Connect with us
Sophia Urista Brass Against
Photo: Seto Ery/Cultura

Music

Brass Against: Protes Politik Melalui Musik

Cover lagu-lagu rock lawas yang dipadukan dengan musik funk dan hip metal.

Brass Against merupakan grup band asal New York yang sempat memeriahkan Java Jazz Festival 2020 selama dua hari berturut-turut. Tampil memukau dan enerjik, grup band yang memadukan musik rock, funk, hip metal dengan sedikit edgy hip-hop ini dibentuk sebagai bentuk protes pada atmosfer politik di Amerika yang sedang bergejolak.

Terlahir dari Frustasi Terpilihannya Trump Sebagai Presiden Amerika

Brad Hammonds sebagai pemimpin sekaligus gitaris dari Brass Against mengaku frustasi ketika Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika pada tahun 2016. Brad merasa perlu meluapkan emosinya namun lebih dari sekedar ocehan di sosial media yang tak bermakna. Ia merasa masyarakat membutuhkan musisi seperti Rage Against The Machine patut menyuarakan aspirasinya kembali melalui lagu-lagu bermuatan protes politik.

Brass Against

Brass Against at Java Jazz Festival 2020 | Seto Ery/Cultura

Setelah memanggil Andy Gutauskas yang bermain saxophone dan beberapa member lainnya, mereka pun mulai melakukan latihan dan rekaman. Brass Against akhirnya memulai protes mereka melalui musik pada tahun 2017 silam. Unit ini terdiri dari para member yang memainkan instrumen tiup seperti saxophone, trombone, trompet, yang beriringan dengan instrumen band seperti gitar dan drum. Brass Against telah mengcover banyak lagu dari Rage Against The Machine, Audioslave, Tool, Black Sabbath, dan masih banyak lagi.

Brass Against JJF

Sophia Urista | Photo: Seto Ery/Cultura

Salah satu cover terbaik dari Brass Against yang patut ditonton adalah Killing in the Name dari Rage Against The Machine. Lagu ini dibawakan dengan vokal Sophia Urista yang powerful.

Grup musik ini kerap mengaransemen lagu-lagu dengan riff gitar dan pola melodi yang ikonik pada awal lagu. Tetap membawakan sisi rock dengan instrumen gitar dan drum, mengaplikasikan chord rock yang kompleks pada instrumen tiup lainnya ternyata mampu melahirkan musik rock yang lebih elegan dengan sentuhan funk, hip metal dan edgy hip-hop bahkan warna jazz yang menambah kualitas aransemen cover dari Brass Against.

Brass Against paling banyak membawakan lagu dengan penyanyi Sophia Urista. Tak hanya Killing in the Name, mereka juga telah meng-cover The Pot dari Tool, Rooster dari Alice in Chains, dan masih banyak lagi. Kita bisa menikmati berbagai lagu yang telah dicover oleh Brass Against melalui video-video yang mereka upload di YouTube dan tiga album cover yang telah dirilis.

Brass Against Java Jazz 2020

Brass Against at JJF 2020 | Photo: Seto Ery/Cultura

Selain dengan Sophia Urista, musisi lain seperti Liza Colby, Maya Azucena, Amanda Brown, dan Samuel Hope juga telah berkolaborasi dengan grup musik ini.

Setelah selama 4 tahun telah meng-cover berbagai lagu populer dari musisi-musisi besar, Brass Against akhirnya akan segera merilis album original pertama mereka tahun ini. Brass Against EP akan rilis pada 10 April 2020 mendatang.

Brass Against

Photo: Seto Ery/Cultura

Terdiri dari 3 track terbaru; Umbra, Pull The Trigger, Blood on the Other. Penasaran dengan warna original dari Brass Against? Kita nantikan saja kelanjutan dari gerakan protes kreatif dari Brass Against berikutnya.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect