Connect with us
The Mother
Netflix

Film

The Mother Review: Film Laga Bukan Pesona Utama Jennifer Lopez

Penokohan dan plot lemah, “The Mother” hanya film laga tanpa emosi yang seharusnya menjadi elemen utama.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Mother” merupakan film Netflix Original terbaru yang dibintangi oleh Jennifer Lopez. Ia hanya menjadi sosok informan FBI sekaligus ibu tanpa nama, sama seperti ‘The Bride’ dalam “Kill Bill” trilogy. Rilis pada awal pekan kedua Mei ini, bertepatan dengan Hari Ibu Internasional.

“The Mother” menceritakan seorang wanita yang memutuskan untuk menjadi informan FBI setelah menjadi bagian dari sindikat kriminal yang memperjual belikan senjata. Semuanya ia lakukan untuk menjamin keamanan dari masa depan bayi yang sedang ia kandung. Ia pun meninggalkan anaknya selama belasan tahun, hingga akhirnya bahaya kembali datang, kali ini mengancam dirinya dan putrinya, Zoe yang telah beranjak remaja.

Jennifer Lopez

Aksi Jennifer Lopez sebagai Ibu Tangguh yang Melindungi Anaknya

Dengan judul sesederhana “The Mother”, apa yang bisa kita asumsikan selain perang Jennifer Lopez sebagai sosok ibu yang hendak melindungi anaknya? Terutama karena plot tersebut sudah dicantumkan dalam sinopsis.

Menonton film ini merupakan wujud dari rasa penasaran akan film yang benar-benar memenuhi ekspektasi sederhana kita atau menyuguhkan naskah yang lebih dalam dari asumsi kita. Sayangnya, film ini sedikit di bawah ekspektasi kita, bahkan sebagai film action level rata-rata.

Jennifer Lopez memang punya bakat berakting, namun sepertinya film action tidak pernah menjadi kekuatan pertamanya. Dia memang memenuhi kriteria karakter ‘ibu’ secara umum, namun bukan ibu yang cukup meyakinkan dalam latar laga.

Jangankan akting Lopez, naskah juga tidak membekalinya dengan penokohan yang memiliki esensi kuat. Sosok ibu yang ditampilkan seakan hendak dingin sekaligus penyayang dan peduli secara bersamaan. Namun akhirnya menghasilkan penokohan yang tak jelas apa prinsipnya.

Sudah gagal jadi sosok wanita tangguh, jadi kurang mantap juga sebagai sosok ibu. Hanya menunjukan Lopez bisa menyiksa orang demi anaknya atau melakukan pengejaran dalam aksi laga yang dinamis, tak cukup untuk menyakinkan bahwa ia sosok ibu yang tangguh dan memiliki kasih sayang mendalam pada anaknya.

Tidak ada chemistry antara ibu-anak yang baik dalam film ini, tidak ada emosinya, dimana justru elemen yang seharusnya paling penting untuk memberikan makna pada judul “The Mother”.

Naskah yang Tidak Mendukung Eksekusi Ketegangan dan Laga

Aksi tanpa esensi sama saja nol. Tanpa motivasi dan penokohan yang jelas, maka setiap adegan laga yang ditampilkan tidak akan terasa menegangkan. Naskah “The Mother” terlihat malas dalam meracik cerita dan penokohan yang mendalam.

Latar belakang karakter ‘ibu’ hanya dijelaskan dalam momen perbincangan biasa dan flashback yang kurang berkesan. Padahal hal ini harus menjadi salah satu momen terpenting dalam plot. Banyak juga informasi yang dibiarkan ambigu dan abu-abu hanya untuk menghindari plot yang mungkin dianggap oleh penulis naskah terasa terlalu jelas.

Ada protagonis, pastinya ada juga antagonis. Karakter penjahat utama dalam petualangan ibu yang berusaha untuk melindungi anaknya ini memiliki presentasi penjahat yang tak kalah lemahnya. Sama sekali tidak meninggalkan kesan. Bagaimana mau memberikan perasaan terancam dan ketegangan dalam petualangan sang ibu dan anak?

“The Mother” akhirnya hanya terlihat seperti Netflix Original yang sekadar dirilis untuk mengikuti hype Hari Ibu. Namun materinya masih mentah dan sangat kurang dalam segi emosi.

Masih banyak sutradara maupun penulis naskah yang lupa bahwa emosi dan sentimen juga dibutuhkan untuk menggerakan film laga sekalipun. Tak hanya ledakan, adegan bertarung yang brutal, dan karakter yang hanya terlihat tangguh dan garang pada level permukaan saja.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect