Connect with us
Photo: Mat Hayward/Getty Images

Music

Lana Del Rey: Blue Banisters, Text Book, Wildflower Wildfire Single Reviews

Tiga single pembuka untuk album baru ini menunjukan sisi lain tanpa meninggalkan ciri khas Lana Del Rey.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Lana Del Rey memastikan hadirnya album baru di awal bulan Juli depan; hanya berselang beberapa bulan saja setelah perilisan ‘Chemtrails Over The Country Club.’ Pada pekan ketiga Mei kemarin, Lana memperkenalkan tiga single sekaligus dari album ‘Blue Banisters.’

“Blue Banisters,” “Text Book,” & “Wildflower Wildfire” dirilis pada 20 Mei kemarin. Lana tidak banyak memberikan promosi maupun teaser untuk peluncuran album ini. Selain wawancara mengenai persiapan album baru di bulan Juni setelah merilis ‘Chemtrails Over The Country Club.’

Sang penyanyi sekaligus penulis lagu seakan tak memberikan waktu bagi penggemar untuk menikmati album apik ‘Chemtrails Over The Country Club’; sebelum bersiap menggempur dengan perilisan single hingga album berikutnya.

Lana menghadirkan beberapa perubahan berarti dalam tiga single untuk ‘Blue Banisters.’ Salah satunya tidak hadirnya beberapa nama penting yang sebelumnya berperan di ‘Chemtrails Over The Country Club’ dan ‘Norman Fucking Rockwell!’—yang menjadi salah satu masterpiece di tahun 2019.

Proses kreatif hingga rekaman “Blue Banisters,” “Text Book,” dan “Wildflower Wildfire” tidak melibatkan Jack Antonoff; kolaborator utama di ‘Chemtrails Over The Country Club’ dan ‘Norman Fucking Rockwell!’. Sebaliknya Lana menggandeng produser dan anggota band Kopecky, Gabe Simon untuk menulis “Blue Banisters” dan “Text Book”.

“Wildflower Wildfire” ditulis Lana bersama Mike Dean, produser rap veteran yang dikenal melalui hits-hits Kanye West.

Perubahan pada susunan tim ini memang tidak terdengar terlalu berpengaruh pada musikalisasi Lana. “Blue Banisters,” “Text Book,” dan “Wildflower Wildfire” masih mengusung genre hingga musikalisasi khas sang penyanyi. Meski begitu produksi tiga single untuk album terbaru ini justru terdengar jelas berbeda dari album sebelumnya.

“Blue Banisters,” “Text Book,” dan “Wildflower Wildfire” meluncur dengan produksi lebih minimalis. Tidak hanya dari segi penggunaan instrumen. Tiga single terbaru ini pun kehilangan twist orkestra yang menjadi sentuhan manis di album ‘Chemtrails Over The Country Club’ dan ‘Norman Fucking Rockwell!’. Single ini kehilangan sisi mewah yang dihadirkan dalam produksi khas Antonoff.

Di sisi lain, Lana memberikan pendekatan lebih personal kepada tiga single ini. Penggunaan instrumen minimalis—hanya dengan gitar, drum elektrik, dan piano, Lana menarasikan lirik tentang pengalaman percintaannya sendiri. “Blue Banisters,” yang merupakan single utama mengisahkan tentang tentang “a man that’s in my past, a man that’s still right here.”

Ia menggunakan percakapan dengan sang sahabat dekat, Jennie, dan saudara perempuan Chuck Grant sebagai lirik. Hasilnya? Narasi cerita mendalam dan personal tentang cinta dan kehidupan.

Bersama iringan nada sederhana dari piano, Lana menyanyikan bait-bait yang terdengar begitu intim (“Said he’d fix my weathervane/ Give me children, take away my pain/ And paint my banisters blue”). Terlebih bagi penggemar yang mengikuti kisah cintanya dengan Sean Larkin. Lana bahkan seolah enggan mengingat nama sang mantan dan hanya menyebutnya sebagai “Oklahoma”—yang merupakan asalnya.

Aransemen musik balada dengan piano dan vokal di nada rendah masih digunakan untuk single berikutnya. “Text Book” dibuka melalui instrumental scaled-back piano. Sebelum disusul permainan drum dan geberan gitar bersama harmonisasi vokal di latar belakang. Kombinasi backing sound ini pun masih dirangkum bersama produksi minimalis garapan produser Simon dan Zachary Dawes.

“Text Book” pun masih mengusung narasi percintaan Lana. Kali ini ia menghadirkan bait-bait mengenai bagaimana seorang gadis mencari kesamaan pada diri sang ayah dengan kekasihnya. Tema yang cukup personal, terutama ketika Lana menggambarkan kesamaan antara sang mantan kekasih dengan ayahnya di sepanjang lagu.

Single ketiga, “Wildflower Wildfire”, masih menggunakan instrumen piano dan elektrik drum sebagai elemen utama. Permainan vokal Lana di single ini tidak jauh berbeda dengan “Text Book” maupun “Banister Blue.” Sang penyanyi masih mempersenjatai dirinya dengan lirik puitis bersama low register vocal nan apik.

Materi untuk single “Wildflower Wildfire” nyaris sama dengan hits dari album sebelumnya: “Lust for Life,” “Cinnamon Girl,” dan “Wild at Heart”. Ia mengisahkan tentang cinta kepada sang pasangan; hingga sanggup menyerahkan segalanya.

Lana bernyanyi diiringi instrumen piano minimalis. Sebelum gebukan drum yang renyah menimpali di paruh akhir lagu. Dibanding dua single lain, “Wildflower Wildfire” memiliki komposisi paling catchy.

Ketiga single, “Blue Banisters,” “Text Book,” dan “Wildflower Wildfire”, membawa kembali sisi minimalis dan instrumen sederhana di katalog lagu Lana Del Rey. Vokal berkarakter dan musik khas membuat ketiganya tidak kehilangan ciri sang penyanyi. Meski seolah hadir dengan tiupan nafas baru.

“Blue Banisters,” “Text Book,” dan “Wildflower Wildfire” mungkin masih jauh dari kualitas radio-hits Lana lain. Namun ketiga single ini menjadi pembuka apik bagi era baru ‘Blue Banisters’ di musim panas nanti.

rose rosie review rose rosie review

Rosé ‘rosie’ – Album Instrospektif Tentang Patah Hati dan Pencarian Identitas

Music

Gwen Stefanie Bouquet Gwen Stefanie Bouquet

Gwen Stefani ‘Bouquet’ Album Review

Music

Pink Floyd Pink Floyd

Pink Floyd ‘Wish You Were Here’ Mahakarya yang Emosional dan Melankolis

Music

Kendrick Lamar gnx Kendrick Lamar gnx

Kendrick Lamar ‘GNX’ Album Review

Music

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect