Connect with us
Blue Beetle Review
Cr. Warner Bros.

Film

Blue Beetle Review: Film DC yang Hangat

Sajikan petualangan baru bersama dengan hangatnya drama keluarga.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Setiap orang tentu memiliki impian yang ingin digapai, terlepas dari latar belakang keluarganya. Meski begitu, akan ada masanya seseorang mendapatkan hal yang tak pernah ia inginkan dan berusaha beradaptasi terhadapnya bersamaan dengan bermacam-macam alasan untuk diperjuangkan. Singkatnya, itulah fokus dalam ‘Blue Beetle’ yang sedang mengudara di bioskop.

‘Blue Beetle’ merupakan film superhero dari Warner Bros Pictures yang diarahkan oleh Angel Manuel Soto. Menempatkan Xolo Mariduena sebagai pemeran utamanya, film keempat belas dalam ‘DC Extended Universe’ ini berkisah tentang Jaime Reyes yang kembali ke kampung halaman setelah menyelesaikan kuliahnya. Akan tetapi, kala berusaha mendapatkan pekerjaan demi menyelesaikan hutang keluarganya, ia bertemu dengan Jenny Kord yang memintanya untuk menjaga benda bernama Scarab, yang justru membuat dirinya diburu oleh Victoria Kord dan pasukan militer canggihnya.

Blue Beetle Review

Dalam narasinya, film ini terasa seperti film standalone lain dari DCEU yang membawa kisah dari karakter baru layaknya ‘Man of Steel’ maupun ‘Wonder Woman’ beberapa tahun lalu. Dengan alur cerita yang ditampilkan secara linear, film ini hadirkan cerita yang segar dan mudah dipahami bahkan bagi penonton yang belum pernah menikmati film-film maupun series lain yang tergabung dalam DCEU sekalipun.

Representasi ‘Blue Beetle’ sendiri banyak berfokus antara pencarian jati diri, menjaga legacy dan pentingnya keluarga dalam berbagai kondisi. Walau fokus tersebut bisa jadi dianggap usang, penerapannya untuk mengenalkan Jaime Reyes dan origin dari karakter Blue Beetle sendiri terasa sangat wholesome dan dramatic, membuatnya berbeda dibanding film-film DCEU kebanyakan yang cenderung lebih serius.

Tanpa mengandalkan cast yang populer di kalangan penikmat sinema Hollywood, ‘Blue Beetle’ sendiri berhasil menampilkan rentetan pemeran yang cukup berhasil dalam membawakan karakternya masing-masing. Tentu saja, Xolo Mariduena dan George Lopez yang paling mendominasi melalui chemistry keponakan-pamannya sebagai versi lain dari Bruce Wayne-Alfred Pennyworth yang lebih grounded.

Blue Beetle Review

Sebagai film yang tampak berdiri sendiri dan terasa lebih rendah bujet dibanding beberapa film DCEU lainnya, ‘Blue Beetle’ tampak sajikan teknis yang tidak kalah bagus. Pujian pertama diarahkan dengan CGI yang terasa melebur dengan scene, membuatnya seakan menjadi major upgrade dari ‘The Flash’ beberapa bulan lalu.

Selain itu, steady shot dan set design bertema urban area dengan segala kesenjangan nuansanya dapat ditampilkan dengan baik, membuat dunianya terasa masuk akal dengan tema besar dari filmnya.

‘Blue Beetle’ adalah film standalone DCEU yang ramah untuk penonton awam dengan representasi sinematik yang penuh kehangatan dalam tema kekeluargaan dan pencarian jati diri seseorang.

Tanpa memiliki kaitan besar dalam semesta DC itu sendiri, menikmatinya cenderung mudah tanpa harus memikirkan backlog dari cinematic universe tersebut.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect