Connect with us
The Menu Review
Searchlight Pictures

Film

The Menu Review: Makanan Sebagai Representasi Kehancuran

Dengan sokongan cast dan plot yang powerful, ‘The Menu’ hadirkan ketegangan melalui makanan sebagai penengah segalanya.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Makanan adalah salah satu hal yang selalu dinikmati berbagai kalangan manusia, terutama bagi golongan kelas atas. Bagi sebagian orang, makanan memiliki filosofi terselubung dalam setiap rasanya dan dapat dikonversikan menjadi representasi akan hal apapun, termasuk kehancuran itu sendiri. Setidaknya, itulah yang sepertinya ingin dihadirkan dalam ‘The Menu’.

‘The Menu’ merupakan film thriller produksi Searchlight Pictures yang disutradarai oleh Mark Mylod. Menempatkan Ralph Fiennes, Anya Taylor-Joy, dan Nicholas Hoult sebagai pemeran utamanya, film ini berkisah tentang sekelompok orang yang dijamu di restoran ekslusif milik chef ternama di pulau terpencil. Akan tetapi, ragam jamuan yang awalnya classy perlahan menebar mimpi buruk dan kekelaman bagi para pengunjung restoran tersebut.

The Menu Review

Dalam premisnya, Mark Mylod dan para penulis berusaha menampilkan cerita dalam ‘The Menu’ dengan tempo yang cenderung lambat. Dalam 106 menit durasi, berbagai setup terkait penceritaan dibangun dengan cukup rapi. Akan tetapi, bangunan ceritanya yang cukup lambat membuat penonton acapkali merasa bosan seiring pemutarannya.

Distinct value yang dihidangkan oleh Mark Mylod dalam ‘The Menu’ adalah representasi makanan di dalamnya. Tentang bagaimana berbagai makanan memiliki filosofinya sendiri dari perspektif seorang chef handal membuat film thriller ini terasa poetic. Tak hanya itu, berbagai sorotan pada makanan beserta informasi singkatnya membuatnya tampak faithful dalam memberi respect untuk bermacam-macam dish yang dihadirkan.

The Menu Review

Walau menjadikan makanan sebagai main representation di dalamnya, ‘The Menu’ tak lupa dengan jati dirinya sebagai film thriller. Hal ini dibuktikan dengan hadirnya beberapa adegan yang dapat membuat ketegangan meningkat. Meski film arahan Mark Mylod ini tak banyak bermain dengan sadistic trope, ragam dialog dan nuansa yang dibangun sangatlah cukup untuk menghadirkan kesan suspense pada kisahnya.

Hal tersebut turut didukung dengan deretan cast yang melakoni perannya dengan baik. Tentu saja, sorotan utama dalam ‘The Menu’ adalah Ralph Fiennes. Sang aktor Hollywood kawakan yang populer sebagai Voldemort dalam seri ‘Harry Potter’ ini memberikan peran menawan menjadi seorang chef ternama dengan karakteristik mengerikannya. Dengan pembawaan yang dinamis, karakternya terasa masuk akal dengan plot-nya dan bisa jadi membuat penonton peduli dengan background-nya.

Berbagai hal baik tersebut disokong dengan teknis yang tak kalah ciamik. Permainan kamera yang steady dengan color tone cenderung cool, penggunaan set design yang dikemas elegan, serta penggunaan scoring ala mini orchestra membuat film ini terlihat sangat berkelas dan memanjakan para penikmatnya.

Pada akhirnya, ‘The Menu’ merupakan film thriller yang membangun makanan sebagai representasi kehancuran hidup manusia. Hadir dengan kemasan poetic dan berbagai elegance di dalamnya, menikmati film ini di bioskop adalah suatu yang sulit untuk dilewatkan.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect