“The Good Nurse” merupakan film adaptasi kisah nyata kriminal terbaru di Netflix. Kita akan mengikuti kisah Amy Loughren, seorang perawat yang mengenal Charlie Cullen sebagai rekan kerja barunya. Mimpi buruknya dimulai ketika Ia menemukan kejanggalan yang mengarah pada fakta bahwa Charlie mungkin bukan perawat baik seperti yang Ia pikir selama ini.
“The Good Nurse” disutradarai oleh Tobias Lindholm dan naskah yang dikembangkan oleh Krystu Wilson-Cairns. Film ini menjadi salah satu yang antisipatif. Pertama, karena tema true crime masih jadi konten paling panas di Netflix. Kedua, karena film ini dibintangi oleh aktor terbaik dengan piala Oscar, Eddie Redmayne sebagai Charlie Cullen dan Jessica Chastain sebagai Amy Loughren.
Film bertema true crime ini mungkin tidak akan memenuhi ekspektasi penggemar berat genre true crime, dengan konten grafik yang belakangan dieksploitasi oleh media. Namun, jika kita tertarik dengan drama true crime pembunuh berantai seperti “Zodiac” (2007), film ini bisa jadi cukup menarik untuk disimak. Apa yang membuat “The Good Nurse” menjadi film adaptasi true crime yang bisa diterima?
Eksplorasi Kasus Charlie Cullen dari Perspektif Amy Loughren
Kebanyakan film true crime masa kini melupakan sudut pandang yang tepat untuk mengeksekusi materi sumber menjadi naskah. Dimana menjadikan tersangka atau tokoh kriminal yang bersangkutan menjadi protagonis dalam cerita. Eksekusi seperti inilah yang kerap menimbulkan presentasi yang terkesan sebagai romantisme pada seorang kriminal. Bercabang pada sekuen perkembangan cerita yang terasa salah. Mengeksploitasi detail kejahatan dan kejadian traumatis, bahkan akhir dari korban yang menjadi bagian dari cerita.
“The Good Nurse” menjadikan Amy Loughren sebagai protagonis dalam naskahnya. Kita akan diajak berkenalan dengan sosok Amy sebagai perawat yang baik dan telaten dalam merawat setiap pasiennya. Ia juga seorang ibu yang bekerja keras untuk kedua putrinya, meski sedang mengidap penyakit yang cukup serius. Sementara Charlie Cullen muncul sebagai karakter pendamping, seperti bayangan yang menyertai kehidupan Amy setelah Ia masuk dalam kehidupannya. Perkembangan plot juga disajikan dari sudut pandang Amy, kita tidak akan tahu dimana Charlie ketika tidak sedang bersama dengan Amy.
Amy juga memiliki kualitas sebagai tokoh kunci yang membawa kisah Charlie Cullen menemui garis akhir. Perlu diketahui bahwa Charlie telah bekerja di sembilan rumah sakit dan memakan banyak korban selama lebih dari satu dekade, namun “The Good Nurse” hanya fokus pada momen ketika Charlie bertemu dengan Amy sebagai rekan kerja barunya.
Ada pula perjuangan personal yang dilalui oleh Amy sebagai perawat pekerja keras sekaligus orang tua tunggal yang membuat kita lebih simpati pada protagonis ini. Karena pada akhirnya, yang dimaksud sebagai “The Good Nurse” pada judul adalah Amy Loughren.
Investigasi dan Usaha Menghentikan Charlie Cullen
Kasus pembunuhan berantai yang dilancarkan oleh Charlie Cullen memiliki kronologi dan metode yang akan membuat kita tidak habis pikir. Tak hanya pada Charlie, begitu pula pada institusi medis yang membiarkan hal ini terus terjadi. Karena mereka tidak ingin terlibat dalam investigasi dan proses hukum yang mencemari institusinya.
Charlie adalah perawat yang bertanggung jawab atas meninggalnya banyak pasien di sembilan rumah sakit, selama 16 tahun Ia bekerja sebagai tenaga medis. Ia terus berpindah-pindah rumah sakit dengan reputasi perawat berpengalaman. Namun tidak ada rumah sakit yang mau mengungkap kejahatan yang mungkin telah disadari oleh mereka.
“The Good Nurse” memiliki durasi yang cukup panjang sepanjang 2 jam. Dimana plot diisi dengan perkembangan kehidupan pribadi Amy, yang telah memiliki masalahnya sendiri, kemudian semakin kompleks dan genting ketika Ia terlibat dengan Charlie Cullen. Pengenalan tokoh Amy dalam naskah ini membuat kita paham mengapa Ia memutuskan untuk membantu kepolisian. Bahkan dengan mempertaruhkan nyawa sendiri sekaligus pekerjaannya.
Sebagai pekerja medis, Ia memiliki insting untuk menyelamatkan nyawa manusia. Insting yang seharusnya dimiliki oleh semua orang yang bekerja di bidang medis. Sebetulnya metode yang dilakukan oleh Charlie cukup sederhana dan mudah ditemukan. Kita jadi bisa melihat kompleksitas investigasi dengan pihak rumah sakit yang juga secara tidak langsung bertanggung jawab atas korban yang berjatuhan dalam kisah ini.
Adu Akting Jessica Chastain dan Eddie Redmayne
Kita tidak perlu mengetahui bagaimana pembawaan Amy Loughren dan Charlie Cullen yang asli untuk mengapresiasi penampilan dua aktor utama dalam film ini. Yang penting adalah bagaimana Chastain dan Redmayne mempresentasikan kisah dua karakter dalam naskah.
Film seperti “The Good Nurse” bukan tipe film yang diapresiasi sebagai film artistik dengan method acting pada aktornya. Namun intisari cerita yang dibawakan. Sepanjang film, setidaknya film ini telah banyak menghindari daftar merah dari film adaptasi true crime.
Film ini tidak menampilkan romantisme pada tersangka kriminal, tidak mengeksploitasi kebrutalan dari sudut pandang korban, serta memiliki kasus yang patut diangkat untuk menimbulkan kesadaran. Dalam hal ini mencerahkan institusi medis profesional.
Namun Jessica Chastain tetap patut diapresiasi penampilan sebagai protagonis dalam kisah ini. Interaksi akting yang Ia ciptakan bersama dengan Eddie Redmayne juga berkesan. Sebagai dua karakter dengan hubungan yang tampak sederhana di permukaan, namun ada lapisan pengertian dan interaksi moral yang bermakna di antara mereka.
Secara keseluruhan, “The Good Nurse” merupakan film adaptasi kasus kriminal nyata dengan presentasi yang lebih fokus pada investigasi dan usaha menghentikan Charlie Cullen.
Penampilan akting Jessica Chastain bersama Eddie Redmayne juga menjadi poin plus dalam film ini. Film adaptasi true crime dengan eksekusi penulisan naskah dengan informasi yang pantas ini serupa dengan film “Zodiac” (2007) dan “Spotlight” (2015).
