Tidak hanya Indonesia saja yang sempat mengalami krisis ekonomi parah di era 90-an. Korea Selatan pun demikian. Pihak yang terlibat juga sama-sama IMF. Namun kita dapat melihat kini Korsel bangkit menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia. Tercatat peringkat GDP Korsel meningkat. Di tahun 2009-2013, Korsel menempati peringkat 14. Tahun lalu, Korsel menempati peringkat 12. Selama ini kita melihat pertumbuhan pesat Korsel berasal dari industri hiburan, pariwisata, dan kecantikannya. Melalui Money Game kita akan melihat dari dekat bagaimana kinerja para ekonom dan birokrat di negeri ginseng tersebut.
Money Game adalah drama arahan sutradara Kim Sang Ho dan ditulis oleh Lee Young Mi. Drama ini diperkirakan akan tayang hingga 5 Maret mendatang. Ditayangkan oleh tvN, Money Game merupakan salah satu jenis drama serius dan belum ada tanda-tanda akan menampilkan love line sebagai bumbu. Sebenarnya langkah untuk mengangkat topik dunia keuangan cukup berani mengingat drama ini seakan membuka borok pemerintah sekaligus mengkritik IMF. Apalagi akan ada banyak istilah asing yang sulit dicerna penonton dan berisiko membut bosan.
Chae Yi Hun adalah Kepala Biro Kebijakan Ekonomi di Komisi Jasa Keuangan. Dibanding mengikuti jejak ayahnya sebagai akademisi sekaligus ekonom ternama Korea, ia memilih menjadi birokrat. Ayahnya menentang hal ini karena menganggap Yi Hun akan berbohong pada rakyat. Ketika melakukan konferensi pers mengenai Bank Jungin yang pailit, Yi Hun justru mengambil langkah berseberangan dengan seluruh rekannya sesama birokrat. Ia malah mengakui kegagalan dan kesalahan pemerintah dalam menanggapi kasus Bank Jungin. Ini membuat Yi Hun dimusuhi birokrat lain. Bahkan atasannya sampai kehilangan jabatan.
Jabatan tersebut diambil alih oleh birokrat ambisius, Heo Jae. Orang-orang menganggapnya sebagai pria berkharisma, cerdas, dan berani mengambil risiko. Ia tampil dengan bijak dan hati-hati. Padahal Heo Jae adalah orang yang licik. Dengan rapi ia selalu menyimpan ekspresinya yang menyebalkan. Namun perilaku busuknya tercium oleh Chae Byung Hak si ekonom kebanggan Korea. Heo Jae yang tak menerima kritikan maupun pertentangan tanpa sengaja membunuh Byung Hak. Sayangnya, kematian Byung Hak malah disimpulkan sebagai kecelakaan.
Di sisi lain ada seorang gadis miskin bernama Lee Hye Joon. Ia berasal dari SMK dan membiayai kuliahnya sendiri sampai lulus tes CPNS dan menjadi pegawai eselon lima. Hye Joon bekerja di Biro Keuangan di bawah Kementrian Ekonomi dan Keuangan Korsel. Meski memiliki latar belakang yang direndahkan orang dan mengalami gesekan akibat office politic, Hye Joon mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Semua ini ia lakukan karena menjadi korban krisis ekonomi Korsel di era 90-an. Secara tak langsung ia adalah salah satu korban dari Heo Jae di masa lalu.
Melihat drama ini membuat kita akan terpaku dan berpikir keras. Gambaran yang diperlihatkan drama ini cukup mirip dengan kasus BLBI maupun Century. Kita dapat melihat dari dekat bagaimana kerja para birokrat dan trik mereka membohongi rakyat. Mereka bekerja bukan untuk negara melainkan perut masing-masing. Para birokrat sibuk menyelamatkan muka tanpa peduli apa efeknya pada perekonomian negara. Hanya satu dua orang yang berani melawan arus tersebut dan bekerja secara tulus seperti Yi Hun dan Hye Joon. Namun kekuasaan membuat mereka sulit bergerak.
Heo Jae yang diperankan oleh Lee Sung Min menunjukkan salah satu akting terbaiknya. Ia mampu menghidupkan aura bajingan dari Heo Jae. Ekspresi datarnya saja sudah membuat kita tahu bahwa dia tidak memberikan kesan yang baik. Hal ini diperkuat dengan scene-scene ciamik yang diambil oleh tim penata gambar dari Money Game. Mereka mampu memberikan gambaran dramatis misalnya dengan memanfaatkan efek dari siluet matahari terbenam atau gambaran sepotong senyum Heo Jae ketika menyetir sendirian di dalam mobil. Bahkan scene ketika Heo Jae berjalan dengan diiringi para bawahannya terasa dramatis. Orang-orang yang memiliki pangkat dan jabatan di bawah Heo Jae benar-benar terlihat “tenggelam” di balik cara jalannya yang sombong dan ambisius.
Bumbu terbaik dari drama ini adalah gambaran office politic yang intens. Bahwa dunia kerja tak selalu mengenai kemampuan otak kita saja tetapi juga cara kita membaca isi perut lawan bicara. Aneka ragam manusia membuat kinerja kita sehari-hari menjadi jauh lebih kompleks. Bila mencari drama yang membuat berpikir sekaligus memberi kita edukasi dunia keuangan, maka Money Game jawabannya. Drama ini membuat kita menyadari pentingnya literasi di bidang finansial.