Connect with us
Noktah Merah Perkawinan
Rapi Films

Film

Noktah Merah Perkawinan Review: Refleksi Menjalin Pernikahan

Sajikan polemik pernikahan sebagai wadah refleksi.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Pernikahan merupakan proses yang panjang dalam hidup sepasang manusia. Tak selamanya bahagia, tentu ada konflik yang hadir dan menuntut penyelesaian yang tidak bisa dilakukan hanya oleh satu pihak. Singkatnya itulah fokus dalam ‘Noktah Merah Perkawinan’ yang saat ini sudah dapat dinikmati via Netflix.

‘Noktah Merah Perkawinan’ merupakan film drama produksi Rapi Films yang diarahkan oleh Sabrina Rochelle Kalangie dan masuk dalam Cultura Best 2022. Dibintangi oleh Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara Aisha, film ini berfokus pada rumah tangga Ambar dan Gilang yang mulai retak setelah bertahun-tahun pernikahan keduanya. Hadirnya Yuli juga memberi persoalan baru, membuat Ambar mulai mempertanyakan nasib pernikahan mereka.

Noktah Merah Perkawinan

Film kedua arahan Sabrina Rochelle Kalangie ini berkiblat dari sinetron legendaris Indonesia berjudul sama. Dengan benang merah yang kurang lebih sama dengan source material-nya, ‘Noktah Merah Perkawinan’ ini tampil dengan pembawaan yang lebih modern sehingga lebih mudah dipahami, bahkan bagi yang belum menikmati versi sinetronnya.

Dalam durasi 119 menit, konflik yang diusung dalam ‘Noktah Merah Perkawinan’ lebih banyak berfokus pada arc antara Ambar dan Gilang. Meski begitu, Sabrina Rochelle Kalangie bersama Titien Wattimena menyelipkan subplot yang berpusat pada berbagai karakter lain untuk memberikan dimensi lebih dari kisah utamanya. Ini yang membuat penceritaannya terasa padat sepanjang pemutaran, meski bisa dibilang alurnya terasa predictable menjelang akhir dan cukup exhausting.

‘Noktah Merah Perkawinan’ memang banyak berfokus tentang bermacam-macam masalah terkait dengan pernikahan. Tentang bagaimana satu pihak selalu berusaha untuk mengemban beban demi kebahagiaan semua orang, hingga pasangan yang kerap merasa bahwa ia tak pernah dilibatkan dalam berbagai keputusan, menjadikan film adaptasi sinetron Indonesia legendaris ini adalah refleksi kekinian bagi penontonnya dalam menjalin pernikahan.

Noktah Merah Perkawinan

Narasi yang penuh bobot dalam ‘Noktah Merah Perkawinan’ didukung dengan main cast yang totalitas membawakan perannya. Marsha Timothy dan Oka Antara dengan gemilang menampilkan performa menawan dalam menghidupkan karakter Ambar dan Gilang, lengkap dengan tampilan emosi sebagai cerminan permasalahan keduanya.

Sheila Dara Aisha tampil bagus, meski memang terasa tertutup bayang-bayang dua pemeran utama karena porsinya yang tergolong minim. Selain itu, hadirnya Roy Sungkono, Ayu Laksmi, Nazira C. Noer, hingga Ratna Riantiarno juga dengan baik tampil sebagai supporting cast dalam memberikan warna lebih seiring konflik Ambar-Gilang.

Teknis yang diusung ‘Noktah Merah Perkawinan’ juga tampil baik di dalamnya. Hal paling mencolok adalah color palette yang cenderung bertema pastel serta sinematografi yang tampak steady membuat filmnya memanjakan mata. Didukung pula dengan set design yang terlihat membumi menjadikannya dekat dengan penonton.

Pada akhirnya, ‘Noktah Merah Perkawinan’ merupakan film drama yang dapat menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Berfokus pada berbagai masalah pada pernikahan, film arahan Sabrina Rochelle Kalangie ini dapat menjadi refleksi bagi para pasangan dalam menyikapi hubungan yang dimiliki saat ini.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect