Zombie merupakan salah satu subgenre horor yang belakangan ini sangat populer melalui kehadiran mayat hidup sebagai elemen pemikatnya dalam berbagai film maupun series. Meski begitu, hanya sedikit yang meleburkan horor bertema zombie dengan berbagai karakter remaja sekolahan. Salah satunya terdapat pada ‘All of Us are Dead’ yang saat ini masuk dalam popular watch di Netflix.
‘All of Us are Dead’ merupakan series bertema zombie horror asal Korea Selatan yang diadaptasi dari webtoon berjudul ‘Now at Our School’. Dibintangi oleh sederet pemeran muda industri hiburan Korea, serial eksklusif Netflix ini berkisah tentang hadirnya serangan zombie dikarenakan eksperimen gagal dari salah satu guru di sekolah. Hal tersebut memaksa para murid untuk tetap bertahan hidup sembari menunggu bala bantuan tiba.

Cr. Yang Hae-sung/Netflix © 2021
Hal paling mencolok dalam ‘All of Us Are Dead’ adalah fokus zombie outbreak yang berada pada remaja, alih-alih membawa orang dewasa layaknya berbagai film maupun series bertema sama. Tidak hanya itu, leburan drama ala remaja yang diimbangi dengan survival horror membuat serial adaptasi webtoon ini terasa lebih seru untuk diikuti oleh berbagai kalangan.
Layaknya beberapa tontonan dengan genre sama, ‘All of Us Are Dead’ dikemas dengan alur maju pada penceritaan utamanya. Untuk mendukung plot, series ini diiringi dengan hadirnya side story yang berpusar pada keadaan di luar sekolah. Walau ditampilkan dengan baik, hal ini justru membuat scope di dalam serialnya terasa terlalu besar dan bisa jadi mengurangi esensi dari survival di sekolahnya sendiri.
‘All of Us Are Dead’ menghadirkan banyak karakter, yang semuanya terasa unik dan tampak sangat natural. Dengan hadirnya berbagai karakter unik, series ini terasa lebih hidup dan punya banyak rasa yang pastinya akan menggugah emosi penonton.
Berbagai karakter menarik tersebut mampu dibawakan dengan baik oleh deretan cast yang hadir mewarnai ‘All of Us re Dead’. Akan tetapi, hanya beberapa saja yang tampak tampil lebih baik, di antaranya Park Solomon, Yoo In-soo, dan Lee Yoo-mi yang mampu memikat penonton dengan perannya.
Hal baik dari segi penceritaan dan karakterisasi dalam ‘All of Us are Dead’ tentunya didukung dengan hadirnya aspek teknis yang jempolan. Sinematografi yang digarap baik menyesuaikan dengan scene-nya, permainan warna yang menyegarkan mata, hingga penggunaan scoring yang berbaur dengan baik pada berbagai adegannya membuat series orisinal Netflix ini sangat seru untuk dinikmati pada berbagai perangkat.
Akhir kata, ‘All of Us Are Dead’ bisa jadi penyegaran yang menarik dengan penggambaran remaja dalam zombie outbreak. Akan tetapi, scope yang tampak diperlihatkan terlalu luas membuat series yang eksklusif di Netflix ini dapat menjadi sangat melelahkan dengan segala lore-nya walau hadir dengan berbagai hal baik di dalamnya.
