Pada 7 Maret 2025, Lady Gaga merilis album studio kedelapannya yang berjudul ‘Mayhem’. Album ini menandai kembalinya Lady Gaga ke akar musik popnya dengan sentuhan inovatif yang mencerminkan evolusi artistiknya selama lebih dari satu dekade.
Dengan durasi 53 menit dan 4 detik, Mayhem menawarkan perpaduan genre yang berani dan eksploratif, menjadikannya salah satu karya terbaik Gaga dalam 14 tahun terakhir.
Setelah berbagai spekulasi, Gaga mengumumkan ‘Mayhem’ pada 21 Februari 2025, bersamaan dengan rencana konser gratis bertajuk “Mayhem on the Beach” di Pantai Copacabana, Rio de Janeiro, Brasil, yang dijadwalkan pada 3 Mei 2025.
Album ini direkam di studio Shangri-La milik Rick Rubin di Malibu, California, dengan kolaborasi produser seperti Andrew Watt, Cirkut, dan Gesaffelstein.
‘Mayhem’ merupakan penghormatan Gaga terhadap kecintaannya pada musik, menggabungkan berbagai genre dan gaya. Dalam wawancara dengan Los Angeles Times, Gaga menyatakan bahwa album ini dipengaruhi oleh musik industrial, alternatif ’90-an, electro-grunge, serta melodi ala Prince dan David Bowie. Ia menggambarkan pendekatan musiknya sebagai “kekacauan total” yang “melanggar banyak aturan dan sangat menyenangkan”.
Gaga juga mengungkapkan bahwa ‘Mayhem’ membawanya kembali ke esensi dirinya, menekankan pentingnya menempatkan musik sebagai prioritas utama.
‘Mayhem’ menunjukkan kemampuan Lady Gaga untuk terus berevolusi dan bereksperimen dalam karier musiknya. Dengan perpaduan genre yang berani, kolaborasi menarik, dan lirik yang mendalam, album ini menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu artis paling inovatif di industri musik saat ini.
Dengan Mayhem, Lady Gaga berhasil menciptakan karya yang tidak hanya menghibur tetapi juga menantang batasan genre, menjadikannya album yang patut didengarkan oleh penggemar lama maupun pendengar baru.
Best Tracks
“Disease”: Dirilis sebagai single utama pada 25 Oktober 2024, lagu ini menampilkan pengaruh musik industrial dengan ritme yang kuat dan lirik yang provokatif.
“Abracadabra”: Single kedua yang dirilis pada 3 Februari 2025 ini mengandung interpolasi dari lagu “Spellbound” (1981) oleh Siouxsie and the Banshees, menghadirkan nuansa electro-grunge dengan melodi yang catchy.
“Perfect Celebrity”: Kolaborasi dengan produser Gesaffelstein, lagu ini mengeksplorasi tema ketenaran dan identitas dengan sentuhan elektronik yang gelap.
“Blade of Grass”: Balada yang didedikasikan untuk tunangannya, Michael Polansky, menampilkan sisi emosional Gaga dengan aransemen minimalis yang menyentuh.
“Die with a Smile”: Duet dengan Bruno Mars yang dirilis sebagai single pada 16 Agustus 2024, lagu ini memadukan vokal keduanya dalam harmoni yang memukau, menjadi salah satu highlight album.
