Connect with us
Zara Larsson: Venus
Cr. Paul Edwards

Music

Zara Larsson: Venus Album Review

Di tengah trend album pop extravaganza, bagi Zara Larsson yang terpenting dari musik pop adalah menyenangkan.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Venus” menjadi album keempat penyanyi Swedia, Zara Larsson yang kembali pada root-nya. Menunjukan kemampuannya dalam menggabungkan hits populer dengan lagu-lagu cinta yang personal. Layaknya “Poster Girl” sebagai album debut suksesnya pada 2021, dimana sang penyanyi percaya diri dalam kreatifitas dan memiliki visi yang jelas untuk musiknya.

Tujuh tahun setelah kolaborasi hits ‘This One’s For You’ pada 2016, Larsson kembali kerja sama dengan David Guetta dalam proyek terbarunya. Mereka juga mengajak sederet produser dan penulis lagu top untuk meningkatkan arahan musik. Dalam “Venus”, vokal Larsson terdengar lebih hidup diiringi musik dengan aransemen yang baik. Seperti sewajarnya album pop yang bersiap untuk memberikan warna dan musik baru untuk didengarkan.

The Gist:

“Venus” menjadi album yang menyakinkan bahwa Larsson memang paling terdengar nyaman ketika kembali ke root-nya, Scandipop. Namun kali ini masih menggunakan statusnya sebagai pop princess dalam skenanya sendiri, sembari menari dalam sisi lain dalam kepribadian dreamy dan ethereal-nya. Mengambil inspirasi dari nama dewi Romawi, “Venus” melihat cinta dalam fokus yang berbeda.

“Venus” merupakan fase baru dari Zara Larsson. Kini terdengar bagaimana sang musisi sudah lebih luwes dan menikmati karirnya, terpancar melalui musik-musik terbarunya ini.

Setiap musisi selalu menemukan fase ini dalam karir mereka, ketika komersial dan ekspektasi tinggi tampaknya tidak terlalu membebaninya, giliran Larsson yang menikmati fase ini. Namun album ini masih menjadi awal. Ketika ia menyadari bahwa mencoba hal baru dan menerobos batas tidak mengurangi koneksinya pada pendengarnya, ia akan semakin tidak terhentikan.

Sounds Vibe:

Zara Larsson mendeskripsikan “Venus” sebagai album dengan 12 track yang ‘super fun’, ‘dancey’, dan koleksi dari lagu-lagu yang membuat pendengarnya merasa lebih baik.

Jika deskripsi terdengar generik, ekspektasi ini menjadi keputusan yang cukup cerdik dari Larsson untuk memisahkan albumnya dari tren pop dengan konsep yang extravaganza dan sederet lagu dengan makna dan teka-teki kompleks. Bagi Larsson, pop adalah musik yang menyenangkan dan itu sudah lebih dari cukup dalam beberapa kesempatan.

Seperti “You Love Who You Love” yang campy, dikomposisi dengan irama yang membuat pendengarnya menari, dengan chorus penuh semangat, melantunkan syair tentang menyadarkan teman yang sedang dibutakan cinta. Sementara ‘Can’t Tame Her’ mengingatkan kita pada ‘Blinding Lights’. Kemudian ‘None of These Guys’ dengan nuansa dance house, Larsson membuat daftar tentang betapa lelakinya adalah yang terbaik jika dibandingkan dengan laki-laki lain yang berusaha menggodanya.

Best Tracks:

Secara tidak langsung mengambil pesona ‘Blinding Lights’ dari The Weeknd yang sukses, ‘Can’t Tame Her’ otomatis disambut baik dengan pendengar pop karena familiar dengan vibes-nya sudah terkenal asik dan catchy. Dimana terasa semakin kuat pada bagian chorus, dengan sentuhan teriakan punky pada penyanyi latar.

‘None of These Guys’ menjadi salah satu track terbaik dalam tracklist, sayang sekali durasinya bahkan tak sampai 3 menit. Sepanjang lagu ada mood melankolis yang juga dicampur dengan musik pop energetik. Vokal Zara Larsson kemudian menonjol pada chorus, kemudian produksi track secara keseluruhan mengemas semuanya jadi satu paket track pop minimalis yang memikat.

Secara keseluruhan, “Venus” menjadi semacam ajang eksperimen bagi Zara Larsson, meski bukan secara musikal. Ini menjadi album come back, ini masih awal dari fase baru sang penyanyi yang semakin nyaman dengan musiknya sendiri tanpa tekanan akan ekspetasi pasar sesuai tren.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect