Connect with us
Let's Talk Mental Health

Lifestyle

Pentingnya Sistem Pendukung Dalam Menunjang Kesehatan Mental

Tahun ini, Ubah Stigma mengangkat tema “Let’s talk Mental Health 2020”.

Sabtu, 22 Agustus 2020 lalu, Ubah Stigma menggelar acara bertajuk “Let’s Talk Mental Health”, membahas seputar pengalaman mengenai kesehatan mental kepada publik.

Dilangsungkan secara daring melalui aplikasi Zoom dan disiarkan melalui YouTube Live, Ubah Stigma mengangkat tema “Bertanya Untuk Berempati”. Tujuannya untuk menggali pentingnya sistem pendukung (support system) yang kuat untuk kesehatan mental yang baik. Selain itu, Ubah Stigma menyadari pentingnya saling menguatkan dalam komunitas dan lingkungan untuk memberikan dukungan kepada satu sama lain.

Let's Talk Mental Health

Let’s Talk Mental Health

Let’s Talk Mental Health juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Ubah Stigma dalam gerakan sosial bertajuk “Let’s Be Supportive” yang bertujuan untuk membangun komunitas-komunitas yang saling mendukung, sekaligus menghilangkan stigma mengenai kondisi kesehatan mental. Diselenggarakan dalam tiga sesi yaitu “Memahami Dukungan”, “Memberi Dukungan” dan “Through Their Eyes: Menjadi Dukungan”.

“Memahami dukungan” lebih menjelaskan bagaimana seseorang dapat menjadi sistem pendukung yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Sesi ini juga menekankan bahwa kebebasan dalam mengekspresikan perasaan dan pendapat adalah membangun diri sendiri dengan situasi lingkungan yang mendukung.

“Membangun lingkungan yang mendukung mulai dari tingkat individu; seseorang harus memiliki sifat dan kebiasaan tertentu yang diasah dengan berjalannya waktu dan dibudayakan setiap hari dengan orang sekitarnya. Pada intinya, seseorang harus mempunyai kesadaran, empati dan kepedulian yang tinggi agar dapat mendukung diri sendiri dan orang lain,” ucap Yuria Ekalitani, selaku Direktur Indonesia Center for Counseling Psychology dalam webinar Ubah Stigma di sesi pertama.

Lanjut dengan pemahaman akan “Memberi Dukungan” lebih membahas mengenai seseorang perlu untuk mengenal dan memperhatikan diri sendiri sebelum mendukung orang lain.

“Pertama, perlu menggali diri kita sendiri seperti apa reaksi yang kita tunjukan dari kondisi tertentu. Kedua mengetahui bentuk bantuan seperti apa dan terbuka akan bantuan. Penting untuk dimengerti, kita harus mengenal batasan diri sendiri sebelum membantu dan menjadi support system bagi orang lain,” pemahaman ini dijelaskan langsung oleh Olphi Disya Arinda selaku event manager di komunitas Alpas.id.

Di lain sisi, “Menjadi Pendukung” juga harus memberikan pengaruh positif, penting dan diperlukan terutama untuk belajar mengerti perasaan dan pikiran yang perlu didukung. Memahami kondisi apa yang dibutuhkan juga adalah hal yang patut untuk diperhatikan.

Terus mengedepankan kesehatan mental sejak tahun 2018, Ubah Stigma pun bangga menjadi wadah dalam berdiskusi seputar kesehatan mental. Harapan kedepan Ubah Stigma mampu mendorong masyarakat terutama di Indonesia untuk lebih meningkatkan rasa empati kepada orang dan lingkungan sekitarnya dengan hal kecil yaitu menanyakan kabar seseorang.

Ubah Stigma didirikan tahun 2018 untuk membantu membuat Indonesia menjadi ramah disabilitas mental. Ubah Stigma telah menyelenggarakan berbagai acara seperti garage sale penggalang dana Shop for a Cause untuk mengedepankan perawatan layak bagi penyandang penyakit mental, Senigma: Into Wanderland, talkshow Let’s Talk Mental Health yang mendiskusikan isu-isu kesehatan mental, dan aktif menjalankan kampanye lewat media sosial dan berkolaborasi dengan sekolah dan komunitas.

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Luigi's Hot Pizza Luigi's Hot Pizza

Luigi’s Hot Pizza: Pizza Rave Pertama di Bali

Lifestyle

Apurva Kempinski Bali_Grand Staircase Apurva Kempinski Bali_Grand Staircase

Memorable Stay Experience at The Apurva Kempinski Bali

Culture

Connect