng Pink dalam single “Anywhere Away From Here” menjadi keputusan tepat. Rag ‘n’ Bone Man memiliki karakter suara yang bukan hanya khas. Melainkan juga memiliki kekuatan yang sulit dipadukan dengan penyanyi lain.
Warna suara Pink, yang juga sama berkarakter, berhasil tidak saling tumpang tindih. Justru mengimbangi kekuatan vokal Rag ‘n’ Bone Man. Membawa “Anywhere Away From Here” menjadi single yang lebih terdengar pop dan mainstream. Walau sebenarnya “Anywhere Away From Here” jauh dari kata mainstream.
“Anywhere Away From Here” diramu sebagai lagu pop ballad. Instrumen minimalis dengan dentingan piano mengiringi permainan lekukan vokal dari Pink dan Rag ‘n’ Bone Man; dan memang, vokal keduanya menjadi kekuatan sekaligus senjata utama dari single ini.
Pink dan Rag ‘n’ Bone Man bergantian menyanyikan verse demi verse sembari memperlihatkan skill vokalisasi terbaik mereka. Kedua penyanyi powerhouse ini menyuntikkan tenaga. Sembari juga memperlihatkan emosi mendalam. Perpaduan tepat yang membawa “Anywhere Away From Here” bukan sekedar adu skill vokal.
Emosi menjadi bagian penting dari sebuah lagu ballad. Pink dan Rag ‘n’ Bone Man menyanyikan lirik mengenai patah hati, keputusasaan, dan pengharapan. Lirik seperti “Pull me underground/ Don’t know if you notice/ Sometimes I close my eyes/ And dream of somewhere else” dibawakan dengan emosi sedemikian rupa yang sanggup menarik pendengarnya ke dalam lautan perasaan.
Instrumen piano yang menjadi pengiring di latar belakang sebenarnya tidak banyak memberikan peran. Bila di banyak lagu ballad lain, musik di latar belakang memberikan tekstur. Sayangnya instrumen di single ini seakan sekedar mengisi kekosongan di latar belakang. Tidak ada klimaks maupun bangunan emosi yang dihadirkan.
Hal ini bisa disebabkan karena terlalu minimnya aransemen instrumen musik yang disertakan. Seandainya menghadirkan tambahan instrumen string, dengan aransemen ala orkestra, mungkin “Anywhere Away From Here” akan terdengar lebih megah.
Di sisi lain, bisa juga karena vokal Pink dan Rag ‘n’ Bone Man yang terlalu mendominasi. Seperti disebutkan, vokal keduanya berkarakter kuat dengan teknik yang tidak kalah apik. Dibutuhkan produser handal yang akan mampu melahirkan aransemen yang tidak tertutup bayang-bayang vokal keduanya.
Tidak adanya klimaks di lagu ini menjadikan “Anywhere Away From Here” seakan berlalu “begitu saja.” Meski memadukan vokal memukau dengan warna suara khas dari Pink dan Rag ‘n’ Bone Man, single ini seakan terdengar tidak lengkap.
Di sisi lain, “Anywhere Away From Here” cukup membuat pendengar mengantisipasi perilisan album ‘Life by Misadventure’ dalam waktu dekat.