Nama Oslo Ibrahim di radar musik Indonesia mungkin masih kurang bersinar dibanding senior-seniornya seperti Rendi Pandugo, Kunto Aji maupun Petra Sihombing yang sudah lebih dulu berkarya sebagai penyanyi solo pria. Soloist kelahiran Medan ini terlahir kembali dari pria bernama Ryo Riezky. Sekitar tahun 2019, Ryo Riezky bertransformasi menjadi Oslo Ibrahim. Mulai dari nama, style berpakaian dan gaya bermusik pun dirubahnya hingga keluar dari identitas asli. Selama beberapa tahun penantian, tahun ini Oslo Ibrahim mulai dilirik dan mendapatkan kesempatan pertama untuk tampil di Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2020.
Munculnya Oslo Ibrahim di lineup Java Jazz Festival 2020, tentu membawa warna berbeda bagi para pecinta musik jazz. Coba saja tengok ke beberapa nomor yang sudah dikeluarkan Oslo pada mini album The Lone Lovers tahun lalu, tidak ada sedikitpun sentuhan jazz yang diselipkan.
Musik yang dibalut oleh nuansa soul R&B serta petikan gitar rada bluesy dari Oslo seolah mengingatkan kita pada John Mayer. Sebenarnya tidak perlu heran, karena Oslo sendiri salah satu pecinta karya-karya dari John Mayer. Salah satu lagu John yang dibawakan Oslo di JJF 2020 adalah “Gravity”.
Performa Oslo pada hari pertama gelaran Java Jazz 2020 ternyata cukup mengundang antusias pengunjung. Meski ditaruh di penghujung acara, nyatanya tidak sedikit pengunjung yang merapat ke depan panggung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Selain meng-cover lagu John Mayer, tak lupa juga “Rain on Her Parade”, “Yes, I’m the Man You’re Looking For” yang gloomy dan ditutup oleh “Midnight Thought” yang ternyata sebagian besar penonton sudah cukup mengenal single ini. Beredarnya Oslo Ibrahim di ranah permusikan Tanah Air diharapkan bisa menambah daftar musisi lokal yang patut diberikan apresiasi.