Connect with us
John Mayer

Music

John Mayer: Continuum Album Review

Album terbaik yang menandai puncak karir John Mayer sebagai penyanyi, gitaris dan penulis lagu berbakat.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Continuum” merupakan album John Mayer yang rilis pada 12 September 2006 silam. Selain menjadi salah satu album favorit penggemar, album ini ketiga ini menjadi titik balik dalam karir John Mayer. Dikenal sebagai musiknya yang berorientasi pop di kedua album pertamanya, Mayer memberanikan diri untuk bertransisi pada nuansa musik yang berbeda dalam album ini yaitu blues dan soul.

“Continuum” mendapatkan ulasan positif dari media-media musik pada masanya, bahkan dianggap sebagai album terbaik dari John Mayer hingga saat ini. Album ini telah memberikan pencapaian signifikan dalam karir Mayer, baik secara idealis sebagai seorang musisi yang memiliki kepribadian khas, maupun kesuksesan secara komersial.

“Continuum” menempati posisi kedua dalam tangga lagu Billboard 200 US dalam pekan rilisnya. Album ini juga disertifikasi double platinum di Amerika Serikat, terjual lebih dari dua juta kopi. Belum lagi penghargaan Grammy sebagai Best Pop Vocal Album pada 2008, serta single ‘Waiting on the World to Change’ masuk nominasi Best Solo Rock Vocal Performance.

The Gist:

Album John Mayer ini mengeksplorasi berbagai tema yang berkaitan dengan cinta, kepercayaan, isu sosial dan menjadi manusia yang berkembang secara personal. Dalam tracklist-nya, Mayer menampilkan lirik-lirik yang introspektif, terdengar bijaksana dan mampu mencangkup berbagai topik dengan kedalam dan ketulusan emosional. Contohnya pada lagu seperti ‘Gravity’, John Mayer curhat bukan untuk mengeluh, namun menumpahkan perasaannya dalam lagu ballad sebagai proses melepaskan kenangan masa lalu.

“Belief” mengeksplorasi gagasan kepercayaan dan mempertanyakan iman seseorang. Kemudian ada “Vultures” yang menyinggung gagasan tentang orang yang menunggu untuk memangsa sesamanya dalam kehidupan. Single “Waiting on the World to Change” menjadi track dimana John Mayer bicara tentang isu sosial. Khususnya tentang perang, kemiskinan dan hasrat untuk perubahan pada dunia.

“Continuum” terutama paling dikenang oleh penggemarnya sebagai album dengan lagu-lagu bertema patah hati paling ikonik dalam diskografi John Mayer. Lagu-lagu sebagai ‘Slow Dancing In a Burning Room’, ‘I’m Gonna Find Another You’ dan pastinya ‘Dreaming With a Broken Heart’, merupakan lagu-lagu patah hati yang masih membuat pendengar kembali pada album ini.

Lebih dari sekadar sederet lagu ptah hati yang cenggeng, breakup songs dalam album “Continuum” tetap mencurahkan rasa sedih dan penyesalan, namun kemudian selalu ditutup dengan kesimpulan untuk pasrah dan merelakan.

Sound Vibes:

“Continuum” menjadi album John Mayer yang menandai perubahan orientasinya sebagai musisi yang digadang-gadang menjadi penyanyi pria pop pada masanya. Karena ekspektasi tersebutlah yang diterima oleh penikmat musik melalui dua album pertamanya, “Room for Squares” (2001) dan “Heavier Things” (2003). Dengan catchy dan easy listening musik dan petikan gitar John Mayer yang masih ‘jinak’. Dimana sebetulnya kedua album tersebut sudah cukup membuatnya populer pada masanya.

Namun “Continuum” menjadi album yang secara musikalitas menjadikan John Mayer sebagai John Mayer. Album ini terutama sangat menonjolkan skill gitar Mayer yang lebih ‘garang’ dalam balutan blues dan soul,  memang salah satu genre yang tepat untuk showcase kemampuan bermain gitar.

‘Gravity’ menjadi salah satu track yang menampilkan guitar work khas. Hampir dalam semua track, kita bisa mendengar sesi solo gitar John Mayer yang memikat, seperti pada ‘I’m Gonna Find Another You’ dan ‘Belief’. ‘Belief’ memiliki komposisi bernuansa rock blues. Tampilkan permainan gitar Mayer yang mengesankan, salah satu yang terbaik dalam album ini.

‘Waiting on the World to Change’ bisa jadi track paling nge-pop dan catchy, dijadikan single utama dengan maksud komersial. Strategi yang bijak untuk menarik minat penggemar untuk mendengarkan “Continuum” lebih lagi yang sebetulnya didominasi dengan lagu ballad, rock blues nan lembut, namun tetap terdengar powerful.

Best Tracks:

Cukup sulit menentukan lagu terbaik dalam “Continuum”. Setiap lagu memiliki lirik indah, showcase gitar Mayer dan komposisi secara keseluruhannya sendiri yang worth to listen. Pastinya semua breakup songs dalam album ini paling terbaik. Mulai dari ‘Dreaming with a Broken Heart’. ‘Slow Dancing in a Burning Room’ hingga ‘I’m Gonna Find Another You’.

Satu track terbaik dalam “Continuum” yang jarang di-highlight sebagai salah satu yang terbaik adalah ‘I Don’t Trust Myself (With Loving You)’. Lagu ini tak hanya memiliki aransemen ballad blues rock yang adiktif, liriknya juga sangat mendalam tentang dilema dan introspeksi diri ketika sedang jatuh cinta. Ketika pria dengan  mental yang sudah dewasa jatuh cinta.

Menjadi salah satu single terpopuler John Mayer, ‘Waiting on the World to Change’ memang patut dinobatkan sebagai salah satu yang terbaik dalam album ini. Vokal Mayer yang lembut dan riff gitar yang catchy membuat lagu ini menjadi instan hits pada 2006 silam di berbagai stasiun radio, termasuk di Indonesia. Aransemen musiknya yang upbeat secara menarik memungkiri liriknya sendiri yang sebetulnya memuat topik yang serius.

Secara keseluruhan, “Continuum” adalah masterpiece yang berhasil menunjukan potensi terbaik John Mayer sebagai penyanyi, gitaris dan penulis lagu. Kemampuan Mayer dalam memadukan blues, rock dan pop dengan mulus, diisi dengn lirik-lirik yang bijaksana dan introspektif, menjadikan album ini masih menjadi yang didengarkan kembali oleh penggemar secara berkala. “Continuum” bisa jadi album favorit penggemar John Mayer secara umum.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect