Quantcast
The Idol Episode Pilot: Pop Tarts & Rat Tales Review - Cultura
Connect with us
The Idol Episode Pilot
HBO

TV

The Idol Episode Pilot: Pop Tarts & Rat Tales Review

Kesalahan terbesar “The Idol” adalah meng-cast idol sungguhan sebagai figuran.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Menuai kesuksesan yang kontroversial melalui serialnya, “Euphoria”, HBO kembali memberikan slot serial terbaru untuk Sam Levinson, “The Idol”. Jika serial remaja yang dibintangi Zendaya mengeksplorasi sisi gelap gaya hidup remaja, serial yang dibintangi oleh Lily Rose-Depp ini hendak mengangkat sisi gelap dan brutal yang dihadapi oleh seorang popstar wanita, Jocelyn.

“The Idol” juga dibintangi oleh The Weeknd, Rachel Sennott, Troye Sivan, dan Jennie Kim. Episode pilot, ‘Pop Tarts & Rat Tales’ baru saja rilis dan menjadi serial trending di media sosial, untuk berbagai macam alasan. Episode dibuka dengan agenda pemotretan, interview, dan persiapan perilisan single terbaru Jocelyn, ditambah keributan akan skandal foto seronok Jocelyn yang tersebar di internet.

Di tengah kekalutan hidupnya sebagai penyanyi pop terkenal, Jocelyn bertemu dengan Tedros, seorang pemilik club malam yang misterius dan kharismatik.

Sam Levinson Selalu Angkat Materi Provokatif dan Kontroversial

Setelah serangkaian rilisan dari serial “Euphoria”, “Malcolm & Marie” pada 2021,dan kini “The Idol”, audience umum sepertinya mulai muak dengan tema kontroversial dan provokatif yang terus diangkat dalam karya Sam Levinson.

Ketiga judul yang rilis beberapa tahun belakang ini selalu menampilkan karakter pertama wanita yang memiliki masalah adiction, gaya hidup tidak sehat, serta mengalami masalah kesehatan mental. Dan selalu sama, wanita-wanita tampil lemah, rapuh, dan berjuang melawan tekanan dan ekspektasi di sekitar mereka. Lelah bermain dengan anak-anak remaja, “The Idol” menjadi lingkungan baru yang lebih dewasa dan liar bagi Levinson.

Ini bukan pertama kalinya kita melihat kisah tentang perjuangan publik figur, idola, selebriti perempuan yang dieksploitasi. Jocelyn sebagai objek eksploitasi dalam kisah ini, sejak masa promosi memberikan ekspektasi akan kisah popstar yang sukses sekaligus kontroversial seperti Britney Spears pada era 2000an silam.

Konflik dan kekalutan pada adegan pertama “The Idol” episode ini sebetulnya cukup menarik. Ada situasi, ada masalah, kemudian kepanikan subtle yang berkeliaran di hunian sang bintang selagi ia sibuk melakukan rutinitasnya sebagai artis yang sibuk. Hingga akhirnya di-reveal ‘lah skandalnya, di sini excitement mulai menurun.

Sebagai episode pilot, “The Idol” tidak memiliki visi yang berbobot untuk memikat penonton. Apa hendak mempresentasikan Jocelyn sebagai protagonis, atau cara kerja indutri hiburan yang menjadi tekanan utama Jocelyn, atau awal kisah cintanya dengan Tedros? Semuanya langsung ditampilkan dalam porsi canape sebagai hidangan pembuka yang tidak cukup untuk mengundang selera penonton ke episode berikutnya.

The Idol Episode Pilot

Lily-Rose Depp Tidak Miliki Aura Popstar yang Meyakinkan

Sebagai serial yang hendak mengeksplorasi kehidupan seorang popstar, sudah menjadi prioritas untuk menemukan aktris yang mampu bermain peran, menghayati, dan menciptakan ilusi kharisma sebagai popstar. Seperti Rami Malek mampu menghayati peran sebagai frontman Queen dalam “Bohemian Rhapsody” atau Elle Fanning yang memiliki pesona supermodel dalam “The Neon Demon”. Lily-Rose Depp tidak memiliki cukup pesona sebagai popstar dalam “The Idol”.

Apalagi serial ini tidak bicara tentang bintang baru yang sedang bersiap diterbitkan atau penyanyi yang baru saja naik daun. Kita bicara tentang musisi sebesar Taylor Swift dan Dua Lipa, setidaknya dari yang bisa kita lihat pada latar episode pilot. Hal ini juga menjadi salah satu masalah dalam “The Idol”, narasi kurang tegas dalam menunjukan seberapa terkenal Jocelyn? Pada level popstar seperti apa Jocelyn saat ini?

Jocelyn kita lihat sebagai bintang utama hanya karena semua karakter memaksa kita untuk percaya akan status tersebut. Dimana sebaliknya, dalam episode ini kita hanya dipertontonkan bagaimana ia terlibat dalam skandal yang seronok, berpesta di club, minum-minuman dan tak bisa melewati apapun tanpa merokok. Lagi-lagi Levinson hanya menjadikan karakter utamanya sebagai objek romantisasi kehidupan yang toxic dan penonton sudah semakin muak.

Debut Akting Jennie Mencuri Perhatian Namun Salah Sasaran

Kemungkinan besar “The Idol” trending karena hadirnya Jennie Kim dari Blackpink. Penggemar mana yang tidak semangat mendukung dan penasaran dengan debut akting idolanya, apalagi dari skena musik Kpop. Jennie Blackpink juga merupakan member paling mencolok dari girlband Kpop paling populer saat ini. Padahal Jennie tidak memiliki screentime yang cukup banyak dan hampir tidak mendapatkan dialog satu kalimat penuh. Ia berperan sebagai Dyanne, salah satu penari latar terbaik Jocelyn.

Kesalahan terbesar “The Idol” adalah meng-casting idol sungguhan yang luar biasa populernya sebagai penari latar. Hanya ada dua pilihan di sini, memberikan peran yang penting pada Jennie, atau tidak sama sekali. Masalahnya Lily-Rose saja masih lemah dalam memikul peran sebagai ‘the idol’, lalu muncul Jennie, ‘the actual idol’, ini benar-benar keputusan casting yang buruk.

Tak hanya Jennie, ada The Weeknd dan Troye Sivan juga yang merupakan dua musisi populer, bermain peran sebagai karakter non-musician. Troye Sivan membaur sempurna dengan perannya sebagai salah satu staff Jocelyn, bersama dengan aktris Rachell Sennott sebagai asisten Jocelyn. The Weeknd cukup berhasil tampil sebagai karakter yang misterius, disebut sebagai ‘pemimpin sekte modern’ sekaligus pemilik bar. Hanya saja karakternya terlalu nyentrik dan kontroversial untuk dipahami oleh penonton.

Secara keseluruhan, ‘Pop Tarts & Rat Tales’ merupakan episode pilot yang lemah dari “The Idol”. Selain sekuen adegan pertama, sisanya memiliki presentasi tidak terkonsep seperti potongan-potongan fanfic akan romantisasi seorang popstar yang mati rasa, membosankan, dan rapuh pada level permukaan saja.

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

House of the Dragon Season 2 House of the Dragon Season 2

House of the Dragon Season 2 Review: Filler Season yang Bikin Frustrasi

TV

The Boys Season 3 The Boys Season 3

The Boys Season 4 Review: Bukan Season Terkuat dari Serial Superhero Terbaik Saat Ini

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect