Connect with us
Oshi no Ko Episode 1 Review

TV

Oshi no Ko Episode 1 Review

Anime idol terbaru sembunyikan kebenaran gelap di industri hiburan dengan animasi penuh warna.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Oshi no Ko” merupakan anime terbaru yang sedang ramai di skenanya pekan ini. Diangkat dari manga karya Aka Akasaka dan Mengo Yokoyari, anime-nya diproduksi oleh studio Doga Kobo. Bukan anime bertema idol biasanya, memiliki label genre seinen, anime bertema idol ini mengangkat sisi gelap dari industri hiburan di Jepang dengan twist supranatural.

Ai Hoshino adalah idol terkenal yang baru berusia 16 tahun. Harus menjaga citra sebagai idola berbakat yang polos, ia bersembunyi di rumah sakit di desa kecil selama hamil hingga melahirkan.

Gorou adalah seorang dokter yang merawat sekaligus diam-diam adalah penggemar berat Ai. Setelah mengetahui keadaan idolanya, Gorou mendedikasikan diri untuk melindungi dan membantu Ai setelah melahirkan nanti. Namun takdir ternyata membawa Gorou pada jalan berbeda untuk mewujudkan panggilan hatinya tersebut.

“Oshi no Ko” mungkin sekilas telah memuat kategori yang sudah tidak asing lagi di skena anime. Tema idol dan sisi gelap industri hiburan sudah pernah diangkat sebelumnya. Anime ini juga memuat plot protagonis pria ter-isekai yang sudah tergolong mainstream. Namun jika mengijinkan diri untuk mencicipi episode pertamanya, kita akan menyadari mengapa “Oshi no Ko” menjadi anime yang patut diikuti.

Oshi no Ko Episode 1 Review

Episode Prolog Satu Jam dengan Pacing Alur Cerita Sempurna

“Oshi no Ko” episode 1 memiliki durasi 90 menit yang menjadi prolog dari anime yang baru memulai season-nya. Dimulai dengan perkenalan Ai Hoshino sebagai bintang utama yang menjadi ‘wajah’ anime ini. Beserta Gorou sebagai protagonis laki-laki, seorang dokter di rumah sakit pedesaan yang diam-diam adalah penggemar berat Ai. Babak utama baru dimulai ketika Gorou mengalami insiden dan terlahir kembali sebagai salah satu anak kembar Ai.

Kini ia menjadi anak laki-laki yang diberi nama Aquamarine (dipanggil Aqua). Ia juga memiliki saudara perempuan kembar yang diberi nama Ruby. Baik Aqua dan Ruby ternyata bayi reinkarnasi yang masih mengingat kehidupan mereka sebelumnya. Keduanya juga sama-sama penggemar Ai Hoshino. Terlahir sebagai anak sang idola, mereka pun bertekad untuk melindungi Ai dari kejamnya industri hiburan yang tidak seindah mereka bayangkan sebelumnya.

Tanpa membuka isi plot secara keseluruhan, “Oshi no Ko” episode pertama ini memiliki pacing yang serupa dengan film. Bisa digolongkan sebagai episode spesial yang tidak sekedar panjang untuk hype saja, namun terlihat bagaimana kreator anime ini memiliki poin yang tepat dengan pilihan merilis prolog sebagai satu episode pertama yang memikat.

Jika episode pertamanya saja sudah menyajikan kualitas cerita semenarik ini, timbul ekspektasi besar akan episode-episode selanjutnya yang masih memiliki banyak misteri untuk diungkap.

Animasi Warna Warni Sembunyikan Kebenaran yang Gelap dalam Cerita

Doga Kobo merupakan studio anime yang sebelumnya mengerjakan anime-anime bernuansa ceria seperti “Gekkan Shoujo Nozaki-kun”, “Himouto! Umaru-chan”, “Plastic Memories” dan masih banyak lagi.

Berbeda dengan “Perfect Blue”-nya Satoshi Kon yang memang memiliki cerita gelap dan didampingi dengan visual yang bernuansa suram, “Oshi no Ko” tetap mengadaptasi visual ceria tipikal idol Jepang yang lebih hidup dari versi manga-nya. Animasi secara keseluruhan sangat berkualitas tinggi, setiap gerakan terlihat fluid dan smooth. Justru terasa lebih ironis bahwa kisah yang dipresentasikan dengan animasi ceria ini mengandung konten yang sangat berat dan relevan dengan budaya idol di Jepang.

Ai Hoshino memiliki desain karakter secara visual yang memang ditonjolkan sebagai sosok idola nomor satu. Sangat memikat dan dijamin langsung memanjakan mata penontonnya, terutama buat yang memang suka figur idol Jepang yang imut dan ceria. Beberapa karakter dihadirkan dengan warna mata yang indah, bahkan bisa dibilang berlebihan menawannya dengan detailnya.

Menjadi bagian dalam plot twist terbesar dalam episode ini, nanti juga penonton bakal terpesona bagaimana versi adaptasi ini membuat detail-detail visual tersebut menjadi sentuhan berkesan pada adegan-adegan tertentu.

Anime Tentang Dunia Hiburan yang Membenci Dunia Hiburan

Awalnya kita mungkin melihat Ai Hoshino sebagai ‘bintang’ utama yang bersinar dalam kisah ini, hingga seiring berjalannya cerita, kita mulai melihat bahwa ia hanyalah objek. Ai memiliki penokohan yang kuat sebagai highlight dari episode pertama ini. Dibekali dengan latar belakang dan prinsip yang menarik, membuat karakter ini tak hanya indah dipandang, namun juga memiliki arc yang tak kalah menggugah untuk pahami. Khususnya menyinggung suka duka hidup sebagai idol nomor satu.

Aqua dan Ruby juga dua karakter dengan penokohan yang bisa dipercaya untuk menjadi duo yang meng-carry “Oshi no Ko”. Terutama Aqua sebagai protagonis, ia memiliki kualitas yang berbeda dengan karakter-karakter ter-isekai pada umumnya yang arc-nya hanya melarikan diri dari kehidupan nyata. Melalui episode pertama ini, kita bisa melihat ia berkembang sebagai karakter baru dan objektif pribadi yang akan menjadi intisari dari “Oshi no Ko”; anime tentang dunia hiburan yang membenci dunia hiburan.

Ada banyak kualitas terbaik dari “Oshi no Ko” episode 1 yang sayangnya sulit untuk diungkapkan tanpa memberikan spoiler. Buat yang memang tidak mengikuti manga-nya, disarankan langsung nonton saja karena spoiler bisa mencuri pengalaman pertama menonton yang benar-benar plot twist-nya menggemparkan.

Buat yang sudah membaca manga-nya, versi anime ini sajikan pacing dengan narasi yang lebih rapi jika dibandingkan dengan manga-nya. “Oshi no Ko” episode 1 sudah bisa di-streaming di Vidio dan Netflix.

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

The Penguin The Penguin

The Penguin Review: Era Baru Supervillain di Media

TV

Don’t Move Review Don’t Move Review

Don’t Move Review: Punya Potensi Walau Narasi Kurang Dalam

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect