Connect with us
She-Hulk
Disney+

TV

She-Hulk: Attorney at Law Review (Episode Pilot)

Cukup menghibur, namun kurang percaya diri dengan latar belakang Jennifer Walters.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“She-Hulk: Attorney at Law” merupakan serial Marvel Studios terbaru yang baru saja merilis episode perdananya di Disney+ Hotstar. Dibintangi oleh Tatiana Maslany sebagai Jennifer Walters, Ia adalah seorang pengacara yang sedang merintis karirnya. Ia juga sepupu dari Bruce Banner (Mark Ruffalo) alias Hulk.

Karena suatu insiden, Jennifer terkontaminasi dengan darah Bruce yang mengubahnya menjadi She-Hulk. Selain menjadi Hulk perempuan pertama, ada yang berbeda dari perubahan Jennifer sebagai makhluk kuat berkulit hijau versinya.

‘She-Hulk’ tidak terlalu mendapatkan antisipasi positif yang mutlak di media sosial semasa promosi dari penggemar MCU. Karena banyak stigma tentang ‘versi perempuan’ dari setiap karakter superhero pria yang sudah ada. Mulai dari Supergirl, Batwoman, dan superhero lain serupa, She-Hulk juga masuk kategori ini. Terkadang sulit menerima keberadaan mereka sebagai canon.

Melalui aset promosinya, ‘She-Hulk’ juga memberikan ekspektasi akan serial drama legal dengan kehidupan perempuan 30-an. Kurang terasa elemen Marvel-nya, terutama untuk penggemar MCU yang menyukai sajian aksi superhero. Lantas bagaimana akhirnya kualitas dari “She-Hulk: Attorney at Law”?

She-Hulk

Jennifer Walters, Pengacara yang Tak Ingin Menjadi Superhero dengan Kekuatan Hulk

‘She-Hulk’ dibuka dengan monolog Jennifer Walters yang berlatih closing statement sebagai pengacara. Menjadi awal yang sebetulnya sangat bagus untuk penokohan Jennifer. Hingga kita dikejutkan dengan eksekusi fourth wall breaking, ketika Jennifer berbicara pada kita, pada penonton. Mengatakan sendiri bahwa kita tidak akan peduli dengan drama legal tentang pengacara tanpa mengetahui jati dirinya sebagai She-Hulk.

Padahal, dalam setiap film/serial superhero, akan lebih baik mengenal terlebih dulu sosok di balik kostum. Tidak seperti “Moon Knight” dan “Ms. Marvel” dengan plot kronologis, ‘She-Hulk’ lebih memilih jalan pintas untuk langsung menggigit pada episode perdananya. Dimana kita akan langsung tahu bahwa semua orang sudah mengetahui identitas Jennifer dan insiden Hulk-nya. Setidaknya sejauh ini keluarga dan sahabatnya sudah tahu.

Satu intisari dalam cerita ‘She-Hulk’ yang berbeda adalah, Jennifer memiliki proses transformasi yang berbeda dengan Bruce. Fenomena ini bisa dieksplorasi lagi dalam segi fiksi ilmiah. Namun secara bersamaan memberikan efek instan dalam kisah Jennifer. Meski terlihat lebih kuat, Jennifer tidak ingin menjadi superhero, Ia memiliki ambisi besar sebagai pengacara sukses. Tinggal kita lihat saja bagaimana dilema dalam kisah ini akan dikembangkan.

She-Hulk

 

Interaksi Bruce dan Jennifer sebagai Hulk yang Menghibur

Satu-satunya poin menarik dari episode perdana ‘She-Hulk’ adalah interaksi Bruce dan Jennifer sebagai Hulk. Bagi penggemar Hulk yang diperankan oleh Mark Ruffalo, episode ini bisa jadi pengobat rindu pada salah satu anggota Avengers yang masih bertahan ini.

Momen pelatihan Jennifer oleh Bruce lebih terasa seperti momen berlibur yang seru di antara saudara sepupu yang akrab. Bruce juga akan mengungkit-ungkit teman Avengers-nya ketika berinteraksi dengan Jennifer. Menjadi ‘remah-remah’ yang membuat penggemar Avengers ikut bernostalgia.

Bruce dan Jennifer tidak selalu akur, layaknya saudara yang suka bertengkar, kita akan menyaksikan mereka bertarung dalam wujud Hulk. Sekuen momen-momen kedua saudara sepupu ini tak dipungkiri memang lucu dan cukup menghibur. Namun, tidak lebih dari itu, secara keseluruhan naskah yang terlihat berusaha keras untuk memberikan kesan baik yang instan, tidak bisa dikategorikan sebagai episode pertama yang akan membuat kita langsung jatuh hati dengan Jennifer sebagai She-Hulk. Karena tidak ada yang namanya perkembangan karakter dengan presentasi instan dengan hal yang sempurna. Semua butuh tahap dan waktu.

Bukan Episode Pilot Terbaik dalam Deretan Serial Marvel Sejauh Ini

Jika dibandingkan dengan “Moon Knight” dan “Ms. Marvel”, ‘She-Hulk’ memiliki episode pilot yang kurang memikat. Pertama, plot flashback membuat perkembangan karakter Jennifer menjadi She-Hulk terasa instan.

Kedua, eksekusi tersebut memperlihatkan bagaimana penulis tidak percaya diri dengan penokohan Jennifer sebagai pengacara dengan ambisi besar. Jika pada akhirnya kekuatan Hulk dan mimpi Jennifer sebagai pengacara sukses menjadi dilema utama, maka kita butuh memahami seberapa besar passion Jennifer pada profesi tersebut.

Dengan begini, kita justru sudah melihat duluan Jennifer She-Hulk. Bahwa Ia spesial karena Ia pengacara yang kebetulan memiliki kekuatan Hulk.

Kemunculan penjahat dalam episode pertama ini juga terasa canggung. Tak luput dari kritikan juga, Titania (Jameela Jamil) menjadi penjahat utama dalam ‘She-Hulk’ yang sayang juga kesan pertamanya kurang berkesan. Padahal kalau kita lihat “Moon Knight”, prolog malah diberikan pada Arthur Harrow sebagai penjahat yang misterius.

Sementara “Ms. Marvel” baru memperkenalkan karakter yang diduga sebagai penjahat pada episode dua dengan presentasi yang pas juga pada akhir episode. Jangan lewatkan juga post credit scene pada episode perdana ini, meski sebetulnya hanya skit komedi yang lucu.

Pada akhirnya, mungkin terlalu awal untuk mengkritisi “She-Hulk: Attorney at Law”. Cukup menggantung pada adegan penutup episode perdana, kita masih dibuat penasaran meski dengan cara yang kurang maksimal. ‘She-Hulk’ update episode terbaru setiap Kamis sore di Disney+ Hotstar.

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Mr. & Mrs. Smith Mr. & Mrs. Smith

Mr. & Mrs. Smith Review: Marriage Story dengan Laga dan Ledakan

TV

Connect