New York merupakan salah satu kota terikonik di Amerika Serikat yang sering kali menjadi latar film. Melalui film, kita bisa mencicipi sedikit gaya hidup negara lain, mengalami vibe dari kebudayaan mereka. New York menjadi kota dengan ciri khas yang tepat untuk berbagai genre film Hollywood.
Panorama kota dengan gedung bertingkat dan apartemen mewah, kota ini juga memiliki vibe metropolitan yang tak pernah tidur. Kota ini juga identik dengan kehidupan eksekutif muda hingga sosialita berbudaya. Banyak juga seniman yang bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya di kota besar ini. Berikut sederet rekomendasi film tentang potret kehidupan di New York yang seru untuk ditonton.
Funny Girl (1968)
“Funny Girl” merupakan film biografi komedian wanita dan entertainer asal New York, Fanny Brice. Ia populer di skena hiburan di Amerika pada 1900-an. Film ini berlatar di kota New York setelah Perang Dunia I. Menceritakan perjalan karir Fanny Brice dan kisah cintanya bersama Nicky Arnstein. Kita akan melihat Barbra Streisand membawakan sederet lagu Broadway berlatarkan kota New York, mulai dari gang-gang kecil tempat asalnya, bar dan pesta sosialita berkelas, hingga panorama perkotaan sebagai horizon laut dari atas kapal.
Breakfast at Tiffany’s (1961)
“Breakfast at Tiffany’s” merupakan film terikonik dari aktris Audrey Hepburn, sekaligus terikonik dalam merepresentasikan potret kehidupan wanita di New York pada masanya. ‘Tiffany’ yang dimaksud dalam judul film klasik ini adalah sebuah gedung retail terbesar di New York, Tiffany & Co. Dimana gedung retail tersebut terkenal akan koleksi perhiasan mewah yang dijual untuk wanita dengan selera tinggi dan berkelas. Tiffany & Co. bukan retail fiksi, namun benar-benar ada di New York hingga saat ini.
Begin Again (2013)
Dalam “Begin Again”, kita akan melihat Keira Knightley dan Mark Ruffalo keliling kota New York untuk melakukan rekaman musik. Film dengan original soundtrack ‘Lost Star’ ini merupakan film tentang perjuangan seorang wanita yang baru saja patah hati ketika karir kekasihnya sebagai penyanyi semakin menanjak. Setelah putus, Ia justru memulai unit musiknya sendiri bersama seorang produser dengan budget minim. Membuat mereka tidak memiliki studio yang layak dan harus melakukan rekaman di gang-gang hingga atap gedung di New York.
Birdman (2014)
“Birdman” merupakan film pemenang Best Picture dengan sinematografi one-long-shoot-nya yang ikonik. Dengan latar utama di gedung pertunjukan di New York, melalui perspektif setiap karakter, kita akan melihat panorama gedung pusat pertunjukan dan gemerlap kota New York. Bagaikan orang ketiga yang selalu mengikuti kemana setiap karakter berkeliaran di belakang panggung, bar, hingga avenue utama yang hiruk pikuk.
Tick Tick…BOOM! (2021)
Mulai dari flat ala kadarnya, hingga apartemen mewah bertingkat, “Tick Tick…BOOM!” merupakan film biografi dari Jonathan Larson. Ia adalah seorang penulis pertunjukan dan komposer teater yang berusaha menemukan jalannya di New York. Sebagai pemuda yang idealis, bekerja sambilan sebagai pelayan kedai sekaligus menulis naskah pertunjukan yang belum tentu diterima produser, kita akan melihat kesenjangan hidup di New York. Antara mengikuti mimpi dan terjebak di sisi kota yang kumuh, atau memilih pekerjaan normal, di perkantoran tinggi serta fasilitas apartemen yang nyaman.
Frances Ha (2012)
Cukup serupa dengan “Tick Tick…BOOM!”, “Frances Ha” juga merupakan film tentang perjuangan seorang seniman yang idealis. Film yang dibintangi oleh Greta Gerwig ini memperlihatkan panorama kota New York dalam lensa hitam putih yang dramatis. Kita akan mengikuti kisah Frances, seorang penari yang mengalami krisis dalam mencari tempat tinggal karena kesulitan finansial. Mulai dari harus pindah dari apartemen awal, berpisah dengan temannya. Kemudian numpang di rumah teman, hingga akhirnya kembali ke rumah orang tua. Mampukah Frances mewujudkan mimpinya dan menemukan tempat tinggalnya sendiri?
The Devil Wears Prada (2006)
Ada banyak pilihan profesi artistik hingga bergengsi yang menjadi potret keragaman jenis orang di New York. Ada yang ingin menjadi seniman, ada yang ingin menjadi bankir, hingga bekerja di perusahaan majalah fashion berkelas. Andrea Sachs hanya ingin menjadi seorang jurnalis, namun malah mendapat pekerjaan sebagai sekretaris editor majalah fashion yang sombong, Miranda Priestly. Buat para penggemar fashion, kita akan melihat Anne Hathaway sebagai karakter fashionable, berlenggok di area gedung bertingkat New York yang berkelas. Bagaikan wanita karir yang sukses di kota besar.
Home Alone 2: Lost in New York (1992)
Bicara tentang film berlatar di New York, kita tidak bisa melupakan “Home Alone 2: Lost in New York’. Film ini bisa jadi seri terbaik dari franchise ‘Home Alone’. Bukannya ikut dengan keluarga terbang ke Miami untuk liburan Natal, Kevin lagi-lagi ketinggalan dan tak sengaja nyasar di New York. Ada banyak spot ikonik yang menjadi lokasi film ini, mulai dari The Plaza Hotel, Central Park, hingga adegan reuni di Grand Army Plaza dengan latar pohon natal yang menawan.
Enchanted (2007)
Putri Giselle dari negeri dongeng terlempar ke dunia nyata karena sihir ibu tiri jahat dari pangerannya. Giselle akhirnya terlempar di dunia nyata, tepatnya di New York. Ia kemudian bertemu dengan seorang duda berprofesi pengacara dengan anak perempuannya. Giselle pun memulai petualangan barunya di New York sekaligus memahami arti dari cinta sejati yang sesungguhnya.
Little Manhattan (2005)
Ketika kedua orang tuanya sedang menjalani proses perceraian, Gabe justru mendapatkan pengalaman jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ia jatuh dengan perempuan bernama Rosemary. Gabe dan Rosemary tinggal di Manhattan, New York. Dalam “Little Manhattan” keduanya menghabiskan waktu bersama di setiap lokasi indah dan menyenangkan dengan panorama kota yang indah.