Connect with us
Moon Knight Episode 1
Marvel Studios

TV

Moon Knight Episode 1 Review

Mengenal Steve Grant dengan kepribadian gandanya yang menyimpan kekuatan besar.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Marvel Studio terkenal dengan konsep cinematic universe-nya yang massive terutama semenjak ‘Marvel Cinematic Universe Phase 3’. Kini pun kita sudah masuk dalam ‘phase 4’ yang menjanjikan ‘multiverse’ sebagai kata kunci yang memberikan ekspektasi kembalinya semesta luas dengan berbagai superhero favorit kita di dalamnya.

Superhero Marvel modern ini cukup banyak yang menyajikan skenario heroic dengan image superhero yang flashy. Bagi penggemar superhero yang lebih dekat dengan kehidupan manusia pada umumnya, Moon Knight mungkin bisa menjadi superhero favorit terbaru kita. 

“Moon Knight” merupakan superhero terbaru Marvel Comic yang diwujudkan projek live action-nya melalui serial. Episode pertama “Moon Knight” telah rilis di Disney+ Hotstar.

Dibintangi oleh aktor Hollywood papan atas, Oscar Isaac, Ia berperan sebagai Steven Grant. Steven adalah seorang staff souvenir di museum London. Memiliki pembawaan yang kikuk namun ramah, sayangnya Ia terlihat cukup kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, apalagi menjalin hubungan asmara. 

Sekilas kita akan berasumsi bahwa Steven memiliki masalah kepribadian ganda, alasan mengapa Ia selalu tampak linglung dan panik. Namun lebih dari sekadar gangguan mental, Steven memendam kekuatan besar yang Ia sendiri tidak menyadari kehebatannya.

Moon Knight Episode 1

Mengenal Superhero Marvel Terbaru Kita yang Ramah, Kikuk, dan Misterius

Banyak dari kita mungkin telah melihat media yang menampilkan headline Moon Knight sebagai Batman-nya Marvel. Melalui episode pertama, pernyataan tersebut bisa dipastikan tidak tepat. Hanya karena keduanya beraksi di malam hari dengan julukan yang nyaris serupa (Moon Knight dan Dark Knight), Steven Grant memiliki kisah dan tema superhero yang jauh berbeda dari Bruce Wayne. 

Sejak adegan pertama, skenario ditulis untuk kita mengenal dan menaruh hati pada Steven Grant. Manusia biasa, dengan pekerjaan biasa, tinggal sendirian di keramaian London. Jelas bahwa Ia menyembunyikan sesuatu dengan ‘ritual’ tidurnya yang tidak biasa. Namun bukan sosok yang dingin dan menakutkan, kita akan tersentuh dengan pembawaannya yang kikuk namun ramah. Menyapa penjual sapu di depan apartemennya meskipun tidak digubris, memberikan informasi seperti kutu buku pada pengunjung museum, hingga berbicara dengan manusia patung emas layaknya seorang teman. 

Episode perdana “Moon Knight” telah memberikan cukup materi untuk membuat kita penasaran, simpati, dan berpihak pada Steven Grant sebagai protagonis.

Moon Knight Episode 1

Kental dengan Elemen Psychological Drama dan Horror

“Moon Knight” adalah superhero dengan lore bertema Mesir kuno. Terlihat dari latar tempat kerja protagonis, hingga sosok deity yang masih misterius dalam kisah ini. Meski baru sekilas, kita bisa melihat desain superhero terbaru kita ini yang diselubungi dengan elemen pasir, yang khas dengan tema-tema Mesir. Begitu pula dengan musik dan credit roll yang menghadirkan nuansa kental Mesir. 

Berbeda dengan judul-judul Marvel yang pada umumnya flashy dan heroik dengan sekuen aksi yang semarak, serial ini lebih dominan dengan elemen horror. Ada adegan-adegan ‘penampakan’ hingga jumpscare yang didukung dengan musik latar dan efek suara monster yang mengaung untuk menimbulkan suasana menegangkan. Begitu pula penokohan protagonis dengan kepribadian ganda yang menimbulkan perasaan disorientasi dan kepanikan. Meski dominan dengan elemen yang gelap, tetap diselipkan materi komedi yang pas dan menghibur. 

Branding dan Publikasi yang Maksimal untuk Kesuksesan Moon Knight

Meng-casting aktor sekelas Oscar Isaac saja sudah menunjukan keseriusan Marvel Studio untuk mengeksekusi projek serial live action ini. Di sisi antagonis, aktor yang tak kalah bergengsi, Ethan Hawke, berperan sebagai sosok pemimpin perkumpulan yang masih misterius dan belum terungkap motivasi sesungguhnya. Selain melibatkan aktor papan atas Hollywood, “Moon Knight” juga dieksekusi di bawah arahan sutradara dan penulisan naskah yang lebih matang. Bukan sekadar serial low budget, namun diperlakukan layaknya film Marvel yang tayang di bioskop. 

Kesukseskan serial-serial Marvel di Disney+ sejak tahun kemarin juga mempengaruhi hype penonton dalam menyambut “Moon Knight”. Bukan termasuk jajaran elite superhero Marvel, serial ini mendapatkan perlakuan baik dalam sisi publikasi. Episode perdana “Moon Knight” langsung trending di media sosial berkat promosi dan branding yang tepat. 

Menoleh kebelakang, ada beberapa serial superhero franchise kecil Marvel yang kurang maksimal hype-nya. Seperti “The Punisher”, “Jessica Jones”, “Iron Fist”, yang sempat rilis di Netflix. Bukan karena superhero tersebut tidak memiliki kisah yang menarik, namun karena angle yang digunakan tidak berpacu pada branding Marvel yang semestinya. Seakan ingin menciptakan ‘sisi gelap Marvel’, akhirnya malah kehilangan signature untuk memikat penggemar studio ini. “Moon Knight” merilis episode terbarunya setiap hari Rabu sore di Disney+ Hotstar.

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Connect