Connect with us
Royal Blood
Photo via NME.com

Cultura Lists

Best Songs of Royal Blood

Keajaiban Mike Kerr menciptakan komposisi bass yang terdengar seperti gitar.

Debut pada 2013, Royal Blood dikategorikan sebagai rock duo modern terbaik yang debut pada era 2010-an. Buat kita yang mendengarkan musik yang dibawakan oleh Mike Kerr dan Ben Thatcher, kita mungkin akan berpikir bahwa mereka berasal dari Amerika, namun Royal Blood merupakan unit rock asal Worthing, Inggris.

Royal Blood mampu menciptakan berbagai lagu rock yang membentuk jati diri mereka terutama karena racikan bass-nya yang “ajaib”. Riff melodic yang kita dengar bukan berasal dari gitar, melain bass yang dimainkan oleh Mike Kerr.

Cukup berdua saja, bersama Ben Thatcher, band rock ini mampu mengguncang panggung. Royal Blood merupakan definisi dari musik rock modern yang masculine dan powerful.

Out of the Black

‘Out of the Black’ merupakan single debut Royal Blood yang akhirnya juga masuk dalam album self-titled pertama mereka. Mulai dari intronya dengan ketukan drum yang tidak konvensional, duo ini langsung mendapatkan perhatian kita untuk lebih.

Ada berbagai pergantian ritme dalam lagu ini yang memberikan variasi pada keseluruhan komposisi. Namun tetap terasa saling berkesinambungan, kompleksitas yang dihadirkan pada lagu ini menunjukan kemampuan Royal Blood dalam menulis lagu rock secara maksimal untuk sebuah single debut.

Figure It Out

Sudah menjadi salah satu ciri khas dari Royal Blood dalam menciptakan lagu rock dengan komposisi dengan berbagai elemen pola instrumen. Baik ketukan, efek pada gear yang dipilih, hingga tempo. ‘Figure It Out’ juga menjadi salah satu lagu dari Royal Blood yang memperdengarkan banyak ‘hal’ di dalamnya.

Dibuka dengan bass yang terdengar seperti riff gitar, secara bertahap drum masuk kemudian saling bergantian untuk menunjukan komposisi instrumen masing-masing. Hingga instrumental performance yang spektakuler sebelum mengakhiri lagu.

Little Monster

‘Little Monster’ menjadi salah satu track rock yang catchy dari album pertama Royal Blood. Tidak banyak trik yang dieksekusi dalam lagu ini, namun Mike dan Ben telah berhasil menciptakan melodi yang adiktif untuk diulang-ulang sepanjang lagu, menemani lirik dengan vocal directing yang mudah didendangkan bersama pendengarnya. Mereka juga meletakan penampilan solo bass sebagai instrumental pada pertengahan lagu seperti lagu-lagu rock generik.

I Only Lie When I Love You

Royal Blood memperdengarkan cita rasa baru melalui lagu ‘I Only Lie When I Love You’ dari album kedua mereka, “How Did We Get So Dark?” (2017). Single satu ini memiliki racikan ala musik rock n’ roll yang catchy. Kita tak akan menduga bisa mendengarkan komposisi bass yang mampu membuat pendengarnya ingin menari.

Lagu ini akan membuat kita berdendang seperti kita mendengarkan Franz Ferdinand hingga ‘Are You Gonna Be My Girl’ dari Jet. Liriknya yang nge-pop namun diaplikasikan dengan musik rock khas Royal Blood, memberikan pandangan baru bahwa duo rock ini termasuk musisi yang open-minded.

How Did We Get So Dark?

‘How Did We Get So Dark?’ juga merupakan judul dari single untuk album berjudul serupa. Dimana dalam album keduanya, Royal Blood memperdengarkan lebih banyak komposisi rock yang lebih catchy dan tidak seidealis album pertama. Namun, karena kekuatan utama dari unit ini berkat eksplorasi bass-guitar-nya, apapun yang diciptakan oleh Mike dan Ben selalu memperdengarkan hal yang baru meski terdengar familiar.

Instrumental performance kembali diletakan pada akhir lagu, memanjakan kita dengan dentuman drum dan bass yang terdengar seperti mesin.

Trouble’s Coming

Royal Blood tak ingin puas setelah mendapat pujian bahwa rumus bass-guitar mereka diakui sebagai sebuah keajaiban oleh penikmat musik rock. Pada album ketiga mereka yang rilis pada 2021, “Typhoons”, Ben Thatcher juga mulai bereksperimen dengan efek drum untuk menciptakan track yang lebih mengikuti selera pasar. ‘Trouble’s Coming’ menjadi single pertama yang cukup mengejutkan bagi penggemar Royal Blood. Ada yang kurang suka, ada juga yang terbuka dengan hal baru yang ingin dicoba oleh unit asal Inggris ini.

‘Trouble’s Coming’ memperdengarkan lirik chorus yang repetitif dan aransemen musik yang terdengar seperti ‘studio version’, sesuatu yang cukup jarang dilakukan oleh Royal Blood. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa lagu rock terbaru ini sekalipun terdengar catchy.

Limbo

‘Limbo’ semakin jauh membawa Royal Blood dengan eksplorasi seni arranging yang memanfaatkan elemen-elemen studio music. Tak hanya drum dan bass melulu, ada synth dan ambience yang ditambahkan dalam layer lagu. Namun, kekuatan drum dan bass-guitar Royal Blood masih terdengar mendominasi dalam track ini. Kita juga patut dengarkan ‘Limbo’ orchestral version yang dibawakan oleh Royal Blood.

Boilermaker

Dalam album terbarunya, Royal Blood memang telah melakukan banyak eksperimen musik yang lebih modern dan mainstream. ‘Boilermaker’ merupakan salah satu track yang memberikan cita rasa dari masa album kedua. Pada track ini, drum menjadi instrumen yang mendominasi dengan dentumannya.

Kemudian diberi aksen dengan berbagai efek arranging untuk membuat track ini cocok dengan tema album “Typhoons”, dimana Royal Blood menunjukan ketertarikan untuk mengaplikasikan efek dan musik electro rock dalam diskografi mereka.

Sad But True (Metallica Cover)

Royal Blood merupakan salah satu musisi yang memberikan hasil cover terbaik dalam proyek “The Metallica Blacklist” untuk lagu “Sad But True”. Kita mengetahui bahwa Metallica merupakan band legendaris yang telah menghasilkan banyak hits metal dengan format full-band.

Tidak melakukan banyak aransemen pada komposisi “Sad But True”, dengan kekuatan duo rock Royal Blood hits tersebut menghasilkan musik dan vibe yang baru karena racikan instrumen guitar-bass mereka yang khas. Pada akhirnya, proyek cover ini berhasil menghormati materi original seutuhnya, namun dilahirkan kembali oleh Royal Blood dengan style musik mereka yang sudah kuat sebagai identitas.

Gwen Stefanie Bouquet Gwen Stefanie Bouquet

Gwen Stefani ‘Bouquet’ Album Review

Music

Pink Floyd Pink Floyd

Pink Floyd ‘Wish You Were Here’ Mahakarya yang Emosional dan Melankolis

Music

Kendrick Lamar gnx Kendrick Lamar gnx

Kendrick Lamar ‘GNX’ Album Review

Music

Beabadoobee Beabadoobee

Beabadoobee: This Is How Tomorrow Moves Album Review

Music

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect