Connect with us
“Pentalogi Ingatan” menjadi project EP solo dari Dioputra llham “Oepangat” yang rilis pada 20 Agustus 2021
Photo Courtesy Oepangat

Music

Oepangat: Pentalogi Ingatan EP Album Review

Lima tahap patah hati yang dituangkan dalam album R&B.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Pentalogi Ingatan” menjadi project EP solo dari Dioputra llham “Oepangat” yang rilis pada 20 Agustus 2021. Sebelumnya penyanyi, penulis, dan produser asal Jakarta ini telah merilis “Megara The Trilogy EP” dimana Ia berkolaborasi dengan rekan-rekan musisinya, menciptakan tiga track dengan aransemen lintas genre yang semarak.

Namun, kali ini Oepangat sedang ingin sendiri dalam mencurahkan pengalaman patah hati yang Ia tuangkan dalam lima track dalam mini album terbarunya.

Tema yang diangkat dalam “Pentalogi Ingatan” adalah simbolisasi dari lima tahap berduka setelah mengakhiri hubungan romantis. Oepangat menyampaikan bahwa dirinya ingin mengulas tidak hanya sekadar keadaan patah hati, namun terlebih kepada bagaimana dampak pada jiwa yang mengalaminya.

Materi liriknya ditulis oleh Oepangat berdasarkan pengalaman pribadinya. Namanya patah hati kurang lebih sama bagi semua orang, dan emosi yang terkandung dalam “Pentalogi Ingatan” diharap mampu mewakili perasaan para pendengarnya.

Oepangat melalui project musik pertamanya sudah memilih genre R&B sebagai identitasnya. Dimana warna musik ini salah satu yang paling fleksibel untuk diaransemen dan cocok untuk mengiringi berbagai tema lirik, apalagi lagu cinta.

Oepangat

Oepangat

Sebagai album tentang patah hati, kali ini Oepangat lebih menonjolkan sisi blues dari R&B. Dibuka dengan track pertama “sebetulnya bisa”, dengan alunan musik pop R&B, cenderung blues. Track pertama menandai fase pertama ketika seseorang sedang patah hati, dimana masih ada rasa kecewa dan tidak terima, bahwa seharusnya hubungan tersebut masih bisa dipertahankan. Dalam segi lirik, lagu pertama memiliki penulisan lirik yang kurang enak dalam rimanya. Bisa dikategorikan sebagai track paling lemah dalam album ini.

Namun, Oepangat seakan hendak menarik perhatian kita untuk tidak berpaling dari album ini memasuki track kedua, “tiga tujuh delapan”. Kontras dengan track pertama, “tiga tujuh delapan” memiliki aransemen pop R&B yang lebih ceria dan upbeat, dimana liriknya menyampaikan fase berikutnya dalam patah hati yaitu kekesalan yang dicurahkan dalam syair yang sinis; keseluruhan konsep dari lagu ini adalah kesinisan. Dimana lirik kontras dengan alunan musik R&B soul dengan sentuhan funk, melalui perpaduan bass dan gitar yang khas. Kemudian lirik dengan metafora menarik dan playful untuk menggambarkan rasa dikhianati.

“Kecerian” Oepangat tidak bertahan lama, memasuki track berikutnya, “barisan patah hati”. Track satu ini cocok menjadi single pertama dari “Pentalogi Ingatan”. Masih dalam suasana perayaan kemerdekaan RI, “barisan patah hati” memilih konsep penulisan lirik yang original dan menarik. Dimana kita diajak masuk dalam kelompok atau pasukan pejuang cinta yang sayangnya dalam skenario ini harus kalah. Memiliki chorus yang catchy dan mengajak pendengarnya. Konsep lirik yang menarik dibalut dengan musik blues yang kental, mendayu-dayu, namun memiliki beat yang mantap untuk bersenandung sendu.

“Bersandar” menjadi track keempat dimana kita diajak masuk lebih dalam fase patah hati, mengenang cinta yang sudah kandas dan kenyamanan bersandar yang tak lagi terasa. Masih menerapkan aransemen musik blues, dengan tempo yang semakin rendah, dan komposisi yang repetitif. Menimbulkan perasaan dimabuk sedih ketika sedang patah hati. Dengan komposisi yang repetitif, Oepangat menggunakan kesempatan tersebut untuk memberikan variasi melalui improvisasi vokal. Melalui lagu “bersandar” kemampuan vokal Oepangat lebih menonjol, bermain dengan harmoni yang dinamis. Terasa spontan, namun juga teknikal dan profesional.

Sampai pada pengunjung pesta patah hati dalam “Pentalogi Ingatan”, Oepangat hendak menutup albumnya dengan track yang berisi kelapangan hati melalui “terima kasih, mantan”. Komposisi musik sebetulnya cukup serupa dengan “bersandar”, masih kental dengan nuansa blues, namun terasa lebih ceria dan haru. Instrumen piano menjadi pembuka yang manis, kita juga bisa membayangkan senyuman kecil dari Oepangat ketika membawakan lagu ini. Menjadi penutup yang positif dari sebuah konsep album yang galau.

Pada akhirnya, “Pentalogi Ingatan” merupakan album yang menunjukan berbagai potensi Oepangat sebagai musisi solo. Mulai dari mengkonsep sebuah album, gaya penulisan lirik yang humble, serta kemampuan vokal yang berkualitas.

“Tiga tujuh delapan” merupakan track paling catchy dari album ini, namun “barisan patah hati” merupakan track terbaik yang lebih cocok dijadikan single utama untuk sneak peak dari keseluruhan konsep “Pentalogi Ingatan”.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect