Connect with us
Loki Season 2 (Episode 3) Review
Cr. Gareth Gatrell/Marvel

TV

Loki Season 2 (Episode 3) Review: 1893

Semua berkumpul di pameran dunia Chicago pada 1893.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Bermain dengan latar ruang dan waktu, episode dalam “Loki” Season 2 bisa memiliki plot yang cukup membingungkan. Setelah kembali ke London 1977 untuk menculik Brad Wolfie alias Hunter X-5, kemudian ke Broxton, Oklahoma pada 1982 untuk meminta bantuan Sylvie, kini Loki dan Morbius Pameran Dunia Chicago pada 1893. Menuju misi yang lebih besar, mengejar Renslayer (Gugu Mbatha-Raw) yang kemudian membawa mereka pada pertemuan dengan Miss Minutes dan Victor Timely (Jonathan Majors).

Episode 3 menjadi episode dengan plot yang tidak membawa kita melalui perjalanan waktu terlalu kompleks. Dari awal hingga akhir, plotnya fokus pada karakter-karakter utama, bermain kucing-kucingan di Chicago pada 1893, berusaha mencuri kepercayaan Victor Timely, salah satu variant dari Kang the Conqueror.

Berlari di tengah kerumunan, menaikin bianglala, diiringi lagu karnival yang khas. Ini menjadi episode dengan alur dan tema visual yang jelas, namun sayangnya Marvel melewatkan kesempatan untuk menjadikan episode 3 ini sebagai salah satu episode terbaik dalam Season 2.

Loki Season 2 (Episode 3) Review

Pertemuan dengan Victor Timely yang Berbeda dari Ekspektasi

(Spoiler Alert!) Sejak trailer pada masa promosi, kita tahu pasti bahwa Loki akan bertemu lagi dengan He Who Remains, dan ia ketakutan. Namun pertemuan kita dengan Victor Timely menjadi perkenalan yang berbeda dari ekspektasi kita. Jauh dari kata menakutkan dan mengintimidasi, sebaliknya Victor yang mengalami trust issue dalam episode kali ini, ketika sekelompok orang asing datang memperebutkan kepercayaannya.

Victor adalah seorang inovator yang kikuk, mempresentasikan prototype Temporal Loom yang ternyata tidak bekerja untuk membujuk investor dan mendapatkan uang dengan cepat. Bahkan Renslayer dan Mobius meragukan apa benar Victor adalah orang yang ditakdirkan untuk menguasai waktu serta menjadi ancaman bagi alam semesta.

Jonathan Majors sejauh ini memberikan penampilan yang memukau sebagai Kang the Conqueror. Pertama, kita bertemu dengan Majors sebagai He Who Remains pada akhir dari “Loki” Season 1. Kemudian Kang the Conqueror di “Ant-Man and The Wasp: Quantumania”, dimana ia juga tampil sebagai para variant-nya di post credit scene. Lalu kini sebagai Victor Timely yang terlihat seperti variant paling manusiawi.

Inilah inti dari konsep ‘variant’ yang berusaha dipresentasikan oleh MCU selama ini; setiap variant memiliki kepribadian, wujud, dan kehidupan berbeda. Layaknya Loki dan Sylvie. Majors mampu memberikan penampilan yang kontras dari setiap variant Kang.

Latar dan Plot yang Fokus, namun Pacing yang Kurang Sempurna

Ada sesuatu yang mengganjal dari Episode 6, meski latar dan cerita yang disampaikan jelas fokus, pacing secara keseluruhan terasa kurang mantap. Pacing kucing-kucingan dan dialog yang terjadi di berbagai lokasi terasa kurang natural.

Beberapa terasa dipaksakan dan bukan adegan perdebatan yang enjoyable. Salah satunya adalah ketika Sylvie ikut campur dan kembali berdebat dengan Loki di atas bianglala, mempertanyakan takdir Victor Timely. Dimana adegan ini sama serupa ketika mereka berdebat di End of Time, yang berakhir dengan Sylvie membunuh He Who Remains.

Pada titik ini, Sylvie mulai menjadi karakter tempramental yang annoying. Disandingkan dengan Loki yang mengalami perkembangan karakter dengan objektif rasional. Sylvie sejauh ini hanya tampil sebagai karakter satu dimensional, selalu bicara tentang free will dan hasrat untuk membunuh He Who Remains, apapun skenarionya. Momen ‘ping pong’ antara tim Renslayer dan tim Loki dalam memperebutkan Victor juga menjadi pengalaman yang pacing-nya kurang menyenangkan. Episode 6 seharusnya memiliki kesempatan untuk menjadi episode terbaik dari season ini.

Tidak Ada yang Bisa Dipercaya oleh Victor Timely

Jika melihat episode ini dari sudut pandang Victor Timely, kita tidak menyalahkan kebingungan dan “pengkhianatan” yang ia lakukan. Renslayer ingin mendapatkan posisi tinggi di TVA, sempat menunjukan ketertarikan romantis pada Victor. Kita semua mungkin tidak siap dengan fakta bahwa Miss Minutes jatuh cinta dengan He Who Remains selama ini. Siapa yang menduga karakter dalam wujud animasi lucu di Season 1 ini ternyata lebih dari sekadar “maskot”. Kini sangat berpotensi menjadi trigger untuk variant Kang the Conqueror dalam memulai Multiversal War.

Dari sudut pandang Victor, Loki dan Mobius sebetulnya juga sama-sama tidak bisa dipercaya. Kita jelas bias pada Loki sebagai protagonis, objektif dia juga paling fokus saat ini; menyelamatkan TVA yang ia yakini menjadi barikade terakhir jika skenario terburuk pecah. Kalau dari sudut pandang Loki, kita juga pantas memiliki trust issue pada Victor Timely. Apa Loki telah membuat keputusan yang benar dengan membawanya ke TVA? Kita baru akan mendapatkan jawabannya minggu depan.

Salah satu momen emosional dalam episode ini adalah ketika Victor memohon pada Sylvie untuk tidak membunuhnya, mengungkapkan bahwa ia belum meraih apapun dalam hidupnya. Dalam posisi ini, kita bisa melihat Sylvie yang emosional, karena ia seperti melihat dirinya sebagai variant yang juga memohon untuk memiliki kehidupan yang ia impikan selama ini. Satu lagi adegan penutup yang tetap membuat kita untuk stay tune untuk episode selanjutnya adalah rahasia yang akan diungkapkan oleh Miss Minutes pada Renslayer yang kini sedang terdampar di End of Time.

Loki Season 2 (Episode 1) Review: Ouroboros

Loki Season 2 (Episode 2) Review: Breaking Brad

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

House of the Dragon Season 2 House of the Dragon Season 2

House of the Dragon Season 2 Review: Filler Season yang Bikin Frustrasi

TV

The Boys Season 3 The Boys Season 3

The Boys Season 4 Review: Bukan Season Terkuat dari Serial Superhero Terbaik Saat Ini

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect