Connect with us
NU’EST

Music

NU’EST: The Table Album Review

Pembuktian NU’EST dalam mengangkat konsep baru dengan warna musik konsisten.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Table” merupakan mini album comeback dari boyband NU’EST yang baru saja rilis 21 Oktober kemarin. Setelah mengusung konsep deep house yang elegan dan sensual pada album “Happily Ever After”, kali ini mereka mengangkat konsep musik yang lebih ceria dan fresh.

“Love Me” dipilih sebagai single pertama untuk mini album ketujuh. Track ini memiliki aransemen musik pop dipadukan dengan R&B yang fresh dan up beat. Meski mengusung konsep yang lebih ceria dan terasa muda, unsur elegan dan deep house yang lembut tetap ditambahkan untuk memoles keseluruhan produksi pada single satu ini.

Melalui video klip “Love Me”, kita juga bisa melihat para member NU’EST mengangkat konsep pesta yang ceria dengan warna-warna pastel. Warna dan konsep lembut ini sudah diperlihat pada teaser masing-masing member yang satu persatu telah dirilis sejak awal bulan Oktober.

Mengusung konsep baru pada album “The Table” bisa dibilang langkah berani. NU’EST sebelumnya sempat mengalami kegagalan ketiga bereksperimen dengan genre baru. Membuat mereka harus kehilangan banyak penggemar dan mengikuti program survival idol Produce 101 hingga tahun 2017.

Namun, tampaknya NU’EST telah menemukan warna musik yang akan menjadi root mereka. Nuansa musik R&B yang lembut dan elegan telah tampak sejak projek NU’EST W pada tahun 2018 dan dipertahankan hingga album satu ini. Meski bermain dengan aransemen musik dengan komposisi chord yang melahirkan komposisi yang lebih bright, nuansa deep house dan suara musik yang silky masih tetap terdengar.

“Call Me Back” merupakan track pembuka yang memiliki aransemen musik R&B dengan alunan gitar yang menjadi statement. Lagu dengan tempo medium ini cukup memiliki banyak bagian rap yang dibawakan oleh JR dan Ren.

Track “One Two Three” memiliki nuansa pop yang santai dan sedikit vintage. Kita akan merasakan nuansa pop yang dewasa ala K-pop pada awal 2000-an namun dengan produksi yang lebih modern. Riff gitar dan bassline dalam lagu ini cukup menonjol dan memberikan kekuatan pada musiknya.

Flow track mulai terdengar lebih elegan dan semakin lembut pada track “Trust Me”. Musik R&B sensual dengan riff gitar sebagai aksen ala NU’EST, kembali terdengar di track ini. Mood lagu juga lebih melankolis dibandingkan dengan track-track sebelumnya.
Sementara track “Stay up all night” lebih kuat pada drum beat dan sentuhan synth yang membuat aransemen musik terasa megah dan atmospheric. Sesuai dengan judulnya, kita akan merasakan nuansa malam dengan langit berbintang ketika sedang mendengarkan track ini.

Tempo semakin lembut pada track terakhir, “If we”. Lagu ini diawali dengan beat dan gitar yang lembut, hingga masuk ke bagian chorus dengan instrumen piano yang tenang. Instrumen yang sederhana dan tenang menonjolkan vokal Baekho dan Minhyun yang menjadi kekuatan NU’EST.

Secara keseluruhan, album “The Table” telah menjadi ajang pembuktian NU’EST bahwa mereka sudah semakin kuat dalam ketika hendak bereksperimen dengan konsep baru. Warna musik deep house dan R&B yang didominasi dengan bassline telah menjadi ciri khas mereka. NU’EST sudah semakin mantap dengan root-nya dan menunjukan konsistensi sekali pun hendak bermain dengan genre atau konsep lain.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect