Quantcast
Foo Fighters: But Here We Are Album Review - Cultura
Connect with us
Foo Fighters: But Here We Are
Cr. Danny Clinch

Music

Foo Fighters: But Here We Are Album Review

Bangkit dari masa berkabung, Dave Grohl teguh suarakan ketegaran dalam menghadapi kehidupan melalui musiknya.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Semenjak memutuskan untuk membentuk Foo Fighters pada 1994, pasca tragedi Kurt Cobain yang menjadi akhir Nirvana, Dave Grohl memiliki misi yang jelas untuk musiknya; cadas, tegar, dan memotivasi pendengarnya bahwa hari esok akan lebih baik dari hari ini.

Grohl menjadi salah satu musisi yang tampak tegar dalam menghadapi kematian dan duka, mengubahnya menjadi materi musik sebagai penyembuh daripada sekadar curhatan yang muram. Mulai dari ‘Everlong’, lagu yang ia tulis pada titik terendahnya pada 1997. Kemudian hits lainnya seperti, ‘These Days’ dan ‘Times Like These’.

“But Here We Are” merupakan album kesebelas Foo Fighters yang diproduseri oleh Greg Kurstin. Menjadi album pertama yang diproduksi tanpa Taylor Hawkins, Dave Grohl menggambil posisi sebagai drummer dalam proses rekaman. Putri Grohl, Violet Grohl juga mengisi vokal pada track “Show Me How” dalam album ini.

The Gist:

Pada Maret 2022, penggemar musik khususnya penggemar Foo Fighters dikejutkan serta dibuat sedih dengan kabar meninggalknya Taylor Hawkins setelah tampil di Lollapalooza Argentina. Ibu Grohl juga kemudian berpulang pada bulan Agustus. “But Here We Are” merupakan album yang hendak didedikasikan pada dua momen berkabung tersebut. “But Here We Are” hendak memperdengarkan kekuatan musik sebagai medium penyembuhan. Album ini adalah tentang persahabatan dan keluarga, ketegaran dan kehancuran hati.

“But Here We Are” menjadi album yang materinya dipenuh rasa berkabung, namun tidak melulu suram dan muram. Tanpa disebutkan pun, para pendengar setia dari band ini pasti bisa merasakan rasa berkabung yang masih familiar dari keluarga besar band ini; keluarga, member band, hingga penggemar mereka.

Baik sedang mendengarkan track melankolis seperti ‘Beyond Me’ dan ‘Rest’, maupun track-track dengan pesan penuh harapan seperti ‘Rescued’ dan ‘But Here We Are’, rasa berkabung tetap menjadi konteks utama dalam pembicaraan dalam album ini. Karena dalam berkabung, selalu wajar untuk bersedih dan depresi, namun ada saat-saat dimana kita berusaha untuk bangkit setelah menangis dan merindukan orang yang telah meninggalkan kita.

“But Here We Are” merupakan album yang menjadi tribute kehidupan bagi dua orang yang dicintai oleh Dave Grohl, Taylor Hawkins dan ibunya. Tidak pernah mengijinkan keterpurukan dan tradegi mempengaruhi prinsipnya dalam berkarya, album ini memiliki nilai sentimental tersendiri dari Foo Fighters, serta masih menunjukan semangat pejuang dari setiap member band ini.

Sounds Vibes:

Kalau bicara tentang warna musik rock Foo Fighters, band angkatan 90an ini masih menjadi salah satu yang konsisten dalam menciptakan komposisi dan aransemen. Band ini juga menjadi salah satu yang masih produktif, relevan, dan memiliki fanbase setia pada era musik baru dengan trend baru. Hanya saja “But Here We Are” tidak secadas dan catchy seperti album-album baru sebelumnya, dimana Grohl dan kawan-kawan lebih banyak bersenang-senang dalam alunan musik rock n’ roll.

Album ini memperdengarkan musik-musik alternative rock yang teknikal. Dengan ketukan-ketukan drum dan alunan gitar yang diracik lebih variatif dalam satu komposisi. Setiap track tidak terlalu mengandalkan hook, karena kita semua lebih fokus pada pesan dan lirik yang ingin disampaikan oleh band ini.

Track seperti ‘Rescued’, ‘Under You’, ‘But Here We Are’, menjadi track up beat dengan melodi-melodi grunge pop, rock yang bright. Namun lebih banyak track mellow grunge rock seperti ‘The Glass’, ‘Beyond Me’, hingga ‘Rest’.

Best Tracks:

Cukup sulit memilih beberapa saja lagu terbaik dari album ini, karena setiap track dalam “But Here We Are” memiliki pesan, charm, dan emosi yang saling melengkapi dalam payung tema masa berkabung. ‘Rescued’ merupakan lagu yang Grohl tulis tak lama setelah Hawkins berpulang. Lagu yang juga menjadi single pertama ini adalah tentang move on dari tragedi dan permohonan untuk diselamatkan.

Kemudian ada title song, ‘But Here We Are’ merupakan salah satu lagu yang powerful. Tipikal track Foo Fighters dengan lirik yang repetitif seperti chanting, dibawakan dengan vokal Dave Grohl yang berteriak. Lagu ini membuat pendengarnya merinding, terutama ketika lirik ‘but here we are’, yang terdengar seperti deklarasi dari Foo Fighters.

‘Hearing Voices’ menjadi track yang terdengar suram, dengan aransemen musik yang multi-effect, terutama pada instrumen gitarnya, yang mengalami transisi mood mulus. Lagu ini menjadi nyanyian rindu untuk orang yang kita cintai dan telah berpulang, merindukan untuk mendengarkan suara mereka lagi. ‘Beyond Me’ dan ‘Rest’ juga menjadi track slow rock yang berkesan, bicara tentang kepasrahan dalam menghadapi kematian.

‘Show Me How’merupakan track dengan aransemen rock yang memiliki elemen dreamy. Dalam lagu ini, Dave Grohl bernyanyi bersama dengan putrinya Violet. Dimana keduanya bernyanyi dengan harmoni yang menyejukan, suara Violet terdengar lembut, sementara ini menjadi momen Grohl menyanyi dengan nada rendah.

Kita bisa merasakan seberapa cintanya Dave Grohl pada sang ibu, Virginia Grohl, dalam track 10 menit, ‘The Teacher’. Ibu menjadi sosok guru sepanjang hidup Dave Grohl, namun pada akhirnya, tidak ada yang bisa mengajarkan padanya bagaimana menghadapi kesedihan ketika ibunnya berpulang.

Pada akhirnya, Dave Grohl bersama Foo Fighters baru saja menghadapi kehilangan besar, namun “But Here We Are” menjadi deklarasi yang menyembuhkan duka penggemar dan memberikan rasa tenang pada penggemarnya. Bahwa bahkan setelah semua yang terjadi, mereka masih di sini. Tak mengubah sikap mereka yang selalu positif dan tegar dalam menghadapi tragedi, tak menyerah pada kesedihan dan depresi, masih menyenandungkan musik yang memberikan harapan akan hari esok yang lebih baik.

Franz Ferdinand – ‘The Human Fear’ Franz Ferdinand – ‘The Human Fear’

Franz Ferdinand ‘The Human Fear’ Review

Music

Beach House 'Bloom' Album Review Beach House 'Bloom' Album Review

Beach House ‘Bloom’ Album Review

Music

Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri

Adulting Playlist: Lagu-lagu yang Bisa Menemani Proses Pendewasaan Diri

Cultura Lists

TWICE ‘Strategy’ Album Review

Music

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect