Salah satu cara bersantai terbaik adalah menikmati musik yang enak tanpa perlu memikirkan kesibukan di tempat kerja atau kerumitan di jalanan. Minggu ini ada beberapa rekomendasi track yang bisa dijadikan playlist.
Charlie Puth – I Warned Myself
Mungkin ini salah satu track milik Charlie Puth yang paling membosankan karena terasa datar saja. Sejak 30 detik pertama kita mungkin menantikan adanya hentakan yang menarik. Meski liriknya cukup menarik—mungkin ini adalah curhatan—tetapi aransemennya tidak menarik. Namun bagi para penggembar Charlie Puth bisa saja mereka telah merindukan solois pria ini dan dapat menikmati “I Warned Myself”.
5 Seconds of Summer – Teeth
Lucunya, comeback 5 Seconds of Summer kali ini terasa memiliki vibes yang mirip dengan Charlie Puth. Mereka sama-sama merilis video klip baru enam hari yang lalu. Meski demikian “Teeth” terasa lebih memiliki dinamika dibanding “I Warned Myself”. Lagu ini mengambil konsep mengenai hubungan yang toxic. Dan akan cukup membuat pendengarnya merasa tertampar karena terjebak dalam hubungan yang bodoh.
Kygo & Whitney Houston – Higher Love
Bagaimana bila Whitney Houston “kembali” tetapi dengan sentuhan elektro? Kygo menjadikan hal itu nyata melalui “Higher Love”. Sebenarnya Whitney Houston hanya salah satu yang memopulerkan lagu ini. Higher Love awalnya dinyanyikan pertama kali oleh Steve Winwood yang ia tulis bersama Will Jennings. Track ini sendiri memiliki sentuhan era 80-an yang kental. Kygo pun berhasil menjaga orisinalitasnya dan tak banyak mengubah lagu yang memang sudah indah ini. Jadi jangan pesimis dulu sebelum mendengar track ini.
Ran & Ramengvrl – Ain’t Gonna Give Up
Apakah hip-hop dan rap memiliki kesempatan berjaya di Indonesia? Bisa saja bila musisi dalam negeri kita berusaha untuk terus membumikannya. Selain itu track ini memiliki sentuhan R&B, dance, dan soul. Cukup asyik untuk didengar. Kita tentu saja butuh track seperti ini untuk menyegarkan industri musik tanah air. Apalagi Ramengvrl memang memiliki pesona yang luar biasa. Sentuhan dance dan soulnya menjadikan track ini begitu hidup.
Greyson Chance – White Roses
Track seperti ini sangat cocok dengan warna suara dari Greyson Chance. Suara yang berat, maskulin, dan terasa layak menyanyikan nada-nada sendu begitu pas dalam “White Roses”. Tracknya sendiri sederhana tetapi mampu menghanyutkan pendengar. Mungkin inilah yang disebut anugerah bagi sebagian penyanyi. Tak perlu lagu yang kompleks, cukup suara yang menggetarkan saja sudah mampu menarik perhatian.
Westlife – Dynamite
Karena track ini ditulis oleh Ed Sheeran, sebagian pendengar akan dapat membayangkan bila ialah yang menyanyikannya dan bukan Westlife. Track ini termasuk ke dalam album Spectrum, album kesebelasan Westlife setelah sempat hiatus. Kembalinya Westlife ke industri musik turut diimbagi dengan antusiasme para fans. Tiket konser mereka pun ludes di mana-mana dalam waktu singkat.
Charli XCX – Miss U
Miss U adalah salah satu soundtrack dari season ketiga 13 Reasons Why. Charli XCX menampilkan kesenduan dalam liriknya. Track ini tidak termasuk dalam album baru Charli yag menggunakan namanya sebagai titel. “Miss U” merupakan track yang easy listening. Namun memang track ini tak bisa disebut luar biasa.
Taylor Swift – Lover
Banyak penggemar memuji Lover dengan menyebutnya sebagai old Taylor is back. Track ini memang mengingatkan kita pada track-track lama khas Taylor. Pilihan ini mungkin lebih baik dibanding ME! yang kekanakan atau “You Need To Calm Down” yang liriknya terasa dipaksakan. “Lover” jelas lebih mudah dinikmati. Tetapi bagi penikmat Taylor yang lebih ceria dan upbeat, track ini akan terasa membosankan.
Arcadian – Petit e petit
Arcadian adalah sebuah grup musik yang terdiri dari Yoann Pinna, Florentin Cabezon, dan Jerome Archermann. Mereka berasal dari Prancis. Judul dari track ini sendiri bila diterjemahkan artinya adalah sedikit demi sedikit. Mereka pernah berpartisipasi dalam ajang pencarian bakat The Voice. Track ini terasa asyik juga sederhana dengan lirik yang cocok dipakai bergoyang.
Alessia Cara – Ready
Nampaknya Alessia Cara jarang membuat lagu yang jelek. Nyatanya sebagian besar musik yang ia buat mudah untuk dicintai. Termasuk “Ready”. Liriknya sendiri tidak menggambarkan hubungan yang kacau dan membuat berdarah-darah melainkan bentuk kepercayaan diri untuk melepas. Alessia Cara menggunakan sudut pandang yang menarik untuk melihat kegagalan hubungan karena pasangannya tak siap dan ia tak mau menunggu.