Connect with us
Mocca Day by Day

Music

Mocca: Day by Day Album Review

Single demi single yang dirilis dari album ‘Day by Day’ menunjukan eksplorasi musikalitas Mocca.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Sesuai janji, Mocca menghadirkan ramuan baru untuk sederet lagu di album ‘Day by Day’. Album studio keenam ini dirilis bertepatan dengan ulang tahun ke-21, yang jatuh pada bulan November kemarin. Total ada 9 lagu yang dirilis dalam bentuk CD padat edisi luks. Versi digital untuk album ini sendiri rencananya baru akan meluncur di bulan Maret 2021.

Bersamaan dengan perilisan album, Arina Ephipania dan kawan-kawan juga meluncurkan single “Brand New Day”. Lagu yang didapuk sebagai single promosi utama album ‘Day by Day’ ini menyusul sederet single yang sudah diluncurkan sebelumnya dari Mocca. Mulai dari “Simple I Love You”, “Everything Is Gonna Be Fine” dan “There’s a Light at the End of the Tunnel”.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Cultura Magazine (@culturamagz)

Setelah album fisik bisa didapatkan pemesan pada 20 November kemarin, Mocca juga rencananya masih akan merilis single-single baru setiap bulan. Sampai perilisan resmi versi digital ‘Day by Day’ pada bulan Maret tahun depan.

Diproduksi dan dirilis dalam masa pandemi, tidak mengejutkan memang bila Mocca mengusung tema yang sesuai. Band pop Indonesia ini menyisipkan pesan untuk semangat menjalani hari demi hari, seburuk dan seberat apapun itu. Sedangkan secara musikalitas, ‘Day by Day’ menjanjikan eksplorasi Mocca dari segi genre sampai komposisi musik. Salah satunya dibuktikan dengan digandengnya musisi-musisi lain dari berbagai genre berbeda. Rekti Yoewono dari The S.I.G.I.T. dan Mooner yang menjadi co-producer di “There’s a Light at the End of the Tunnel” merupakan dua diantaranya.

Hadirnya Rekti Yoewono dari The S.I.G.I.T memang secara langsung menunjukan perubahan untuk “There’s a Light at the End of the Tunnel”. Lagu yang liriknya benar-benar merupakan gambaran yang pas untuk semangat melewati masa-masa sulit (well in this case: pandemic) ini terdengar berbeda dengan lagu-lagu Mocca lain.

Dominasi permainan bass dan drum di latar belakang sangat kental dengan aroma musik dari The S.I.G.I.T. Sumbangan vokal dari Rekti menjadi kejutan yang terduga namun masih terdengar mengejutkan. Terutama karena vokal ala rock Rekti yang justru berbaur dengan manis dengan instrumen musik yang masih sarat akan kekhasan dari Mocca.

Proses rekaman untuk lagu ini rupanya dilakukan Arina (vokal, ukulele), Riko Prayitno (gitar, bas, vokal latar), dan Toma Pratama (bas, vokal latar) secara terpisah di rumah masing-masing. Hanya Indra Massad yang bersikeras untuk tetap merekam permainan drum di studio. Menariknya meski digarap secara terpisah, proses mixing yang halus justru tidak memberikan perbedaan berarti pada lagu ini.

Sebelum single ini dirilis, sepertinya akan sulit membayangkan kolaborasi musikal antara musik hard core dan blues rock dari The S.I.G.I.T, yang diwakili oleh Rekti dengan Mocca. Namun “There’s a Light at the End of the Tunnel” membuktikan bahwa ini merupakan kolaborasi emas dan terbaik di tahun 2020. Kolaborasi yang menjadi cahaya di akhir terowongan gempita.

“Simple I Love You” menjadi single pertama Mocca tahun ini yang dirilis pada Februari 2020. Single ini awalnya diluncurkan sebagai bagian dari EP, yang rencananya akan meluncur satu bulan kemudian. Pada akhirnya rencana tersebut berubah. Mocca batal luncurkan mini album dan justru memanfaatkan pandemi untuk mendorong proses kreatif untuk melahirkan satu album studio utuh: ‘Day by Day’.

Dirilis diluar rencana ‘Day by Day’ tidak mengherankan bila “Simple I Love You” memiliki sound berbeda. Bila track-track lain berbicara mengenai kisah dan perjalanan hari ke hari; dengan musik bertempo sedang sampai cepat dengan harapan memberi semangat baru setiap harinya. Maka “Simple I Love You” masih kental dengan suara khas dari Mocca.

Instrumen musik minimalis dihadirkan oleh Riko, Toma, Arina, dan Indra dengan sangat manis. Lagu ini sendiri terdengar begitu sederhana dengan tempo sedang dan vokal Arina yang sudah sangat familiar. Namun seperti judulnya, kesederhanaan ini yang justru membuat jatuh cinta.

Single berikutnya dari ‘Day by Day’ yang sudah dirilis lebih dulu ada “Everything Is Gonna Be Fine”. Track ini rupanya menjadi upaya pertama para member Mocca untuk proses rekaman berjarak. Hasilnya tidak terlalu mengecewakan. Meski harus diakui, “Everything Is Gonna Be Fine” tidak se-menghentak “There’s a Light at the End of the Tunnel” atau membuat jatuh cinta semudah “Simple I Love You”.

“Everything Is Gonna Be Fine” masih mengangkat tema mengenai bagaimana segalanya akan baik-baik saja. Kata-kata di dalam lirik yang sepertinya memang sangat penting untuk didengar oleh banyak orang di luar sana.

Mocca masih mengeksplorasi genre dan suara berbeda untuk lagu ini. Upaya yang memang terdengar begitu matang, sesuai pengalaman 21 tahun yang dimiliki oleh band ini. Berbagai ragam instrumen musik berbeda terdengar bersahutan dengan harmonisasi ciamik.

Dibuka dengan irama yang terdengar ringan dan minimalis, vokal dari Arina menuntun musik untuk menjadi semakin kompleks. Hadirnya instrumen string dengan derapan drum di pertengahan lagu menghadirkan kesan megah, yang sama sekali tidak terduga. “Everything Is Gonna Be Fine” ditutup dengan gempita yang mungkin tidak terbayangkan ketika pertama kali lagu ini dimainkan.

“Brand New Day” masih membawa Mocca dengan genre baru. Setelah orkestra yang disisipkan untuk “Everything Is Gonna Be Fine” dan sentuhan garage rock di “There’s a Light at the End of the Tunnel”, “Brand New Day” mengembalikan kembali musik ala Mocca. Dengan berbagai perubahan yang berbeda. Lirik lagu yang mengajak untuk move on ini hadir dengan musik pop bertempo cepat. Komposisi dari bass dan drum di lagu ini seolah mengajak untuk berdansa sembari menyambut hari baru.

Mocca 21 Tahun

Photo Courtesy: Mocca

Single demi single dari ‘Day by Day’ masih kaya akan elemen musik pop. Mocca belum sepenuhnya melangkah jauh dari akar mereka. Hanya saja di album ini, akar tersebut bercabang ke berbagai genre berbeda. Kekayaan instrumen yang diadopsi ke dalam “Brand New Day” dan “Everything Is Gonna Be Fine” menjadi bukti pengalaman dan kematangan Mocca secara musikalitas.

Mocca juga membuktikan mereka mampu tetap bersinar meski terdapat campur tangan dari genre, dan musisi profesional lain. “There’s a Light at the End of the Tunnel” contohnya.

‘Day by Day’ memang masih belum sepenuhnya bisa didengarkan secara digital. Namun dari single-single yang dirilis saja, album studio keenam ini akan menjadi salah satu yang terbaik dari Mocca. Saingan berat untuk album mereka sebelumnya, ‘Lima.’

Pink Floyd Pink Floyd

Pink Floyd ‘Wish You Were Here’ Mahakarya yang Emosional dan Melankolis

Music

Kendrick Lamar gnx Kendrick Lamar gnx

Kendrick Lamar ‘GNX’ Album Review

Music

Beabadoobee Beabadoobee

Beabadoobee: This Is How Tomorrow Moves Album Review

Music

Phantom Siita: Girlhood Memories Phantom Siita: Girlhood Memories

Phantom Siita: Girlhood Memories Album Review

Music

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect