Quantcast
I'm Still Here Review: Trauma dan Ketahanan di Tengah Kediktatoran Militer Brasil - Cultura
Connect with us
I’m Still Here (2025) Review
Sony Pictures Classic

Film

I’m Still Here Review: Trauma dan Ketahanan di Tengah Kediktatoran Militer Brasil

Sebuah drama yang kuat dan emosional yang menyoroti ketahanan dan keberanian di masa-masa kelam.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

‘I’m Still Here’ disutradarai oleh Walter Salles, adalah sebuah film drama yang menggali kisah keluarga yang terpecah akibat kediktatoran militer di Brasil. Film ini menampilkan Fernanda Torres sebagai Eunice Paiva, seorang ibu yang berjuang mencari suaminya yang hilang, serta Selton Mello sebagai suaminya, Rubens Paiva.

Film ini tidak hanya berhasil merebut hati penonton domestik tetapi juga mendapatkan pengakuan internasional, termasuk nominasi untuk Film Terbaik di Academy Awards.

Cerita berpusat pada Eunice Paiva, yang suaminya, Rubens, seorang aktivis politik, diculik oleh rezim militer. Eunice harus menghadapi ancaman dan intimidasi saat ia berusaha mencari kebenaran tentang nasib suaminya, sambil menjaga keluarganya tetap utuh.

Skenario yang ditulis dengan cermat menggambarkan ketegangan emosional dan ketahanan manusia dalam menghadapi penindasan. Jessica Kiang dari Variety memuji film ini sebagai “klasik dalam bentuk tetapi radikal dalam empati,” menyoroti kedalaman emosional yang berhasil disampaikan tanpa berlebihan.

Sinematografi dalam I’m Still Here menonjol dengan penggunaan palet warna yang suram dan pencahayaan alami, mencerminkan suasana era kediktatoran. Penggambaran detail-detail kecil dalam desain produksi, seperti interior rumah dan kostum, menambah keaslian setting tahun 1970-an. Pendekatan visual ini memperkuat narasi dan membantu penonton merasakan tekanan yang dialami karakter.

Fernanda Torres memberikan penampilan yang luar biasa sebagai Eunice Paiva. Perannya sebagai seorang ibu yang tegar namun rapuh mendapatkan pujian luas. Wendy Ide dari Screen Daily menyebut bahwa Salles “tidak pernah berlebihan dalam menyampaikan emosi film, bergantung pada penampilan megah dan berlapis-lapis dari Torres untuk menggerakkan cerita.” Penampilan singkat namun kuat dari Fernanda Montenegro sebagai Eunice tua juga menambah kedalaman emosional film ini.

I’m Still Here (2025) Review

I’m Still Here menerima pujian luas dari kritikus internasional. Stephanie Bunbury dari Deadline menggambarkan film ini sebagai “perayaan Brasil” dan memuji Torres atas “kelembutan emosionalnya sebagai Eunice.” David Rooney dari The Hollywood Reporter menyebutnya sebagai “film yang menggugah dan sangat menyentuh dengan kedalaman patos yang luar biasa,” menyoroti hubungan nyata antara Montenegro dan Torres yang menambah lapisan emosional pada narasi.

Film ini mencapai prestasi signifikan dengan menjadi film Brasil pertama yang dinominasikan untuk Film Terbaik di Academy Awards, serta memenangkan kategori Film Fitur Internasional Terbaik di Oscar 2025. Fernanda Torres juga memenangkan Golden Globe untuk Aktris Terbaik dalam Film Drama, menjadikannya aktris Brasil pertama yang meraih penghargaan tersebut.

‘I’m Still Here’ adalah karya sinematik yang mendalam, menggambarkan ketahanan manusia di tengah penindasan politik. Dengan naskah yang kuat, sinematografi yang autentik, dan penampilan akting yang memukau, film ini berhasil menyampaikan kisah yang menggugah dan relevan.

The Amateur The Amateur

The Amateur – Ketika Sang Analis Menjadi Pembunuh Bayaran

Film

Lady Snowblood: Balas Dendam yang Puitis dan Berdarah

Film

Azumi Review – Aksi Ninja Berbalut Tragedi dan Pertarungan Moral

Film

The Return Review The Return Review

The Return Review: Adaptasi ‘The Odyssey’ yang Intim dan Suram

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect