Connect with us
pentakill
Riot Games

Music

Pentakill: Bangkitnya Band Metal Virtual Terkuat dari Runeterra

Pentakill kembali dengan album III: Lost Chapter setelah 5 tahun.

Sebelum K/DA menjadi sensasi internet, Riot Games telah membentuk band heavy metal virtual pertama bernama Pentakill. Pada 2014, mereka debut dengan lima personil pilihan dari koleksi champion game League of Legends (LoL).

Kelima personil tersebut adalah Karthus sebagai vokalis, Mordekaiser sebagai gitaris, Olaf pada drum, Yorick pada bass, dan Sona sebagai pianis. Mereka merilis album perdana, “Smite and Ignite” berisi 8 track metal yang tidak main-main aransemennya.

Baru pada 2017, Pentakill kembali dengan satu member baru, Kayle untuk mengisi vokal perempuan kedua. Bersamaan dengan perilisan album kedua, “II: Grasp of the Undying”, mereka juga merilis video klip untuk single “Mortal Reminder”, sebagai salah satu atribut visual dari skin edisi Pentakill.

Konsep modern heavy metal band menjadi referensi tepat untuk menginspirasi skin champion yang garang dan powerful. Namun lebih dari konsep visual yang menarik, setiap musik yang diracik untuk melengkapi lahirnya Pentakill juga tidak digarap main-main oleh Riot Music Team.

Setelah K/DA meledak dengan “POP/STARS” pada 2018, virtual girl band ini langsung banjir endorsement dan merilis album pertama pada tahun 2020. Kesuksesan K/DA ternyata secara tidak langsung menimbulkan permintaan dari para penggemar LoL akan kembalinya Pentakill dalam semesta musik Runeterra.

Setelah memanjakan Ahri dan kawan-kawan selama 3 tahun belakangan, Riot Games akhirnya memberikan panggung yang layak untuk Pentakill dengan perilisan album ketiga bertajuk “III: Lost Chapter” pada 9 September 2021.

Pentakill sebagai Instrumen Virtual Berbagai Musisi Metal Berkualitas

Sama halnya dengan K/DA, Pentakill hadir sebagai “instrumen” yang bisa diisi oleh musisi manapun yang sesuai dengan karakter dari personilnya. Pentakill memiliki dua vokalis, Karthus dan Kayle untuk memberikan “wadah” bagi penyanyi metal yang sesuai dengan karakter kedua champion tersebut. Siapapun bisa mengisi suara dari karakter yang sudah disediakan oleh Riot Games.

Namun, sejauh ini Karthus sebagai vokalis utama Pentakill masih terus diisi oleh penyanyi rock asal Norwegia, Jorn Lande. Noora Louhimo menjadi suara baru dalam Pentakill. Penyanyi wanita dengan suara serak basah yang powerful ini merupakan vokalis dari band metal Battle Beast.

Pada titik ini, Riot Games mampu mengeksekusi konsep musik apapun, dengan genre apapun. Bagaimana sebuah perusahaan game mampu menciptakan sederet discography musik lintas genre yang selalu catchy? Riot Music Team sendiri produser musik yang berbakat. Terbukti dengan terciptanya berbagai lagu tema champion hingga theme song League of Legends World Championship yang selalu dinanti-nanti oleh komunitas pemain LoL.

Ketika hendak menciptakan sebuah karya musik yang berbeda dengan musik LoL (yang pada dasarnya musik klasik), produser dari Riot tampaknya tidak hanya mengajak musisi bekerja sama untuk menjadi pengisi vokal, namun juga melibatkan mereka dalam proses produksi lagu.

Riot Music Team bisa dibilang memiliki referensi bermusik yang luas dan cukup memberikan kebebasan pada musisi tersebut untuk menciptakan lagu yang akan mereka nyanyikan di bawah Riot Record.

Tidak asal memberikan kebebasan, tim dari Riot sendiri memiliki kemampuan yang sudah tidak diragukan lagi dalam memilih talent yang hendak mereka ajak untuk bekerja sama. Meski niatnya untuk mengatrol promosi untuk penjualan skin champion terbaru, Riot tak sekedar memilih musisi populer. Mereka percaya diri dengan kualitas produk dan kesinambungannya dengan talent yang mereka pilih untuk memberikan “jiwa” pada musisi virtual yang merupakan champion dari LoL.

Meracik album metal yang tulus bukanlah pekerjaan mudah bagi seseorang yang tidak hidup dalam genre tersebut. Namun, Pentakill mampu menghasilkan album metal yang semakin berkembang berkat keterbukaan Riot Games dalam melibatkan talent yang mereka pilih.

Pentakill

The Battle of Pentakill: Konser Album Experience yang Menggugah Melalui

Setelah 5 tahun “ditelantarkan”, Riot Games akhirnya memberikan segalanya untuk para penggemar Pentakill secara maksimal. Tak hanya album, Pentakill menggelar konser virtual via Wave.

Melalui platform tersebut, Riot Games mampu menciptakan sebuah pengalaman konser musik yang interaktif bagi penontonnya. Dimana setiap penonton yang log in melalui Wave bisa ikut bertarung dalam sebuah konser theatrical bertajuk “The Battle of Pentakill” pada 9 September kemarin.

Konser virtual ini menjadi showcase deretan lagu terbaru dari Pentakill. “III: Lost Chapter” bisa dikategorikan sebagai konsep album karena mengandung cerita di dalamnya. Dimana kali ini Pentakill harus melawan Viego, salah satu champion terbaru dalam LoL, yang kembali berperan sebagai villain dalam kisah ini.

Kehadiran Viego dalam project ini pastinya disertai dengan maksud menambah koleksi skin dari champion. Sama halnya ketika Seraphine berkolaborasi dengan K/DA pada EP “ALL OUT”. Selain memiliki peran dalam konsep theatrical yang disuguhkan, Viego juga tampil dengan musiknya sendiri, vokal diisi oleh Tyler “TELLE” Smith untuk lagu “Conqueror”.

Konser Pentakill sendiri dibuka dengan lagu “Lost Chapter” sebagai deklarasi kembalinya band metal ini. Kemudian lagu kedua, “Edge of Night” dimainkan setelah konser Pentakill diserang. Dibawakan dengan aransemen folk metal dengan hook “Vi sørger..” yang berarti “Kami berkabung” dalam bahasa Norwegia.

Seruan perang kembali dikumandangkan melalui track “Gathering Storm”, dimana Kayle alias Noora Louhimo mengambil alih sebagai vokal utama. Buat penggemar vokalis metal dengan range vokal luas dan teriakan yang memuaskan, setiap vokalis dalam album Pentakill kali ini menyajikan cukup banyak teknik vokal ‘screaming’ yang memanjakan telinga penggemar musik metal.

Setelah pertarungan berakhir, Pentakill menutup konser dengan “Redemption” sebagai lagu kemenangan. Sekali lagi kita akan mendengarkan lagu dengan cita rasa baru yang kental dengan nuansa desert rock yang ceria.

Berbeda dengan dua album Pentakill sebelumnya dibombardir dengan tracklist metal up beat bertubi-tubi, tracklist “III: Lost Chapter” memiliki emosi dan alur yang lebih terkonsep.

Meski Pentakill adalah sekelompok musisi virtual yang fana, kita bisa melihat Karthus bersama kawan-kawan Pentakill-nya kembali sebagai band metal yang sudah semakin dewasa dalam meracik sebuah album. Bahwa mereka adalah band metal legendaris dari Runeterra yang mengambil tahtanya kembali.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Connect