Littlefingers kembali merilis single terbaru yang bertajuk “Ready Player One” pada 15 Mei 2020 kemarin. Lagu ini merupakan kelanjutan cerita dari single pertama mereka, “Can Good Things Last Forever?” yang telah dirilis pada bulan Januari lalu.
Dalam track ini, band Elektronik Jazz asal Jakarta ini hendak menuangkan memori mereka akan game konsol dari tahun 90-an melalui instrumen dengan suara 8-bit. Kali ini Littlefingers berkolaborasi dengan Nathania Jualim pada instrumen gitar.
“Ready Player One” direkam secara live dengan tujuan agar para pendengar dapat merasakan interaksi dan emosi yang terjadi di studio. Hal ini sudah menjadi salah satu konsep yang sering diadaptasi oleh kebanyakan musisi Jazz.

Chika Olivia, Tjdika, David Halim
Pola ketukan drum yang variatif dan dinamis merupakan salah satu unsur yang membuat komposisi ini memiliki vibe musik Jazz. Begitu juga pada aransemen gitar yang memberikan nuansa Funk yang groovy. Racikan melodi yang diciptakan memang terdengar seperti musik-musik latar game Nintendo atau Sega lawas. Namun dibalut dengan aransemen Jazz yang memberikan kemasan elegan.
Lirik yang disematkan juga memiliki tema game yang juga memiliki makna metafora tentang kehidupan. “No time to spare, when the other side survival is rare, in this little game called life”.
Sayangnya, vokal yang dibawakan memiliki intensitas autotune yang terlalu tinggi. Keindahan komposisi musik yang sudah elegan dan playfull jadi kehilangan feel-nya ketika unsur vokal masuk dalam lagu. Mungkin niatnya untuk mengadaptasi suara 8-bit pada karakter game di konsol jadul, namun referensi ini tampaknya tidak memiliki nilai estetika untuk diaplikasikan dalam sebuah musik Jazz.
Littlefingers merupakan grup musik trio yang beranggotakan Chika Olivia (keyboard), Tjdika (bass), dan David Halim (drum). Mulai terjun pada industri musik Indonesia pada Januari 2020, grup musik ini telah mencuri perhatian penikmat musik Iokal, dengan masuk dalam playlist Jazz Anak Negeri, AMI Awards, dan Rebahan di platform Spotify.
