Treasure Hiding kembali dengan single baru setelah 6 tahun vakum. Sebelumnya, band pop dengan 4 orang member ini merilis album menjanjikan di tahun 2014, ‘Sang Cahaya’. “Menjauh” digadang-gadang membawa nafas yang lebih segar dari Adelyna, Panji Nobon dan kawan-kawan.
Album ‘Sang Cahaya’ dirilis di tahun 2014 dengan beberapa track yang cukup menjanjikan seperti “Kiss the Sky”. Track dengan lirik berbahasa Inggris ini memadukan musik pop dengan elektronik beat dan permainan bass electric yang cukup ciamik. Andy Boy juga cukup mencuri perhatian dengan hentakan yang diberikan untuk synth drum di latar belakang. Deretan lain, “Sang Cahaya” dan “Into Nothingness” menawarkan musik dengan rasa yang kurang lebih sama. Kaya akan irama elektronik dengan vokal Adelyna yang khas.
Setelah merilis ‘Sang Cahaya’ 6 tahun lalu, Treasure Hiding kembali dengan “Menjauh” yang berbeda dari track-track sebelumnya.
“Menjauh” kental akan irama dream pop, yang memang sempat menjadi tren musisi indie Indonesia beberapa tahun terakhir. Iringan irama elektronik beat masih dominan untuk single ini. Hanya saja bila dibandingkan dengan rilisan sebelumnya seperti “Kiss the Sky”, sound beat yang digunakan hanya benar-benar mendominasi saat lagu sudah mencapai pertengahan. Sedangkan di awal, lagu justru dikuasai oleh vokal Adelyna, yang masih mencuri perhatian, dan dentingan keyboard dengan tempo lambat.
https://youtu.be/xzA514xvol8
Lirik dari lagu ini, seperti disebutkan oleh para member Treasure Hiding, lebih dewasa dalam mengekspresikan perasaan mereka. Terutama di masa pandemi. Materi lagu ini rupanya sudah dimiliki sejak 6 tahun lalu, namun baru disegarkan pada tahun ini. Pandemi rupanya memberikan amunisi untuk kreativitas Treasure Hiding hingga akhirnya menghidupkan “Menjauh”.
Kedewasaan emosi dari “Menjauh” sebenarnya tidak begitu berhasil disampaikan dalam lirik. Lirik berbahasa Indonesia di lagu ini memiliki kata-kata puitis, yang masih terdengar sederhana. Rasa kecewa dan juga penyesalan yang tergambar dari lirik mampu disampaikan dengan baik di awal lagu. Sayangnya ketika lagu memasuki chorus, dan tempo elektronik beat meningkat hingga disusul gebukan drum dan bass untuk membangun irama dream pop, emosi yang awalnya tersusun dengan baik di awal lagu langsung memudar. Rasa kehilangan yang awalnya disenandungkan Adelyna langsung menjauh.
Selain emosi yang terdengar “nanggung” dan lirik puitis terlampau sederhana, dengan kosa kata yang sudah terlalu banyak digunakan untuk lagu-lagu Indonesia lain, “Menjauh” juga terdengar out of era. Mendengarkan lagu ini seolah terlempar ke tahun 2000-an, ketika musik Indonesia dibanjiri dengan berbagai band indie. Irama dream pop dari lagu ini juga entah bagaimana mengingatkan kepada band seperti D’Cinnamons. Proses produksi yang masih terdengar kurang modern juga menjadi satu nilai minus lain.
Meski belum berhasil menunjukan kedewasaan dalam mengekspresikan perasaan, “Menjauh” justru sukses membawa angin segar untuk musikalitas Treasure Hiding. Tidak adil memang menyandingkan dengan lagu rilisan 6 tahun lalu, namun “Menjauh” memang menunjukan skill bermain instrumen musik sampai vokal yang lebih baik. Bahkan sepertinya tidak berlebihan bila mengatakan vokal Adelyna dan permainan bass Timothy Markus mencuri perhatian tersendiri.
Sebagai single pertama sejak 6 tahun, “Menjauh” bukan sekadar mengobati kerinduan. Single ini membuat pendengar mengantisipasi apa yang akan dirilis oleh Treasure Hiding berikutnya.