Bagaimana gambaran yang ada di kepala kita tentang bekerja di stasiun televisi? Pertama adalah beban kerja yang berat. Bekerja belasan jam sehari adalah hal biasa. Kedua persaingan untuk menciptakan acara yang populer. Ditambah lagi bekerja di media akrab dengan tuntutan menjadi kreatif walau kadang gajinya tak sesuai harapan. Namun ternyata ada hal lain yang menarik untuk diangkat soal bekerja di televisi. Yaitu soal senioritas.
Inilah masalah yang dihadapi oleh Kim Ah Jin (Kang Ji Young). Ia sudah empat tahun menjadi pegawai kontrak. Rekan kerja seusianya yang masuk satu tahun lebih lambat, No Jae Soo, justru telah menjadi karyawan tetap. Aturan kantor membuatnya merasa didiskrimasi. Ia harus bekerja tapi tak mendapat fasilitas komputer. Selama bekerja ia tak dipanggil dengan nama tapi justru disebut pegawai kontrak. Ketika membuat ide acara pun ia langsung ditolak karena dianggap tak mampu.
Segala hal yang menimpa Ah Jin membuatnya terlihat seakan mustahil menjadi pegawai tetap. Apalagi menyutradarai acara televisinya sendiri. Ah Jin lelah dipermainkan oleh hierarki organisasi. Bila ia memperjuangkan suaranya ia malah menghadapi boikot dari salah satu departemen. Sebenarnya Ah Jin memiliki tempat rahasia untuk melonggarkan kepenatan yaitu bistro yang buka dini hari milik Chef Park Jin Sung (Jung Il Woo). Dari sanalah ia mendapat ide acara sweet munchies (kudapan manis).
Namun ketika audisi, yang terpilih justru Chef Park. Ia terkejut bahwa chef yang ia kagumi selama ini adalah gay. Ah Jin berpikir, bila Chef Park bukan gay, apakah sang chef mau dengannya? Chef Park sendiri tak hanya pintar memasak tapi juga tampan dan memiliki kepribadian menawan. Sebenarnya ia juga bukan gay. Ia hanya pura-pura demi mengisi acara tersebut. Ayahnya kecelakaan dan ia tak punya aset apapun yang dapat dijual atau dijadikan jaminan utang.
Drama ini tak hanya menyoroti dunia kerja yang kejam tapi juga bagaimana kaum muda kesulitan mengelola keuangan. Keputusan yang buruk dalam keuangan dalam membuat hidup berantakan. Chef Park tak hanya gagal membantu ayahnya tapi juga gagal membiayai hidupnya sendiri. Ia tak punya keahlian lain selain memasak. Mencari kerja pun tak mudah. Segala pilihan seakan tertutup di depan matanya. Di sini penonton dapat belajar bahwa mempelajari beragam skill sungguh penting untuk kelangsungan hidup.
Akan sulit bagi kita bila hanya menyandarkan hidup pada satu keahlian saja. Kita juga perlu berpikir panjang untuk menabung dan berinvestasi. Belum lagi memikirkan jenjang karir. Bila tak jua jadi pegawai tetap, harus melangkah kemana? Bagaimana cara menaklukkan hati rekan kerja yang kerap mendiskriminasi kita? Ternyata hidup menjadi orang dewasa tak semudah mencari kerja untuk mendapatkan uang. Hidup jauh lebih kompleks dari yang kita pikirkan.
Drama ini tayang dalam 12 episode di JTBC dan Viu. Sweet Munchies ada di Hari Senin dan Selasa pukul 21.30 dengan durasi 1 jam. Kita akan menikmati perjuangan adulting life dari Ah Jin dan Chef Park yang meskipun pahit dapat memberikan banyak pelajaran berharga.
Seperti kudapan yang manis dan tak mudah dibuat, segala hal dalam hidup ini pasti akan memiliki akhirnya. Prosesnya tak cepat bukan berarti tidak setimpal untuk dijalani.