Mungkin sebagian dari kita tidak terlalu mengharapkan adanya After Life Season 2. Netflix Original Series bergenre Black Comedy satu ini telah mengakhiri season pertamanya dengan natural dan statement yang pas; tidak menggantung, namun juga tidak membutuhkan closure lebih lagi, because life goes on.
Meski kita tidak meminta, Ricky Gervais telah mengeksplorasi lebih dalam lagi isu tentang menghadapi duka cita setelah ditinggal oleh orang yang paling kita sayangi. Kita tahu bahwa Tony akan membutuhkan waktu untuk “sembuh”, dan Ricky telah memutuskan untuk mengajak kita kembali menengok kabar Tony dan menyelami bagaimana tahapan selanjutnya dari rasa berkabung.
Sayangnya, Tony masih gagal move on dari mendiang istrinya, Lisa. Hubungannya dengan Emma pun kini memiliki batasan karena Tony masih merasa seperti “selingkuh” dari Lisa.
Kehidupan masih berjalan seperti biasa, ia masih bekerja di The Tambury Gazette, mengunjungi ayahnya di panti jompo, dan tak lupa mengunjungi makam sang istri sambil bercengkrama dengan Anne. Beberapa teman Tony mulai mengalami perkembangan dalam kehidupannya, namun, apakah Tony pada akhirnya akan berhasil merelakan kepergian Lisa dan melanjutkan hidupnya?
Menunjukan Sisi Lain Dari Tony yang Mulai Merangkul Kesedihannya
Jika pada season pertama kita akan lebih banyak melihat Tony bersikap kasar, pesimis, dan selalu melontarkan sarkasme menusuk hati, kali ini Tony sudah lebih stabil dan mulai menghargai orang-orang disekitarnya.
Meski pembukaan pada episode pertama tidak semantap episode pertama season pertama, namun pada akhirnya kita akan melihat Tony menunjukan sisi lain dari kesedihan yang membuat kita mulai memahami apa yang dirasakan oleh Tony.
Beberapa dari kita mungkin sempat berasumsi bahwa Tony tidak sesedih itu dan seharusnya bisa move on dengan cepat. Ia baik-baik saja, dia masih kuat menjalani kehidupan, bahkan masih memiliki kekuatan yang cukup untuk marah dan melukai hati orang lain dengan kata-katanya yang spontan.
Hingga pada akhirnya kita mulai melihat niat Tony untuk berdamai dengan keadaan. Namun, 6 episode secara realistis tak cukup untuk membuat Tony move on. Kita juga tahu betapa besar rasa cinta yang ia miliki pada istrinya.
Materi Humor Berkurang, Suguhkan Kisah yang Lebih Emosional
Seperti yang telah disebutkan, kita akan lebih banyak menyelami kesedihan dan babak baru dari rasa berkabung yang dialami Tony. Buat yang merindukan materi Black Comedy dan humor sarkasme, jangan terlalu berekspektasi tinggi.
Isu tentang berkabung dan perjuangan orang melawan kesepian menjadi topik utama yang lebih ingin ditonjolkan. Untuk membuat kita simpati dan memberi perhatian serius, materi humornya pun dikurangi. Yup, kita akan lebih banyak menangis ketimbang tertawa pada season satu ini.
Buat yang merindukan kisah setiap karakter pendukung dalam After Life, setiap karakter memiliki perkembangan kisah masing-masing dengan porsi yang pas. Meski tetap menyenangkan untuk diikuti, side story yang dihadirkan kali ini cukup jauh dan terpisah kesinambungannya dengan Tony. Namun, karena kita telah mengenal setiap karakter dari season pertama, hal ini tidak menjadi masalah yang cukup besar untuk merusak cerita.
Bangkit Dari Depresi Membutuhkan Proses yang Cukup Panjang
Sekuel drama After Life mulai menunjukan pesan apa yang sebetulnya ingin disampaikan dalam serial ini; bagaimana seseorang berjuang bangkit dari kesedihan mendalam dan melanjutkan hidup. Kesedihan disertai depresi membutuhkan proses yang cukup panjang terutama pada orang yang paling berarti bagi kita, bagi Tony.
Kita melihat pada season pertama, Tony akhirnya mau mengambil langkah untuk melanjutkan kehidupan setelah melihat pesan terakhir dari Lisa untuk move on darinya. Namun, apa kita bisa semudah itu move on hanya karena seseorang meminta kita untuk melakukan hal tersebut?
Tony menunjukan perkembangan dalam melanjutkan kehidupan meski sempat dijalani dengan kegusaran dan kesedihan yang tiada habisnya. Tidak mudah untuk sembuh dari rasa kehilangan yang direnggut dengan cara tragis. Awalnya kita berpikir bahwa Tony adalah pria tidak sensitif yang menyebalkan, ia tak mau mencoba untuk berdamai dengan keadaan.
Pada akhirnya kita akan paham perjuangan yang sedang ia usahakan agar tetap bisa melanjutkan hidup. Kita bisa belajar dari setiap orang disekitar Tony yang cukup sabar untuk menantinya “sembuh” dan mampu berinteraksi dengan normal kembali.
Setelah menonton season pertama, kita bisa memilih untuk puas dengan ending tersebut, atau mengikuti kelanjutan kisah Tony di season kedua. Namun, pada akhir season ini, ending yang dihadirkan akan membuat kita menengok lagi kabar Tony di lain waktu.
Dilansir dari Deadline, Ricky Gervais mengungkapkan bahwa sangat mungkin bagi dirinya untuk menulis kelanjutan kisah Tony dan karakter pendukung lainnya di After Life. “Aku bisa melihat diriku mengeksekusi season ketiga untuk pertama kalinya, karena aku suka dunia dalam kisah ini. Ada banyak karakter yang kuat. Bagiku, ada setidaknya enam karakter yang bisa dikembangkan menjadi sitcom”, ungkap Ricky mengenai visinya tentang After Life kedepannya.