Connect with us
The Cuphead Show! Review
Netflix

TV

The Cuphead Show! Review: Animasi Golden Age Amerika Yang Ringan dan Menghibur

Kembalinya gaya animasi Amerika Golden Age yang ringan dan menghibur. 

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Cuphead Show!” merupakan animasi adaptasi game terbaru Netflix. Diciptakan oleh Chad dan Jared Moldenhauer, animasi ini menjadi salah satu yang telah diantisipasi dengan ekspektasi animasi yang menjadi daya tarik utama dari gamenya.

“Cuphead” merupakan game yang rilis pada 2017 silam dengan genre adventure multiplayer game. Kualitas art direction game ini juga telah diakui dengan dinobatkannya sebagai Best Art Direction pada The Game Award 2017. 

Selamat datang di Inkwell Isle! Dimana kita akan mengikuti petualangan cangkir bersaudara, Cuphead yang optimistik, bersama saudaranya yang sedikit canggung dan cemas, Mugman. Hari-hari mereka tak pernah membosankan untuk disimak dengan berbagai kecerian dan bencana bersama dengan karakter-karakter uniknya di Inkwell Isle.

The Cuphead Show!

Nostalgia Kualitas Animasi Era American Golden Age (1930-an)

Kualitas animasi dari “The Cuphead Show!” berhasil dipertahankan kualitasnya dengan Studio MDHR yang terlibat dalam produksi, bersama dengan Netflix Animation dan King Features Syndicate. Ada perpaduan antara animasi 2D dengan background atau latar lokasi yang memiliki tekstur clay, menambahkan variasi dimensi pada visual kartun.

Perpaduan elemen merupakan salah satu penanda yang samar bahwa kartun ini telah diakselerasi dengan sentuhan teknologi animasi modern. Namun, secara keseluruhan, “The Cuphead Show!” tetap menjunjung tinggi konsep kartun Amerika 1930-an, baik secara visual dan penulisan naskah. 

Game “Cuphead” telah memberikan banyak aset untuk membuat kartun ini terwujud bahkan sebelum ide tersebut muncul. Selain aset visual, game ini juga populer karena arahan musiknya yang khas kartun 1930-an dengan swing jazz-nya. Bagi yang tidak familiar dengan game-nya, mungkin akan beranggapan bahwa “Cuphead” merupakan game yang terinspirasi dari animasi “The Cuphead Show!”.

Melihat popularitas proyek animasi ini, keputusan produser untuk meng-cast dubber profesional juga semakin mendukung kesempurnaan animasi modern ini. Karena tak sedikit proyek antisipatif seperti ini menggunakan dubber yang datang dari kalangan aktor untuk promosi. 

Menonton animasi terbaru di Netflix ini akan mengingatkan kita pada animasi klasik seperti “Looney Tunes”, “Tom and Jerry’, hingga Disney generasi pertama dengan Mickey Mouse dan kawan-kawan.

The Cuphead Show! Review

Menyajikan Naskah Cerita Baru, Tidak Copy-Paste dari Game Story

Tak sedikit animasi yang diangkat dari adventure game kerap copy-paste dari cerita yang sudah ada dalam game. Namun “The Cuphead Show!” menyajikan cerita pendek yang baru dengan plot berbeda di setiap episodenya. Jika mengikuti plot sesuai dengan game, kartun ini hanya akan berisi petualangan Cuphead dan Mugman melawan boss demi boss setiap episodenya. Dimana plot tersebut akan repetitif, tidak kreatif, dan membosankan bahkan bagi penonton baru. Sebagai proyek animasi yang serius, kita bisa melihat usaha tim untuk melepaskan bayang-bayang ‘adaptasi game’ untuk animasi ini.

Di satu episode kita akan melihat Cuphead dan Mugman melawan musuh ikonik mereka seperti The Devil hingga King Dice. Namun ada pula episode dengan materi cerita ringan yang tetap dinamis dan seru. 

Hanya berdurasi sekitar 15 menit per episode, “The Cuphead Show!” juga memiliki format naskah seperti kartun klasik. Objektif sederhana, plot cepat, penuh adegan ‘tidak masuk’ akal, humor receh anak-anak, namun sangat menghibur terutama dalam segi visual. Kartun ini bisa menjadi tontonan seru anak-anak, mengenalkan pada anak-anak modern sajian kartun klasik yang tak sederhana dan tidak terlalu kompleks seperti kartun-kartun dewasa ini. Dan yang terpenting, penokohan dan chemistry antara Cuphead dan Mugman sebagai duo utama show ini berhasil tampil sebagai ‘maskot’ kartun yang ikonik. 

Sebagai animasi dengan segmentasi anak-anak, “The Cuphead Show!” juga telah menghilangkan beberapa elemen dewasa dari game-nya seperti adegan merokok, minum minuman keras, judi, dan genre ‘run and gun’, namun hal tersebut tidak mengurangi keseruan dari show ini.

Meski kita bukan penonton yang familiar dengan game-nya “The Cuphead Show” tetap bisa dinikmati. Karena pada dasarnya, animasi baru ini hanya mengadaptasi aset seni yang sangat khas dari kartun 1930-an. Mulai dari karakter desain, latar lokasi, gaya animasi, hingga musik. Selain itu, cerita secara dalam setiap episodenya menyajikan materi yang baru. 

“The Cuphead Show!” menambah animasi adaptasi game terbaik di Netflix. Kartun ini bisa menjadi tontonan seru bersama anak-anak diakhir pekan, sambil kita bernostalgia dengan gaya era Golden Age kartun Amerika.

A Town Without Seasons Review: Suka Duka Warga Hunian Sementara yang Eksentrik

TV

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

Connect