Ketika kita mengalami superhero fatigue, “The Boys” hadir sebagai penawar yang segar pada 2019 dengan musim perdananya. Kini, serial yang diangkat dari komik karya Garth Ennis dan Darick Robertson ini menjadi salah satu yang terbaik dan terfavorit di skena hiburan superhero. “The Boys” Season 3 telah membuat serial ini semakin populer dan dinanti-nanti kelanjutannya. Selagi menunggu Season 4, “Gen V” merupakan spinoff yang diadaptasi dari materi sumber yang sama.
Tepatnya komik “The Boys” Volume 4: We Gotta Go Now. Dalam serial spinoff ini, kita akan melihat sekelompok remaja dengan kekuatan super. Bedanya, kali ini mereka tahu bahwa orang tua mereka yang menyuntikan Compound V sejak mereka kecil. Mereka kemudian melanjutkan pendidikan di Godolkin University, akademi khusus pemuda pemudi dengan kekuatan super. Mengembakan potensi mereka dan bersaing untuk menjadi pertama, memperebutkan prospek untuk direkrut sebagai member baru The Seven.
“Gen V” dikembangkan oleh Craig Rosenberg, Evan Goldberg, dan Eric Kripke yang menjadi kreator “The Boys”. Buat penggemar berat semesta satir superhero yang brutal ini, “Gen V” bisa jadi tontonan seru selagi menanti serial utamanya menuju Season 4. Ini menjadi spinoff yang lebih bisa dinikmati setelah tuntas menonton serial induknya, karena timeline-nya dari akhir Season 3.
Lebih Liar, Lebih Brutal, Lebih Vulgar
“The Boys” terkenal sebagai serial superhero dewasa dengan konten kekerasan, sadis, dan adegan-adegan dewasa yang bikin geleng-geleng kepala. Tidak ada yang lebih liar dari sekelompok pemuda pemudi dengan kekuatan super. “Gen V” memiliki presentasi yang lebih liar, lebih brutal, dan lebih vulgar. Ini seperti perpaduan antara “Euphoria” dan “X-Men”. Namun adegan-adegan tersebut tidak sekadar dieksploitasi. Diaplikasikan baik untuk adegan puncak, adegan pertarungan yang berkesan, hingga humor seronok ala “The Boys”.
Episode pertama “Gen V” menjadi salah satu episode pilot terbaik periode ini. Sejak adegan pembuka langsung meninggalkan kesan kuat (sekaligus trauma), bersinggungan dengan perkenalan untuk protagonis serial ini, Marie Moreau. Meski belum ada momen pertarungan yang sensasional, beberapa adegan laga dalam serial ini sudah menampilkan adegan kekerasan yang sadis. Lengkap dengan darah dan potongan tubuh yang bikin ngilu.
Tiga episode pertama “Gen V” memenuhi (bahkan melampaui) ekspektasi kita. Keterlibatan Eric Kripke bisa jadi berpengaruh untuk kualitas spinoff ini. Sama seperti “The Boys”, selalu ada yang terjadi di setiap episode, kita juga selalu dibuat heran dan mengangah setiap epsiode selesai. Dijamin makin tidak sabar menunggu episode terbarunya.
Misteri Godolkin University dan Drama Personal Supe Muda
Plot “Gen V” sejauh ini menampilkan misteri di Godolkin University dan kisah setiap karakter dengan masalah pribadi masing-masing. Sudah mulai terlihat gang supe muda terbentuk, dimana mereka mendapatkan petunjuk dan berusaha mengungkap misteri yang disembunyikan oleh institusi pendidikan yang menaungi mereka. Plot ini masih tidak tertebak akan dibawa kemana, serta masih membuat penasaran.
Seperti yang disebutkan, “Gen V” akan membuat kita teringat akan “X-Men”. Dimana pemuda pemudi dengan kekuatan super ini merasakan tekanan, ketakutan, dan kegelisahan dari kekuatan yang mereka miliki. Yang terburuk adalah mereka tidak lahir dengan kekuatan tersebut, orang tua mereka sendiri yang memilih hal itu terjadi pada mereka, kemudian mengeksploitasi dan memberikan tekanan dengan ekspektasi tinggi. Kurang lebih seperti model toxic parenting pada umumnya. Kisah-kisah inilah yang akan membuat kita jatuh hati dengan karakter-karakter dalam “Gen V”.
Sederet Karakter Baru yang Tak Kalah Berkesan untuk Didukung
Menonton “The Boys”, pada episode perdana kita langsung diperkenalkan oleh deretan superhero yang ternyata tidak sesuai ekspektasi kita; menyebalkan, munafik, dan berbahaya. “Gen V” sempat menimbulkan ekspektasi akan sederet calon superhero muda terbaru yang lebih menyebalkan, narsistik, egois, dan akan melakukan apapun untuk direkrut sebagai member The Seven. Namun yang kita temukan adalah sekelompok karakter supe muda yang berkesan bahkan loveable. Kita akan memiliki karakter favorit hingga mendukung mereka untuk mendapatkan nasib terbaik atau selamat dari institusi negara yang manipulatif.
Jaz Sinclair sebagai Marie Moreau menjadi protagonis kita dalam spinoff ini. Mulai dari backstory hingga kekuatan (manipulasi darah) dan penokohannya, Marie Moreau berhasil tampil sebagai protagonis yang layak untuk didukung. Kemudian ada Patrick Schwarzenegger yang berperan sebagai Luke alias Golden Boy, mahasiswa terfavorit yang digadang-gadang menjadi penerus Homelander. Luke menjadi karakternya memiliki presentasi dan arc tidak terduga.
Maddie Phillips sebagai Cate (memiliki kekuatan mengontrol pikiran) ternyata bukan tipikal perempuan pirang yang jutek. Chance Perdomo sebagai Andre (memiliki kekuatan manipulasi metal) ternyata bukan supe ras Afrika-Amerika senarsis dan menyebalkan A-Train. Jordan Li menjadi karakter paling menarik dengan kekuatan mengubah gender, dengan gender yang berbeda juga memiliki kekuatan berbeda. Diperankan oleh dua aktor, Derek Luh dan London Thor, keduanya berhasil menampilkan akting yang konsisten.
“Gen V” benar-benar hadir untuk mengisi kekosongan para penggemar berat “The Boys” yang menanti Season 4. Memiliki latar di Amerika Serikat dengan demam supe, eksploitasi Compound V, hingga institusi kapitalis seperti Vought Internatinal dan kini Godolkin University; “Gen V” menjadi spinoff pelengkap yang sangat menghibur sejauh ini. Serial ini akan rilis episode terbaru secara weekly setiap hari Jumat di Prime Video.
