Connect with us
Queen Charlotte
Cr. Liam Daniel/Netflix

TV

Queen Charlotte Review: Kisah Cinta Terbaik dalam Semesta Bridgerton

Kisah drama period klasik antara Ratu Charlotte dan Raja George yang romantis dan mengharukan.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Dalam series “Bridgerton”, Ratu Charlotte yang diperankan oleh Golda Rosheuvel tampil sebagai sosok bangsawan yang hanya peduli dengan penampilan, gaya hidup mewah, dan drama warga Regency. Meski selalu tampil on point serta memiliki pengaruh yang besar pada kelanjutan status dari setiap karakter dalam serial period drama ini, kisah Ratu Charlotte belum dieksplorasi hingga akhirnya Netflix merilis “Queen Charlotte: A Bridgerton Story”.

Masih dengan Golda Rosheuvel tampil sebagai Ratu Charlotte, kita juga akan melihat penampilan aktris muda, India Ria Amarteifio sebagai Ratu Charlotte muda. Begitu juga dengan Adjoa Andoh kembali memerankan Lady Danbury dan Arsema Thomas sebagai versi mudanya. Kemudian ada Corey Mylchreest yang beradu akting dengan India sebagai Raja George muda.

‘Queen Charlotte’ mengisahkan awal kehidupan Charlotte, bangsawan dari Jerman yang dipersunting Raja George dari Inggris, meski keduanya tidak pernah bertemu sebelumnya hingga hari pernikahannya. Meski memberikan penolakan dan pemberontakan setibanya di London, Charlotte akhirnya memutuskan untuk jatuh dalam pelukan George. Tak hanya sebagai istri, ia juga memiliki tantangan sebagai ratu muda yang harus menanggung dan menyimpan rahasia monarki dengan kondisi George yang tidak biasa.

‘Queen Charlotte’ memiliki plot maju mundur antara Charlotte muda dengan Ratu Charlotte di masa depan yang sedang sibuk menuntut anak-anaknya menghasilkan cucu sebagai penerus tahta kerajaan Inggris.

Queen Charlotte

Kisah Cinta Ratu Charlotte & Raja George Ala Dongeng Kerajaan Klasik

Bagi penggemar setia “Bridgerton” pun pasti setuju kalau selama ini Ratu Charlotte terlihat seperti tidak mencintai Raja George, bahkan berusaha menyembunyikannya dari publik. Tak kenal maka tak sayang, setelah menonton ‘Queen Charlotte’, dijamin pandangan kita pada Ratu Charlotte akan berubah drastis.

Awalnya kisah Charlotte dan George memiliki pembukaan ala dongeng bangsawan klasik. Charlotte dan George, tidak pernah bertemu sebelumnya, kemudian jatuh cinta pada pandangan pertama, menikah dan tinggal di kerajaan. Namun apakah langsung bahagia untuk selamanya? Disinilah konflik mulai muncul dan memusnahkan segala stigma tentang kisah cinta klasik yang membosankan.

Kisah cinta Charlotte dan George bisa jadi kisah cinta paling mendalam dan memuat banyak materi serius di dalamnya. Jika dibandingkan dengan dua series “Bridgerton” sebelumnya.

Ketika kisah cinta yang dialami oleh putra putri Bridgerton hanya mempertaruhkan nama baik keluarga mereka, Charlotte dan George memikul beban kelanjutan dari nasib monarki. Kisah cinta personal mereka melebur dengan sempurna dengan tekanan dan konflik monarki yang dihadirkan dalam skenario period drama kali ini.

‘Queen Charlotte’ tak hanya memuat kisah cinta yang mengandalkan sekuen romansa, ada isu kesehatan mental, perasaan terisolasi, hingga rasisme dalam kehidupan bangsawan Inggris pada masanya. Plot utama ‘Queen Charlotte’ memang terlihat sederhana, namun padat materi yang membuat setiap adegan dan dialog terasa berbobot.

Queen Charlotte

Semua Karakter Memiliki Kisah Masing-masing yang Memikat dan Berkesan

Selain skenario yang memiliki muatan berbobot, setiap karakter juga mampu mengeksekusi penokohan yang telah diberikan dengan baik. Kesinambungan watak antara Charlotte versi Ria Amarteifio dan Rosheuvel sudah sangat baik.

Charlotte muda adalah sosok wanita yang cerdas, punya pendirian, mandiri, namun memiliki sense of duty yang tinggi. Ia mungkin bukan ibu yang baik, namun ia adalah ratu dan istri terbaik dalam monarki. Charlotte mungkin salah satu karakter wanita sempurna dalam “Bridgerton” series. Sempurna di permukaan, namun juga tak luput dari kekurangan sebagai karakter.

Sekali lagi series “Bridgerton” mampu menghadirkan chemistry dan arc hubungan cinta yang memikat antara Charlotte dan George. Baik ketika masih muda, hingga akhirnya mengubah pandangan kita ketika pasangan ini sudah tua.

Selain kisah Charlotte dan George, backstory dari Lady Danbury dan Lady Violet Bridgerton juga menjadi selingan yang mengisi plot dengan baik. Tidak hanya sekadar selingan. Kemudian ada backstory Brimsley sebagai pengawal pribadi setia Ratu Charlotte.

Brimsley muda diperankan oleh Sam Clemmett, sementara Brimsley tua diperankan oleh Hugh Sachs. Kisahnya menjadi salah satu yang juga akan membuat penonton terharu. ‘Queen Charlotte’ bisa jadi serial period drama yang akan membuat penonton terharu tanpa materi cinta yang terlalu klise, namun benar-benar mendalam.

https://youtu.be/oLtnNw0KT78

Didominasi dengan Latar Kehidupan Bangsawan di Kerajaan yang Megah

Kedua season “Bridgerton” selalu berlatar pada musim perjodohan dan pernikahan warga Regency, dengan rangkaian pesta dan kencan yang manis. ‘Queen Charlotte’ memiliki latar cerita yang sangat berbeda dari dua series tersebut. Memberikan suasana baru baik dalam segi plot, substansi cerita, hingga produksi secara keseluruhan.

Tidak terlalu banyak pesta yang meriah, kita akan banyak mengikuti rutinitas Ratu Charlotte muda di Buckingham Palace yang kesepian dalam kemewahan. Mulai dari tata busana, aksesoris, hingga interior kerjaannya jelas lebih megah dibandingkan series sebelumnya.

‘Queen Charlotte’ terasa seperti series “The Crown”, bedanya berlatar pada era Regency dan modifikasi cita rasa serial “Bridgerton” yang khas dengan tema produksinya yang nge-pop jika dibandingkan dengan drama period lainnya.

Meski tema ceritanya lebih suram dan serius, ‘Queen Charlotte’ tidak menurunkan colour tone dari serialnya. Baik dalam segi visual maupun musiknya, namun penulisan naskah yang benar tetap berhasil mempresentasikan topik ironi, tragedi, dan melankolis yang membuat penonton tetap terharu meski dengan kemasan yang berkilau.

“Queen Charlotte: A Bridgerton Story” merupakan series dengan substansi cerita cinta klasik terbaik dalam “Bridgerton” series. Ini adalah spinoff karakter dari series besar yang patut untuk disimak oleh penggemar series period drama Netflix ini. Dikerjakan dengan serius dan tak hanya mengandalkan popularitas series utamanya.

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

Don’t Move Review Don’t Move Review

Don’t Move Review: Punya Potensi Walau Narasi Kurang Dalam

Film

The Platform 2 The Platform 2

The Platform 2 Review: Sekuel Horor Distopia Netflix Yang Gagal

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect