“Something to Give Other” merupakan album studio ketiga dari Troye Sivan. Ini menjadi album pertamanya dalam 5 tahun setelah “Bloom” pada 2018. Nama album ini diambil dari lirik yang ada dalam single ‘Rush’ dan ‘Got Me Started’ yang telah dirilis terlebih dulu selama masa promosi album. Bersamaan dengan perilisan album ini pada 13 Oktober, Sivan juga merilis single baru, ‘One of Your Girls’.
Troye Sivan, kini telah berusia 28 tahun, terkenal sebagai musisi, mantan YouTuber, hingga aktor dengan penampilan terbaik (meski sayangnya dalam serial terburuk), “The Idol”.
Setelah 5 tahun, “Something To Give Each Other” menjadi album yang memancarkan rasa percaya dirinya sebagai seniman. Ia memeluk dirinya sebagai queer icon. Ia menjadi musisi yang playful dan berani dalam menciptakan konsep dan eksekusi presentasi dari musiknya kali ini.
The Gist:
Menjadi tantangan tersendiri bagi musisi queer masa kini untuk memeluk jati diri tersebut. Karena masih ada masyarakat yang akan menganggap bahwa mengekspresikan dirinya kini menjadi sesuatu yang sifatnya komersial, belum lagi masyakarat yang masih memandang sebelah mata dan tidak mempedulikan apa yang mereka curahkan dalam musik bahkan sebelum mendengarnya. Namun “Something To Give Each Other” telah menjadi eksekusi menawan dan menarik dari Troye Sivan, mulai dari meracik lirik, terutama musik pop dance yang diusung. Membuat hits dan track-track dalam album ini terdengar menarik perhatian sebagai perayaan menjadi manusia yang universal.
Dalam album ini, Sivan mengeksplorasi berbagai tema cinta dan hubungan, seperti album pop pada umumnya. Terdengar cukup personal dan sangat mungkin terinspirasi dari pengalaman personal. Ia bicara tentang menemukan cinta baru, hubungan intim, merasa dekat meski dengan orang yang sangat jauh, bahkan hubungan rahasia dengan pria heterosexual, sakitnya diselingkuhi, putus cinta. Kemudian setelah semuanya berakhir, ia juga bersyair tentang rasa kesepian.
Setiap track dipresentasikan tanpa terasa klise, karena tema-tema ini sebetulnya sudah sangat sering diangkat dalam hits pop. Nampaknya, selama musisi berusaha mengungkapkan perasaan mereka tanpa filter atau berusaha mencoba terlalu keras untuk menjadi sempurna dan berbeda, para ikon pop ini selalu menemukan cara untuk tetap menghasilkan karya musik yang minimal bisa dirayakan oleh pengemar dan penikmat musik secara umum.
Sound Vibes:
Album ini menjadi kolektif dari lagu-lagu dance pop yang catchy dan melodi-melodi yang mudah diingat. Bintang pop asal Australia ini menampilkan bagaimana vokalnya kini dalam dan hangat ketika membawakan lirik-lirik yang manis dan romantis.
Album ini menunjukan seberapa jauh ia telah berkembang sebagai musisi yang profesional di skenanya. Setiap lagu dalam “Something To Give Each Other” mampu menghimbau pendengarnya untuk merasakan berbagai emosi, mulai dari galau yang biru hingga lonjakan perasaan bahagia yang membuat kita ingin berdansa. Sebagaian besar mengundang kita ke lantai dansa, ini adalah album dance pop.
Untuk lagu-lagu yang upbeat, ini seperti membawa kita kembali pada hits Sivan pada 2018, ‘My My My!’. Terutama pada dua track pembuka, ‘Rush’ dan ‘What’s The Time Where You Are?’, tepat menjadi pembuka dari album yang membuat pendengar hype dan merasakan nuansa perayaan yang ceria. Kemudian BPM melambat secara bertahap menuju track-track selanjutnya, dimana menjadi kesempatan untuk Sivan menjadi lebih artistik.
Memerkan koleksi liriknya yang lebih bermakna dengan produksi musik yang lebih lembut untuk mendukung vokalnya. Ia juga memilih sample lagu dengan perhatian, ia menggunakan salah satu sample populer dari lagu ‘Shooting Stars’ dari Bag Raiders untuk lagu ‘Got Me Started’ ketika kembali menaikan tempo dalam tracklist.
Best Tracks:
Lagu-lagu upbeat dalam album ini memang tidak terelakan, namun untuk track yang downbeat, ‘One of Your Girls’ menjadi yang terbaik dari album ini. Lagu ini memiliki lirik yang menarik untuk disimak dalam spektrum hubungan dalam komunitas queer yang lebih melankolis. Untuk lagu ini, Sivan menunjukan kemampuannya dalam memadukan musik Y2K (musik era 2000an) dengan lirik-lirik catchy seperti ‘face card, no cash, no credit’. Ini bisa menjadi salah satu lagu terfavorit yang bakal kita masukan dalam playlist santai.
‘Got Me Started’ sudah pasti menjadi lagu yang menarik perhatian pendengar dengan sample ‘Shooting Stars’. Kemudian breakup anthem ‘Got Me Back Baby’ juga menjadi salah satu yang enak didengarkan dengan sample dari lagu folk ‘Back Baby’ dari Jessica Pratt.
‘Honey’ menjadi Lagu yang sempurna sebagai penutup. Track ini memiliki energi yang merangkum tracklist “Something To Give Each Other” dengan baik. Dengan vibe yang lebih lembut dan romantis sebagai penutup manis sepanjang komposisi. Ketika Troye Sivan bernyanyi dalam lagu ini, ia seakan menyakinkan pendengar bahwa kita melalui perjalanan emosional bersamanya sepanjang album.
Momen kembali musisi ini menjadi pembuktian bahwa Troye Sivan memiliki dedikasi untuk musiknya dan ia ingin selalu menjadi versi terbaik dari dirinya. Ia semakin all out dalam penampilan-penampilannya yang semakin berani, sebagaimana mestinya ikon pop yang ingin menaklukan panggung pertunjukan. Mulai dari berakting hingga menari. Ia juga tak lupa meningkatkan kualitas produksi musik dan kemampuan menulis lirik.
Sivan adalah musisi pop yang juga menjadi bagian dari komunitas queer, dan ia akan menjadi ikon yang diingat cukup lama untuk ini. “Something To Give Each Other” tidak berusaha menjadi revolusioner atau mencoba sesuatu yang sepenuhnya baru sebagai momen kembali setelah hiatus. Troye Sivan hanya memoles sesuatu yang selalu menjadi potensi dari dirinya untuk menjadi sesuatu yang lebih baik, dan ini menjadi bukti perkembangan sang artis yang lebih berarti di era ini.
